Hello Sobat TeknoBgt, di era digital seperti sekarang, segala sesuatu dapat dilakukan secara online. Termasuk menghitung NJKB atau Nilai Jual Objek Pajak. NJKB merupakan nilai yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Artikel ini akan membantu Sobat TeknoBgt untuk memahami cara menghitung NJKB. Ikuti panduan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu NJKB?
Sebelum membahas cara menghitung NJKB, Sobat TeknoBgt perlu tahu terlebih dahulu apa itu NJKB. NJKB adalah nilai jual suatu objek pajak yang digunakan untuk menentukan besarnya PBB yang harus dibayar oleh pemilik objek pajak tersebut.
Dalam perhitungannya, NJKB didasarkan pada harga pasar atau nilai transaksi terakhir objek pajak tersebut. NJKB biasanya dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pajak setempat.
Cara Menghitung NJKB Rumah
Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung NJKB rumah:
No | Keterangan | Harga | Presentase | Jumlah |
---|---|---|---|---|
1 | Harga jual rumah | Rp 1.500.000.000 | 50% | Rp 750.000.000 |
2 | Biaya dibebankan kepada pembeli (BPHTB) | Rp 75.000.000 | 5% | Rp 3.750.000 |
3 | Harga pasar tanah | Rp 1.500.000.000 | 50% | Rp 750.000.000 |
Total NJKB | Rp 1.503.750.000 |
1. Tentukan harga jual rumah
Pertama, Sobat TeknoBgt harus mengetahui harga jual rumah. Harga jual rumah dapat diperoleh dari hasil transaksi terakhir atau penilaian dari pihak yang berwenang.
2. Tentukan presentase biaya dibebankan kepada pembeli (BPHTB)
Kedua, Sobat TeknoBgt perlu menentukan presentase biaya dibebankan kepada pembeli atau BPHTB. BPHTB adalah biaya yang dibebankan kepada pembeli rumah pada saat transaksi. Besarnya BPHTB umumnya berkisar antara 3-5% dari nilai jual rumah.
3. Tentukan harga pasar tanah
Ketiga, Sobat TeknoBgt harus mengetahui harga pasar tanah di lokasi rumah tersebut berada. Harga pasar tanah dapat diperoleh dari hasil survei lapangan atau informasi dari pihak terkait.
4. Hitung NJKB
Terakhir, Sobat TeknoBgt dapat menghitung NJKB dengan rumus:
NJKB = Harga jual rumah x Presentase BPHTB + Harga pasar tanah x Presentase Tanah
FAQ
Apa saja faktor yang mempengaruhi NJKB?
NJKB dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lokasi objek pajak, kondisi bangunan, dan luas tanah yang dimiliki.
Apakah NJKB dapat berubah?
Ya, NJKB dapat berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kondisi pasar properti dan kebijakan pemerintah setempat.
Berapa besar PBB yang harus dibayar?
Besarnya PBB yang harus dibayar dapat dihitung dengan rumus:
PBB = NJKB x Presentase PBB
Presentase PBB umumnya berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari NJKB.
Cara Menghitung NJKB Tanah
Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung NJKB tanah:
No | Keterangan | Harga | Presentase | Jumlah |
---|---|---|---|---|
1 | Harga jual tanah | Rp 500.000.000 | 50% | Rp 250.000.000 |
2 | Biaya dibebankan kepada pembeli (BPHTB) | Rp 25.000.000 | 5% | Rp 1.250.000 |
Total NJKB | Rp 251.250.000 |
1. Tentukan harga jual tanah
Pertama, Sobat TeknoBgt harus mengetahui harga jual tanah. Harga jual tanah dapat diperoleh dari hasil transaksi terakhir atau penilaian dari pihak yang berwenang.
2. Tentukan presentase biaya dibebankan kepada pembeli (BPHTB)
Kedua, Sobat TeknoBgt perlu menentukan presentase biaya dibebankan kepada pembeli atau BPHTB. BPHTB adalah biaya yang dibebankan kepada pembeli tanah pada saat transaksi. Besarnya BPHTB umumnya berkisar antara 3-5% dari nilai jual tanah.
3. Hitung NJKB
Terakhir, Sobat TeknoBgt dapat menghitung NJKB dengan rumus:
NJKB = Harga jual tanah x Presentase BPHTB
FAQ
Apakah NJKB tanah sama dengan NJKB bangunan?
Tidak, NJKB tanah dan NJKB bangunan merupakan nilai yang berbeda dan dihitung secara terpisah.
Apakah NJKB tanah dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman bank?
Ya, NJKB tanah dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman bank selama NJKB tersebut sah dan belum jatuh tempo.
Cara Mengecek NJKB
Setelah Sobat TeknoBgt menghitung NJKB, Anda dapat mengeceknya di situs web resmi Dinas Pajak setempat. Di sana, Sobat TeknoBgt dapat memasukkan NIK atau Nomor Objek Pajak untuk mengetahui jumlah NJKB yang harus dibayarkan.
Cara Memperkirakan Besarnya PBB
Untuk memperkirakan besarnya PBB yang harus dibayar, Sobat TeknoBgt dapat menggunakan rumus:
PBB = NJKB x Presentase PBB
Presentase PBB umumnya berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari NJKB. Besarnya PBB yang sebenarnya akan ditentukan oleh pihak Dinas Pajak setempat.
FAQ
Apakah perlu membayar PBB setiap tahun?
Ya, PBB harus dibayarkan setiap tahun oleh pemilik objek pajak tersebut.
Apakah ada denda jika tidak membayar PBB?
Ya, jika tidak membayar PBB tepat waktu, pemilik objek pajak dapat dikenakan denda dan sanksi lainnya oleh pihak Dinas Pajak setempat.
Tips untuk Mengurangi NJKB
Untuk mengurangi NJKB dan besarnya PBB yang harus dibayar, Sobat TeknoBgt dapat melakukan beberapa hal, di antaranya:
1. Membayar biaya BPHTB tepat waktu
Biaya BPHTB yang dibebankan kepada pembeli dapat mengurangi NJKB dan besarnya PBB yang harus dibayar. Oleh karena itu, pastikan pembayaran BPHTB dilakukan tepat waktu.
2. Melakukan renovasi rumah
Dengan melakukan renovasi rumah, nilai rumah dapat meningkat dan NJKB dapat turun karena digunakan presentase bangunan yang lebih rendah.
3. Mengajukan banding NJKB
Jika Sobat TeknoBgt merasa NJKB yang ditetapkan terlalu tinggi, Anda dapat mengajukan banding NJKB ke pihak Dinas Pajak setempat.
FAQ
Apakah mengajukan banding NJKB dikenakan biaya?
Tidak, pengajuan banding NJKB tidak dikenakan biaya.
Berapa lama proses pengajuan banding NJKB?
Proses pengajuan banding NJKB umumnya memakan waktu 30 hari kerja.
Kesimpulan
Demikianlah panduan lengkap cara menghitung NJKB untuk sobat TeknoBgt. Dengan memahami cara menghitung NJKB dan besarnya PBB yang harus dibayar, Sobat TeknoBgt dapat mengatur keuangan dengan lebih baik. Jangan lupa untuk mengecek NJKB secara berkala dan melakukan upaya untuk mengurangi NJKB jika diperlukan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.