Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kalian mengalami kesulitan dalam menghitung min max stock? Jika iya, maka artikel ini bisa menjadi solusinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung min max stock dengan mudah dan praktis. Mari simak penjelasannya secara detail.
Pengertian Min Max Stock
Sebelum membahas cara menghitung min max stock, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu min max stock. Min max stock adalah persediaan minimum dan maksimum yang harus dipertahankan dalam suatu periode tertentu. Persediaan ini harus dipertahankan agar perusahaan dapat menjaga kelancaran operasionalnya.
Persediaan minimum adalah jumlah persediaan yang harus selalu tersedia di gudang atau toko. Sedangkan persediaan maksimum adalah jumlah persediaan maksimal yang dapat ditampung oleh gudang atau toko.
Cara Menghitung Min Max Stock dengan Metode ABC
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung min max stock, salah satunya adalah metode ABC. Metode ini sering digunakan karena dapat membantu perusahaan dalam mengelola persediaan dengan lebih efektif.
Langkah 1: Analisis Penjualan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan analisis penjualan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui produk mana yang paling sering terjual dan produk mana yang paling jarang terjual.
Setelah melakukan analisis, produk-produk tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:
Kategori | Deskripsi |
---|---|
A | Produk yang sering terjual dengan nilai penjualan tertinggi |
B | Produk yang sedang terjual dengan nilai penjualan menengah |
C | Produk yang jarang terjual dengan nilai penjualan terendah |
Setelah produk dikelompokkan, langkah selanjutnya adalah menghitung persentase nilai penjualan untuk setiap kategori. Persentase ini digunakan untuk menentukan persentase persediaan yang harus dipertahankan.
Langkah 2: Menghitung Persentase Persediaan
Langkah kedua adalah menghitung persentase persediaan yang harus dipertahankan. Persentase ini dihitung berdasarkan kategori produk yang telah dikelompokkan.
Berikut adalah rumus untuk menghitung persentase persediaan:
Persentase Persediaan = Persentase Nilai Penjualan x Jumlah Hari Lead Time
Jumlah hari lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk dari supplier atau pabrik. Dalam menghitung jumlah hari lead time, perusahaan perlu mempertimbangkan waktu produksi, pengiriman, dan proses penerimaan di gudang atau toko.
Langkah 3: Menghitung Persediaan Minimum dan Maksimum
Setelah menghitung persentase persediaan, langkah selanjutnya adalah menghitung persediaan minimum dan maksimum. Persediaan ini dihitung dengan cara sebagai berikut:
- Persediaan Minimum = Persentase Persediaan x Rata-rata Penjualan Harian
- Persediaan Maksimum = Persediaan Minimum x 2
Setelah persediaan minimum dan maksimum dihitung, perusahaan dapat menentukan jumlah persediaan yang harus selalu tersedia di gudang atau toko.
FAQ
1. Apa itu min max stock?
Min max stock adalah persediaan minimum dan maksimum yang harus dipertahankan dalam suatu periode tertentu.
2. Mengapa perusahaan harus mempertahankan min max stock?
Perusahaan harus mempertahankan min max stock agar dapat menjaga kelancaran operasionalnya.
3. Apa itu metode ABC?
Metode ABC adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung min max stock. Metode ini sering digunakan karena dapat membantu perusahaan dalam mengelola persediaan dengan lebih efektif.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung min max stock dengan metode ABC. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, perusahaan dapat mengelola persediaan dengan lebih efektif dan efisien. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!