Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mempelajari metode VAM dan ingin tahu cara menghitungnya dengan mudah? Tenang saja, pada artikel kali ini kita akan membahas dengan lengkap dan detail mengenai cara menghitung metode VAM.
Apa itu Metode VAM?
Sebelum kita membahas tentang cara menghitung metode VAM, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu metode VAM. Metode VAM atau Vehicle Assignment Method adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penugasan kendaraan pada rute tertentu.
Metode VAM ini umumnya digunakan dalam bidang logistik, transportasi, dan distribusi barang. Pada dasarnya, metode VAM bertujuan untuk meminimalkan biaya transportasi dan mengoptimalkan penggunaan kendaraan.
Keuntungan Menggunakan Metode VAM
Terdapat beberapa keuntungan yang dapat kamu dapatkan dengan menggunakan metode VAM, antara lain:
- Meminimalkan biaya transportasi
- Mengoptimalkan penggunaan kendaraan
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
Kapan Menggunakan Metode VAM?
Metode VAM dapat digunakan ketika kamu memiliki banyak titik tujuan dengan kendaraan yang terbatas. Misalnya dalam distribusi barang, kamu memiliki banyak titik tujuan yang harus dilayani namun hanya memiliki kendaraan tertentu yang dapat digunakan.
Untuk menghindari biaya transportasi yang mahal dan memaksimalkan penggunaan kendaraan, kamu dapat menggunakan metode VAM untuk menentukan rute yang tepat dengan biaya transportasi minimum.
Cara Menghitung Metode VAM
Berikut adalah cara menghitung metode VAM yang dapat kamu lakukan:
Langkah 1: Menentukan Matriks Biaya
Langkah pertama dalam menghitung metode VAM adalah menentukan matriks biaya. Matriks biaya ini berisi biaya transportasi dari masing-masing sumber ke masing-masing tujuan.
Contoh:
Tujuan 1 | Tujuan 2 | Tujuan 3 | |
---|---|---|---|
Sumber 1 | 10 | 6 | 8 |
Sumber 2 | 8 | 7 | 6 |
Sumber 3 | 9 | 5 | 10 |
Pada contoh di atas, terdapat tiga sumber dan tiga tujuan yang memiliki biaya transportasi masing-masing.
Langkah 2: Membuat Tabel Penugasan Awal
Setelah menentukan matriks biaya, langkah selanjutnya adalah membuat tabel penugasan awal. Tabel ini berisi penugasan awal kendaraan ke masing-masing titik tujuan.
Contoh:
Tujuan 1 | Tujuan 2 | Tujuan 3 | |
---|---|---|---|
Sumber 1 | |||
Sumber 2 | |||
Sumber 3 |
Pada contoh di atas, tabel penugasan awal masih kosong karena belum ada penugasan kendaraan ke masing-masing titik tujuan.
Langkah 3: Menentukan Biaya Opportunity
Langkah ketiga adalah menentukan biaya opportunity. Biaya opportunity ini adalah biaya yang dikeluarkan oleh pihak yang menggunakan kendaraan apabila kendaraan tidak digunakan.
Contoh:
Tujuan 1 | Tujuan 2 | Tujuan 3 | Biaya Opportunity | |
---|---|---|---|---|
Sumber 1 | 10 | 6 | 8 | – |
Sumber 2 | 8 | 7 | 6 | – |
Sumber 3 | 9 | 5 | 10 | – |
Biaya Opportunity | – | – | – | 0 |
Pada contoh di atas, biaya opportunity ditetapkan sebagai 0 karena kendaraan akan digunakan untuk semua titik tujuan dan tidak ada biaya yang dikeluarkan apabila kendaraan tidak digunakan.
Langkah 4: Menentukan Selisih Antara Matriks Biaya dan Biaya Opportunity
Langkah keempat adalah menentukan selisih antara matriks biaya dan biaya opportunity. Selisih ini akan digunakan untuk menentukan penugasan kendaraan ke masing-masing titik tujuan.
Contoh:
Tujuan 1 | Tujuan 2 | Tujuan 3 | Biaya Opportunity | |
---|---|---|---|---|
Sumber 1 | 10 | 6 | 8 | – |
Sumber 2 | 8 | 7 | 6 | – |
Sumber 3 | 9 | 5 | 10 | – |
Biaya Opportunity | – | – | – | 0 |
Selisih | 1 | -1 | -2 | – |
Pada contoh di atas, selisih antara matriks biaya dan biaya opportunity sudah ditentukan dan siap digunakan untuk menentukan penugasan kendaraan.
Langkah 5: Menentukan Penugasan Kendaraan
Langkah terakhir adalah menentukan penugasan kendaraan ke masing-masing titik tujuan. Penugasan kendaraan dilakukan dengan cara memilih selisih terkecil pada kolom dan baris tertentu.
Contoh:
Tujuan 1 | Tujuan 2 | Tujuan 3 | Biaya Opportunity | |
---|---|---|---|---|
Sumber 1 | 10 | 6 | 8 | – |
Sumber 2 | 8 | 7 | 6 | – |
Sumber 3 | 9 | 5 | 10 | – |
Biaya Opportunity | – | – | – | 0 |
Selisih | 1 | -1 | -2 | – |
Penugasan | Sumber 1 | Sumber 2 | Sumber 3 | – |
Pada contoh di atas, kendaraan diberikan ke masing-masing titik tujuan dengan memilih selisih terkecil pada kolom dan baris tertentu.
FAQ Menghitung Metode VAM
Apa itu Metode VAM?
Metode VAM atau Vehicle Assignment Method adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penugasan kendaraan pada rute tertentu.
Mengapa Perlu Menggunakan Metode VAM?
Metode VAM digunakan untuk meminimalkan biaya transportasi dan mengoptimalkan penggunaan kendaraan. Selain itu, metode VAM juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Bagaimana Cara Menghitung Metode VAM?
Cara menghitung metode VAM yaitu dengan menentukan matriks biaya, membuat tabel penugasan awal, menentukan biaya opportunity, menentukan selisih antara matriks biaya dan biaya opportunity, dan menentukan penugasan kendaraan.
Apa Keuntungan Menggunakan Metode VAM?
Keuntungan menggunakan metode VAM antara lain meminimalkan biaya transportasi, mengoptimalkan penggunaan kendaraan, dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Summary
Dalam artikel ini kita telah membahas tentang cara menghitung metode VAM. Metode VAM digunakan untuk menyelesaikan masalah penugasan kendaraan pada rute tertentu dengan tujuan meminimalkan biaya transportasi dan mengoptimalkan penggunaan kendaraan. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam menghitung metode VAM antara lain menentukan matriks biaya, membuat tabel penugasan awal, menentukan biaya opportunity, menentukan selisih antara matriks biaya dan biaya opportunity, dan menentukan penugasan kendaraan. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat menghitung metode VAM dengan mudah dan cepat.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.