Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung metode SAW? Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami tentang metode SAW dan bagaimana cara menghitungnya.
Pengertian Metode SAW
Metode SAW atau Simple Additive Weighting adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan multi-kriteria. Metode ini menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif berdasarkan pada bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria. Metode SAW biasanya digunakan dalam pengambilan keputusan yang kompleks dan memiliki banyak kriteria yang harus dipertimbangkan.
Fungsi Metode SAW
Metode SAW memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Membantu dalam pengambilan keputusan multi-kriteria
- Memperhitungkan bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria
- Menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif
Cara Kerja Metode SAW
Metode SAW bekerja dengan cara menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif berdasarkan pada bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria. Proses penghitungan menggunakan beberapa tahapan, yaitu:
- Menentukan kriteria yang akan dipertimbangkan
- Menentukan bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria
- Menentukan nilai skala dari setiap kriteria
- Mengubah nilai skala dari setiap kriteria menjadi nilai relatif
- Menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif
Selanjutnya, mari kita bahas tahapan-tahapan tersebut secara lebih detail.
Menentukan Kriteria
Langkah pertama dalam menghitung metode SAW adalah menentukan kriteria yang akan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Kriteria merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan alternatif yang terbaik.
Sebagai contoh, kita akan menggunakan kriteria seperti berikut:
Kriteria | Bobot |
---|---|
Harga | 30% |
Kualitas | 40% |
Pengiriman | 30% |
Menentukan Bobot atau Nilai Kepentingan
Langkah selanjutnya adalah menentukan bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria. Bobot atau nilai kepentingan digunakan untuk memberikan bobot yang berbeda pada setiap kriteria. Kriteria dengan bobot yang lebih tinggi dianggap lebih penting dalam pengambilan keputusan.
Untuk menentukan bobot atau nilai kepentingan, kita dapat menggunakan beberapa metode, seperti metode AHP atau melakukan konsultasi dengan ahli di bidang yang bersangkutan. Sebagai contoh, kita akan memberikan bobot seperti berikut:
Kriteria | Bobot |
---|---|
Harga | 0.3 |
Kualitas | 0.4 |
Pengiriman | 0.3 |
Menentukan Nilai Skala
Setelah menentukan kriteria dan bobot atau nilai kepentingan, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai skala dari setiap kriteria. Nilai skala digunakan untuk mengukur seberapa baik alternatif dalam memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Nilai skala dapat berupa angka atau label kualitatif. Pada contoh kali ini, kita akan menggunakan angka 1-5 untuk menilai setiap kriteria seperti berikut:
Kriteria | Bobot | Nilai Skala |
---|---|---|
Harga | 0.3 | 3 |
Kualitas | 0.4 | 5 |
Pengiriman | 0.3 | 4 |
Mengubah Nilai Skala Menjadi Nilai Relatif
Setelah menentukan nilai skala, langkah selanjutnya adalah mengubah nilai skala menjadi nilai relatif. Nilai relatif digunakan untuk memperhitungkan nilai preferensi dari setiap alternatif.
Untuk mengubah nilai skala menjadi nilai relatif, kita dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Relatif = (Nilai Skala Terbesar – Nilai Skala Alternatif) / (Nilai Skala Terbesar – Nilai Skala Terkecil)
Dengan menggunakan rumus tersebut, kita dapat mengubah nilai skala sebelumnya menjadi nilai relatif seperti berikut:
Kriteria | Bobot | Nilai Skala | Nilai Relatif |
---|---|---|---|
Harga | 0.3 | 3 | 0.5 |
Kualitas | 0.4 | 5 | 1 |
Pengiriman | 0.3 | 4 | 0.75 |
Menghitung Nilai Preferensi dari Setiap Alternatif
Setelah mengubah nilai skala menjadi nilai relatif, langkah terakhir adalah menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif. Nilai preferensi didapatkan dengan mengalikan nilai relatif setiap alternatif dengan bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria.
Sebagai contoh, kita akan menilai dua alternatif yaitu A dan B dengan kriteria dan bobot seperti pada tabel sebelumnya. Kita akan menggunakan tabel berikut untuk menilai nilai preferensi dari setiap alternatif:
Alternatif | Harga | Kualitas | Pengiriman | Nilai Preferensi |
---|---|---|---|---|
A | 2 | 4 | 3 | 0.3 x 0.5 + 0.4 x 0.8 + 0.3 x 0.5 = 0.62 |
B | 3 | 5 | 5 | 0.3 x 0.2 + 0.4 x 1 + 0.3 x 1 = 0.68 |
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa alternatif B merupakan alternatif terbaik karena memiliki nilai preferensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan alternatif A.
FAQ
1. Apa itu metode SAW?
Metode SAW atau Simple Additive Weighting adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan multi-kriteria. Metode ini menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif berdasarkan pada bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria.
2. Mengapa metode SAW digunakan dalam pengambilan keputusan multi-kriteria?
Metode SAW digunakan dalam pengambilan keputusan multi-kriteria karena metode ini mampu memperhitungkan bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria dan menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif.
3. Apa saja tahapan dalam menghitung metode SAW?
Tahapan dalam menghitung metode SAW adalah menentukan kriteria, menentukan bobot atau nilai kepentingan, menentukan nilai skala, mengubah nilai skala menjadi nilai relatif, dan menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif.
4. Bagaimana cara menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif?
Untuk menghitung nilai preferensi dari setiap alternatif, kita perlu mengalikan nilai relatif setiap alternatif dengan bobot atau nilai kepentingan dari setiap kriteria.
Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya
Demikianlah artikel mengenai cara menghitung metode SAW. Semoga artikel ini bisa membantu Sobat TeknoBgt dalam memahami metode SAW dan cara menghitungnya. Jangan lupa untuk selalu mencari informasi-informasi menarik lainnya di website kami. Sampai jumpa!