TEKNOBGT
Cara Menghitung Metode Average Perpetual – Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung Metode Average Perpetual – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Metode Average Perpetual – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Metode Average Perpetual – Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah Anda pernah mendengar tentang metode average perpetual? Metode ini adalah salah satu cara untuk menghitung harga rata-rata barang pada persediaan barang dagang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung menggunakan metode average perpetual secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk kita simak bersama-sama!

Pengertian Metode Average Perpetual

Metode average perpetual adalah metode yang digunakan untuk menghitung harga rata-rata barang pada persediaan barang dagang. Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai persediaan yang lebih akurat karena didasarkan pada perhitungan rata-rata harga pada tiap transaksi barang masuk.

Metode ini berbeda dengan metode FIFO (first in first out) dan LIFO (last in first out) yang lebih banyak digunakan oleh perusahaan dalam mengelola persediaan barang dagang.

Dalam metode average perpetual, setiap kali terjadi transaksi barang masuk, harga barang tersebut akan dicatat dan dihitung rata-ratanya dengan harga-harga sebelumnya. Sehingga, harga rata-rata tersebut akan menjadi harga dasar pada saat penjualan dilakukan.

Penjualan kemudian dilakukan dengan menggunakan harga rata-rata tersebut. Ketika terjadi penjualan, divalidasi apakah persediaan cukup untuk memenuhi permintaan penjualan atau tidak. Jika persediaan cukup, maka harga rata-rata barang yang dikeluarkan akan digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan. Sedangkan, jika persediaan tidak mencukupi, maka harga rata-rata dari sisa persediaan akan digunakan.

Dalam metode ini, tidak ada akhir periode akuntansi dan persediaan akhir akan dicatat pada akhir periode akuntansi tersebut. Selain itu, metode ini bertujuan untuk memperoleh nilai persediaan yang lebih akurat karena harga yang digunakan bersifat aktual dan terbaru.

Cara Menghitung Metode Average Perpetual

Langkah 1: Hitung Harga Rata-Rata Awal

Langkah pertama untuk menghitung metode average perpetual adalah dengan menghitung harga rata-rata awal. Harga rata-rata awal ini akan menjadi dasar untuk menghitung harga rata-rata setiap kali terjadi transaksi barang masuk. Cara menghitung harga rata-rata awal adalah sebagai berikut:

No.TanggalTransaksiJumlah BarangHarga SatuanTotal Harga
1.1 JanuariPembelian5010.000500.000
2.5 JanuariPembelian10012.0001.200.000
3.10 JanuariPembelian7515.0001.125.000

Untuk menghitung harga rata-rata awal, kita dapat menggunakan rumus:

Harga rata-rata awal = Total harga awal / Jumlah barang awal

Sehingga, harga rata-rata awal pada contoh di atas adalah:

Harga rata-rata awal = (500.000 + 1.200.000 + 1.125.000) / (50 + 100 + 75) = 12.352,94

Jadi, harga rata-rata awal pada contoh di atas adalah sebesar Rp12.352,94.

Langkah 2: Hitung Harga Rata-Rata Setiap Transaksi Barang Masuk

Langkah kedua dalam menghitung metode average perpetual adalah dengan menghitung harga rata-rata setiap kali terjadi transaksi barang masuk. Cara menghitung harga rata-rata setiap transaksi barang masuk adalah sebagai berikut:

No.TanggalTransaksiJumlah BarangHarga SatuanTotal HargaHarga Rata-Rata
4.15 JanuariPembelian5013.000650.00012.924,38
5.20 JanuariPembelian2511.000275.00012.903,98

Untuk menghitung harga rata-rata setiap transaksi barang masuk, kita dapat menggunakan rumus:

Harga rata-rata = (Jumlah barang x harga satuan + (harga rata-rata sebelumnya x sisa jumlah barang)) / jumlah barang baru

Sehingga, harga rata-rata setelah transaksi barang masuk pada contoh di atas adalah:

Harga rata-rata = (50 x 13.000 + (12.352,94 x 25)) / (50 + 25) = 12.924,38

Setelah itu, harga rata-rata sebelumnya digunakan untuk menghitung harga rata-rata pada transaksi selanjutnya.

Langkah 3: Hitung Harga Pokok Penjualan

Langkah ketiga dalam menghitung metode average perpetual adalah dengan menghitung harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan merupakan total biaya persediaan barang dagang yang dikeluarkan untuk menjual suatu produk. Cara menghitung harga pokok penjualan adalah sebagai berikut:

No.TanggalTransaksiJumlah Barang KeluarHarga Rata-RataTotal Harga KeluarPersediaan Akhir
1.25 JanuariPenjualan2012.924,38258.487,50155
2.30 JanuariPenjualan10012.903,981.290.397,5055

Untuk menghitung harga pokok penjualan, kita dapat menggunakan rumus:

Harga pokok penjualan = Jumlah barang keluar x harga rata-rata

Sehingga, harga pokok penjualan pada contoh di atas adalah:

Harga pokok penjualan = (20 x 12.924,38) + (100 x 12.903,98) = 1.548.750

Persediaan akhir pada akhir periode akuntansi adalah sebesar 55 barang. Sehingga, nilai persediaan akhir adalah:

Persediaan akhir = 55 x 12.903,98 = 709.219,00

Dengan demikian, dapat dihitung nilai persediaan barang dagang selama periode akuntansi tersebut.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa beda metode average perpetual dengan metode FIFO dan LIFO?

Metode average perpetual menghitung harga rata-rata pada tiap transaksi barang masuk, sedangkan metode FIFO (first in first out) dan LIFO (last in first out) menghitung harga pada barang masuk pertama dan terakhir.

2. Apakah metode average perpetual lebih akurat?

Ya, metode average perpetual lebih akurat karena menggunakan harga aktual pada tiap transaksi barang masuk.

3. Bagaimana jika terjadi perbedaan nilai persediaan antara metode average perpetual dengan metode FIFO atau LIFO?

Perbedaan nilai persediaan yang signifikan antara metode average perpetual dengan metode FIFO atau LIFO dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih metode yang paling sesuai dengan bisnis dan kebutuhan perusahaan.

Kesimpulan

Dalam menghitung persediaan barang dagang, perusahaan dapat menggunakan metode average perpetual. Metode ini menghitung harga rata-rata setiap transaksi barang masuk dan menjadi dasar pada saat penjualan dilakukan. Metode ini lebih akurat karena menggunakan harga aktual pada tiap transaksi dan dapat memperoleh nilai persediaan yang lebih tepat.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Metode Average Perpetual – Sobat TeknoBgt