Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kami akan membahas tentang cara menghitung material. Menghitung material sangat penting dilakukan sebelum memulai pekerjaan konstruksi. Hal ini akan membantu Anda menghindari kekurangan atau kelebihan material yang dapat menghambat proses pekerjaan dan memperbesar biaya.
1. Menentukan Jenis Material
Langkah pertama sebelum menghitung material adalah menentukan jenis material yang akan digunakan. Apakah Anda akan menggunakan batako, batu bata, bata ringan, atau material lainnya. Setelah jenis material ditentukan, barulah Anda bisa mulai menghitung jumlah material yang dibutuhkan.
Contoh: Menghitung Bahan Bangunan untuk Membangun Rumah
Sebagai contoh, jika Anda ingin membangun rumah dengan menggunakan batako, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan berapa jumlah batako yang dibutuhkan. Selain itu, Anda juga perlu menghitung kebutuhan pasir, semen, dan air untuk campuran adukan batako.
2. Menghitung Luas Area
Setelah menentukan jenis material yang akan digunakan, langkah selanjutnya adalah menghitung luas area. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak material yang diperlukan untuk melapis area tertentu.
Contoh: Menghitung Jumlah Batako yang Dibutuhkan untuk Membangun Dinding
Misalnya Anda ingin membangun dinding dengan panjang 5 meter dan tinggi 3 meter menggunakan batako dengan ukuran 20 cm x 10 cm x 5 cm. Dalam hal ini, Anda perlu menghitung luas dinding terlebih dahulu. Luas dinding tersebut adalah:
Panjang | Tinggi | Luas |
---|---|---|
5 meter | 3 meter | 15 m2 |
Selanjutnya, Anda perlu menghitung berapa banyak jumlah batako yang diperlukan untuk melapis dinding tersebut. Batako dengan ukuran 20 cm x 10 cm x 5 cm biasanya digunakan untuk melapis dinding dengan ketebalan 10 cm. Oleh karena itu, untuk melapis dinding seluas 15 m2, Anda memerlukan:
Luas Dinding | Ketebalan Batu | Jumlah Batako |
---|---|---|
15 m2 | 10 cm | 750 buah |
3. Menghitung Volume Material
Setelah mengetahui luas area, langkah selanjutnya adalah menghitung volume material yang diperlukan. Hal ini penting dilakukan untuk material yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda, seperti pasir, semen, atau batu split. Semen dan pasir biasanya dihitung berdasarkan volume, sedangkan batu split dihitung berdasarkan berat.
Contoh: Menghitung Volume Pasir dan Semen untuk Campuran Adukan Batako
Untuk membuat adukan batako dengan ukuran standar, yaitu 1 bag semen : 3 kerikil : 5 pasir, Anda perlu menghitung volume pasir dan semen yang diperlukan berdasarkan luas dinding sebelumnya. Misalnya, luas dinding adalah 15 m2, maka volume pasir dan semen yang dibutuhkan adalah:
Bahan | Volume |
---|---|
Pasir | 1,125 m3 |
Semen | 0,375 m3 |
4. Menghitung Berat Material
Untuk material yang beratnya dihitung berdasarkan berat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menimbang material tersebut. Setelah itu, Anda bisa menghitung jumlah material yang dibutuhkan berdasarkan berat material per satuan luas.
Contoh: Menghitung Berat Split untuk Lantai
Anda ingin memasang lantai menggunakan batu split dengan ketebalan 5 cm. Dalam hal ini, Anda perlu menentukan jenis batu split yang akan digunakan terlebih dahulu. Misalnya Anda akan menggunakan batu andesit dengan berat jenis 2.7 ton/m3. Berat jenis ini berarti bahwa 1 m3 batu andesit memiliki berat 2.7 ton.
Luas lantai yang akan dipasang batu split adalah 30 m2. Oleh karena itu, volume batu split yang dibutuhkan adalah:
Berat Jenis | Volume | Berat |
---|---|---|
2.7 ton/m3 | 0.15 m3 | 405 kg (2.7 ton x 0.15 m3) |
5. Menambahkan Margin Kesalahan
Terakhir, sebelum mulai menghitung material secara detail, disarankan untuk menambahkan margin kesalahan sekitar 10-20%. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan material akibat kesalahan pengukuran atau pemotongan.
FAQ Cara Menghitung Material
1. Apa itu material?
Material adalah bahan mentah atau produk jadi yang digunakan untuk membuat suatu produk atau bangunan. Contohnya adalah pasir, semen, batako, besi, dan lain sebagainya.
2. Mengapa menghitung material penting?
Menghitung material penting dilakukan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan material saat proses konstruksi berlangsung. Kekurangan material dapat menghambat proses pekerjaan, sedangkan kelebihan material dapat memperbesar biaya.
3. Apa yang harus diperhatikan saat menghitung material?
Saat menghitung material, perhatikan jenis material yang akan digunakan, luas area yang akan dilapisi atau dipasang material, volume atau berat material, dan margin kesalahan sekitar 10-20%.
4. Apa saja material yang perlu dihitung saat membangun rumah?
Material yang perlu dihitung saat membangun rumah antara lain batako, pasir, semen, batu split, besi, dan lain sebagainya.
5. Apa itu margin kesalahan?
Margin kesalahan adalah jumlah material tambahan yang ditambahkan pada perhitungan material untuk mengantisipasi kekurangan material akibat kesalahan pengukuran atau pemotongan.
Itulah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menghitung material. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Sobat TeknoBgt!