Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu dan pasangan sedang merencanakan kehamilan? Jika iya, hal pertama yang perlu kamu ketahui adalah masa subur. Masa subur adalah waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim yang dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. Namun, banyak pasangan yang belum mengetahui cara menghitung masa subur yang benar. Nah, pada artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung masa subur yang benar agar peluang kehamilan dapat lebih optimal.
Pengertian Masa Subur
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung masa subur, terlebih dahulu kita harus memahami apa itu masa subur. Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah matang siap untuk dibuahi oleh sperma. Sel telur ini biasanya dilepaskan dari ovarium dan bergerak menuju tuba falopi. Masa subur terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya atau sekitar 12-14 hari setelah hari pertama menstruasi.
Namun, masa subur seseorang dapat berbeda-beda tergantung pada durasi siklus menstruasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghitung masa subur yang benar.
Cara Menghitung Masa Subur yang Benar
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung masa subur secara benar, antara lain:
1. Metode Kalender
Metode kalender atau metode kalender bulanan adalah cara yang paling sederhana untuk menghitung masa subur. Cara ini dilakukan dengan memperhitungkan durasi siklus menstruasi selama 6 bulan terakhir.
Bulan | Tanggal Pertama Haid |
---|---|
Juli 2021 | 1 |
Agustus 2021 | 2 |
September 2021 | 5 |
Oktober 2021 | 3 |
November 2021 | 2 |
Desember 2021 | 1 |
Contoh tabel di atas menunjukkan tanggal pertama haid selama 6 bulan terakhir. Durasi siklus menstruasi dapat dihitung dengan mengurangi tanggal pertama haid bulan ini dengan tanggal pertama haid bulan sebelumnya. Kemudian, hitung rata-rata durasi siklus menstruasi selama 6 bulan terakhir.
Rumus menghitung masa subur dengan metode kalender:
Masa subur = (durasi siklus menstruasi – 14) / 2
Contoh:
Nilai rata-rata durasi siklus menstruasi selama 6 bulan terakhir = (30+31+31+30+31+30) / 6 = 30.5
Maka, masa subur = (30.5 – 14) / 2 = 8.25
Jadi, masa subur berlangsung sekitar 8-9 hari setelah hari pertama menstruasi.
2. Metode BBT (Basal Body Temperature)
Metode BBT dilakukan dengan mengukur suhu tubuh basal setiap pagi sebelum bangun tidur dengan menggunakan termometer basal. Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh pada saat istirahat atau saat tidur.
Pada saat sebelum ovulasi, suhu tubuh basal akan sedikit rendah sekitar 0,1-0,2 derajat Celsius. Setelah ovulasi, suhu tubuh basal akan naik sekitar 0,5 derajat Celsius atau lebih. Maka, saat suhu tubuh basal naik, ini menandakan bahwa masa subur telah dimulai.
Metode BBT harus dilakukan setiap hari pada waktu yang sama untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3. Metode Kombinasi
Metode kombinasi dilakukan dengan mengombinasikan metode kalender dan metode BBT. Dengan metode ini, kemungkinan mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Caranya adalah dengan menghitung durasi siklus menstruasi selama 6 bulan terakhir seperti pada metode kalender. Kemudian, melakukan pengukuran suhu tubuh basal setiap pagi dengan menggunakan termometer basal selama beberapa bulan. Dengan mengkombinasikan kedua metode tersebut, dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat.
FAQ
1. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim agar peluang kehamilan lebih besar?
Waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim adalah saat masa subur. Masa subur terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya atau sekitar 12-14 hari setelah hari pertama menstruasi.
2. Bagaimana cara mengetahui durasi siklus menstruasi?
Durasi siklus menstruasi dapat dihitung dengan mengurangi tanggal pertama haid bulan ini dengan tanggal pertama haid bulan sebelumnya. Kemudian, hitung rata-rata durasi siklus menstruasi selama 6 bulan terakhir.
3. Apakah metode kalender bisa digunakan oleh semua orang?
Metode kalender bisa digunakan oleh orang yang memiliki siklus menstruasi yang teratur. Namun, untuk orang yang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, metode ini mungkin tidak akurat.
4. Apa yang harus dilakukan jika tidak menemukan masa subur?
Jika tidak menemukan masa subur, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan pengobatan atau saran yang tepat.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung masa subur yang benar. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menghitung masa subur, antara lain metode kalender, metode BBT, dan metode kombinasi. Beberapa faktor juga dapat mempengaruhi masa subur, seperti usia dan kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut agar peluang terjadinya kehamilan dapat lebih optimal.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!