Halo Sobat TeknoBgt, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah aktiva tetap, bukan? Aktiva tetap adalah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan digunakan dalam operasional perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Namun, kamu tahu tidak cara menghitung masa manfaat aktiva tetap? Masa manfaat aktiva tetap sangat penting untuk menentukan nilai aset tersebut dalam laporan keuangan perusahaan. Nah, dalam artikel ini saya akan menjelaskan dengan lengkap cara menghitung masa manfaat aktiva tetap. Yuk, simak artikelnya sampai selesai!
Apa itu Masa Manfaat Aktiva Tetap?
Sebelum kita membahas cara menghitung masa manfaat aktiva tetap, alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu masa manfaat aktiva tetap. Masa manfaat aktiva tetap adalah periode waktu yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh manfaat dari aset tetap sebelum aset tersebut dianggap tidak memiliki nilai ekonomis atau nilai manfaat yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya perolehannya. Dalam laporan keuangan, masa manfaat aktiva tetap umumnya diukur dalam tahunan.
Setiap jenis aktiva tetap memiliki masa manfaat yang berbeda-beda. Misalnya, mesin memiliki masa manfaat sekitar 5-10 tahun, bangunan memiliki masa manfaat sekitar 20-50 tahun, dan kendaraan memiliki masa manfaat sekitar 3-5 tahun. Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung masa manfaat aktiva tetap sangatlah penting untuk menentukan nilai aset tersebut dalam laporan keuangan perusahaan.
Cara Menghitung Masa Manfaat Aktiva Tetap
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung masa manfaat aktiva tetap. Berikut adalah cara menghitung masa manfaat aktiva tetap yang umum digunakan:
1. Metode Waktu:
Metode waktu adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung masa manfaat aktiva tetap. Metode ini menghitung masa manfaat aktiva tetap berdasarkan estimasi periode waktu yang diperlukan untuk memperoleh manfaat ekonomis dari aset tetap. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
No. | Langkah-langkah |
---|---|
1. | Menghitung nilai residu aset tetap |
2. | Mengurangi nilai residu dari biaya perolehan aset tetap |
3. | Membagi hasilnya dengan estimasi periode manfaat |
Misalnya, suatu perusahaan memiliki mesin dengan biaya perolehan sebesar Rp 100.000.000 dan nilai residu sebesar Rp 10.000.000. Estimasi periode manfaat mesin tersebut adalah 10 tahun. Maka, cara menghitung masa manfaat mesin tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai residu:
Nilai residu = Biaya perolehan – Akumulasi penyusutan
Nilai residu = Rp 100.000.000 – Rp 0 = Rp 100.000.000
2. Mengurangi nilai residu dari biaya perolehan:
Biaya perolehan – Nilai residu = Rp 100.000.000 – Rp 10.000.000 = Rp 90.000.000
3. Membagi hasilnya dengan estimasi periode manfaat:
Masa manfaat = (Biaya perolehan – Nilai residu) / Estimasi periode manfaat
Masa manfaat = Rp 90.000.000 / 10 = 9 tahun
Dari contoh di atas, maka masa manfaat mesin tersebut adalah 9 tahun.
2. Metode Satuan Produksi:
Metode satuan produksi adalah metode yang menghitung masa manfaat aktiva tetap berdasarkan jumlah produksi atau penggunaan aset tetap dalam operasional perusahaan. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
Masa manfaat = Biaya perolehan – Nilai residu / Jumlah produksi atau penggunaan
Misalnya, suatu perusahaan memiliki mesin dengan biaya perolehan sebesar Rp 100.000.000 dan nilai residu sebesar Rp 10.000.000. Mesin tersebut digunakan untuk memproduksi sebanyak 10.000 unit produk. Maka, cara menghitung masa manfaat mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Masa manfaat = (Biaya perolehan – Nilai residu) / Jumlah produksi atau penggunaan
Masa manfaat = (Rp 100.000.000 – Rp 10.000.000) / 10.000 = Rp 9.000/unit produk
Dari contoh di atas, maka masa manfaat mesin tersebut adalah sebesar Rp 9.000 per unit produk.
3. Metode Saldo Menurun:
Metode saldo menurun adalah metode yang menghitung penyusutan aktiva tetap berdasarkan persentase tetap dari nilai buku aset tetap selama masa manfaat. Persentase yang digunakan dalam metode ini umumnya lebih tinggi di awal masa manfaat dan semakin rendah di akhir masa manfaat. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
Penyusutan tahunan = Nilai buku awal x Persentase penyusutan tahunan
Persentase penyusutan tahunan = 100% / Masa manfaat
Misalnya, suatu perusahaan memiliki mesin dengan biaya perolehan sebesar Rp 100.000.000 dan masa manfaat sebesar 10 tahun. Maka, cara menghitung penyusutan mesin tersebut dengan metode saldo menurun adalah sebagai berikut:
Tahun | Nilai Buku Awal | Persentase Penyusutan | Penyusutan Tahunan | Nilai Buku Akhir |
---|---|---|---|---|
1 | Rp 100.000.000 | 10% | Rp 10.000.000 | Rp 90.000.000 |
2 | Rp 90.000.000 | 10% | Rp 9.000.000 | Rp 81.000.000 |
3 | Rp 81.000.000 | 10% | Rp 8.100.000 | Rp 72.900.000 |
4 | Rp 72.900.000 | 10% | Rp 7.290.000 | Rp 65.610.000 |
5 | Rp 65.610.000 | 10% | Rp 6.561.000 | Rp 59.049.000 |
6 | Rp 59.049.000 | 10% | Rp 5.904.900 | Rp 53.144.100 |
7 | Rp 53.144.100 | 10% | Rp 5.314.410 | Rp 47.829.690 |
8 | Rp 47.829.690 | 10% | Rp 4.782.969 | Rp 43.046.721 |
9 | Rp 43.046.721 | 10% | Rp 4.304.672 | Rp 38.742.049 |
10 | Rp 38.742.049 | 10% | Rp 3.874.205 | Rp 34.867.845 |
Dari contoh di atas, maka masa manfaat mesin tersebut adalah 10 tahun.
FAQ
1. Apa itu aktiva tetap?
Aktiva tetap adalah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan digunakan dalam operasional perusahaan dalam jangka waktu yang lama.
2. Mengapa harus menghitung masa manfaat aktiva tetap?
Masa manfaat aktiva tetap sangatlah penting untuk menentukan nilai aset tersebut dalam laporan keuangan perusahaan.
3. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menghitung masa manfaat aktiva tetap?
Ada beberapa metode, yaitu metode waktu, metode satuan produksi, dan metode saldo menurun.
4. Berapa periode pengukuran masa manfaat aktiva tetap dalam laporan keuangan?
Umumnya, periode pengukuran masa manfaat aktiva tetap dalam laporan keuangan adalah tahunan.
Penutup
Demikianlah artikel mengenai cara menghitung masa manfaat aktiva tetap. Menghitung masa manfaat aktiva tetap sangatlah penting dalam menentukan nilai aset tersebut dalam laporan keuangan perusahaan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung masa manfaat aktiva tetap, yaitu metode waktu, metode satuan produksi, dan metode saldo menurun. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!