Hello Sobat TeknoBgt! Saat ini, penggunaan listrik token semakin marak digunakan sebagai alternatif pembayaran listrik prabayar. Namun, penggunaan listrik token juga membutuhkan perhitungan yang tepat agar pengguna tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap mengenai cara menghitung listrik token dengan benar.
Pengenalan Listrik Token
Sebelum memulai perhitungan, mari kita ulas terlebih dahulu mengenai listrik token. Listrik token adalah listrik prabayar yang penggunaannya dapat dilakukan dengan cara memasukkan kode token yang diberikan oleh PLN melalui meteran listrik prabayar. Penggunaan listrik token memiliki keuntungan, yaitu dapat mengontrol penggunaan listrik sehingga tidak menghabiskan lebih banyak uang.
Meskipun demikian, penggunaan listrik token juga membutuhkan perhitungan yang tepat agar pengguna tidak mengalami kerugian. Salah perhitungan dapat menyebabkan pengguna kehabisan daya listrik, atau justru memiliki sisa token yang tidak terpakai.
Cara Menghitung Listrik Token
Berikut adalah panduan lengkap mengenai cara menghitung listrik token:
1. Membaca Kode Token
Sebelum memulai perhitungan, pertama-tama kita harus membaca kode token yang diberikan oleh PLN. Kode token terdiri dari 20 digit angka.
Digit | Keterangan |
---|---|
1-3 | Kode Area PLN |
4-8 | Nomor Pelanggan |
9-12 | Tahun |
13-14 | Bulan |
15-16 | Hari |
17-20 | Jumlah KWH Listrik |
2. Menghitung Jumlah KWH Listrik
Setelah membaca kode token, selanjutnya kita harus menghitung jumlah KWH listrik yang ada pada token. Jumlah KWH listrik ini dapat dilihat pada digit 17-20 pada kode token.
Contoh:
Jika kode token adalah 51012345678901234567, maka jumlah KWH listrik yang terdapat pada token adalah 3456 KWH.
3. Menghitung Harga Listrik
Setelah mengetahui jumlah KWH listrik pada token, selanjutnya kita harus menghitung harga listrik per KWH. Harga listrik per KWH dapat dilihat pada tagihan listrik bulanan pada setiap bulannya.
Contoh:
Jika harga listrik per KWH adalah Rp 1.500, maka harga untuk 3456 KWH listrik adalah Rp 5.184.000.
4. Menghitung Sisa Listrik
Setelah menghitung harga listrik, selanjutnya kita dapat mengetahui sisa listrik yang tersedia. Sisa listrik dapat dilihat pada layar meteran listrik prabayar.
Contoh:
Jika sisa listrik pada meteran listrik prabayar adalah 100 KWH, dan penggunaan listrik bulanan adalah 400 KWH, maka sisa listrik yang harus dibeli melalui token adalah 300 KWH.
FAQ tentang Listrik Token
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai listrik token:
1. Apa bedanya listrik token dengan listrik prabayar biasa?
Listrik token adalah salah satu jenis listrik prabayar, namun pengisian token dilakukan dengan memasukkan kode token yang diberikan oleh PLN pada meteran listrik prabayar. Sedangkan listrik prabayar biasa pengisian dilakukan melalui pulsa seperti layaknya pengisian pulsa telepon.
2. Apa yang terjadi jika listrik token habis saat digunakan?
Jika listrik token habis saat digunakan, maka meteran listrik prabayar akan mati sehingga pengguna tidak dapat menggunakan listrik. Untuk menggunakan kembali listrik, pengguna harus membeli token kembali dan memasukkan kode token pada meteran.
3. Bagaimana cara mengetahui jumlah sisa listrik pada meteran listrik prabayar?
Jumlah sisa listrik pada meteran listrik prabayar dapat dilihat pada layar meteran. Jumlah sisa listrik akan tertera pada layar dan akan berkurang setiap kali penggunaan listrik.
4. Mengapa perhitungan listrik token perlu dilakukan dengan benar?
Perhitungan listrik token perlu dilakukan dengan benar agar pengguna tidak kehabisan daya listrik atau justru memiliki sisa token yang tidak terpakai. Salah perhitungan dapat menyebabkan pengguna mengalami kerugian dan harus membeli token kembali sehingga membuang-buang uang.
Closing
Demikianlah panduan lengkap mengenai cara menghitung listrik token dengan benar. Dengan mengikuti panduan ini, pengguna listrik token dapat mengontrol penggunaan listrik secara efisien dan menghindari kerugian yang tidak perlu.
Terima kasih telah membaca artikel ini, dan semoga bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!