TEKNOBGT
Cara Menghitung Likuiditas Saham untuk Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung Likuiditas Saham untuk Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Likuiditas Saham untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt, apakah kalian pernah mendengar istilah likuiditas saham? Likuiditas saham merupakan salah satu faktor penting dalam investasi saham, karena menunjukkan seberapa cepat dan mudah suatu saham dapat diperjualbelikan di pasar. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung likuiditas saham secara detil. Yuk simak!

Apa itu Likuiditas Saham?

Likuiditas saham adalah kemampuan suatu saham untuk dijualbelikan secara cepat dan mudah di pasar. Semakin tinggi likuiditas suatu saham, semakin mudah dan cepat saham tersebut dapat diperjualbelikan. Dalam investasi saham, likuiditas saham menjadi faktor penting karena mempengaruhi kemampuan investor untuk membeli dan menjual saham tersebut. Sebagai investor, kita pasti menginginkan saham yang likuiditasnya tinggi, karena jika likuiditas rendah maka kita kesulitan untuk menjual saham tersebut di masa depan.

Mengapa Menghitung Likuiditas Saham Penting?

Menghitung likuiditas saham penting karena dapat memberikan informasi tentang kemampuan suatu saham untuk dijualbelikan di pasar. Likuiditas saham menjadi faktor utama dalam menentukan harga jual dan harga beli suatu saham di pasar. Selain itu, likuiditas saham juga dapat memberikan indikasi tentang tingkat risiko dari suatu saham. Saham dengan likuiditas rendah cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi daripada saham dengan likuiditas yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi saham, penting untuk memperhitungkan likuiditas saham dari perusahaan yang kita pilih.

Cara Menghitung Likuiditas Saham

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung likuiditas saham, di antaranya adalah:

1. Menghitung Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio)

Rasio perputaran kas menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengubah kas mereka menjadi sumber pendapatan. Semakin tinggi rasio perputaran kas, semakin baik kinerja perusahaan. Rasio perputaran kas dapat dihitung dengan rumus:

Rasio Perputaran Kas=Penjualan Bersih/Kas dan Setara Kas

Contoh perhitungan rasio perputaran kas:

Penjualan BersihKas dan Setara Kas
Rp1.000.000.000Rp250.000.000

Hasil perhitungan:

Rasio Perputaran Kas=Rp1.000.000.000/Rp250.000.000=4

Dari contoh perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa rasio perputaran kas adalah 4. Artinya, perusahaan tersebut mampu mengubah kas menjadi sumber pendapatan sebanyak 4 kali dalam satu periode.

2. Menghitung Rasio Perputaran Piutang (Accounts Receivable Turnover Ratio)

Rasio perputaran piutang menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengumpulkan piutang dari pelanggannya. Semakin tinggi rasio perputaran piutang, semakin baik kinerja perusahaan. Rasio perputaran piutang dapat dihitung dengan rumus:

Rasio Perputaran Piutang=Penjualan Bersih/Piutang

Contoh perhitungan rasio perputaran piutang:

Penjualan BersihPiutang
Rp1.000.000.000Rp200.000.000

Hasil perhitungan:

Rasio Perputaran Piutang=Rp1.000.000.000/Rp200.000.000=5

Dari contoh perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa rasio perputaran piutang adalah 5. Artinya, perusahaan tersebut mampu mengumpulkan piutang dari pelanggannya sebanyak 5 kali dalam satu periode.

3. Menghitung Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

Rasio perputaran persediaan menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengubah persediaannya menjadi sumber pendapatan. Semakin tinggi rasio perputaran persediaan, semakin baik kinerja perusahaan. Rasio perputaran persediaan dapat dihitung dengan rumus:

Rasio Perputaran Persediaan=Biaya Penjualan/Persediaan

Contoh perhitungan rasio perputaran persediaan:

Biaya PenjualanPersediaan
Rp800.000.000Rp200.000.000

Hasil perhitungan:

Rasio Perputaran Persediaan=Rp800.000.000/Rp200.000.000=4

Dari contoh perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa rasio perputaran persediaan adalah 4. Artinya, perusahaan tersebut mampu mengubah persediaannya menjadi sumber pendapatan sebanyak 4 kali dalam satu periode.

4. Menghitung Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)

Rasio perputaran total aset menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan dalam menggunakan seluruh aset yang dimilikinya untuk menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi rasio perputaran total aset, semakin baik kinerja perusahaan. Rasio perputaran total aset dapat dihitung dengan rumus:

Rasio Perputaran Total Aset=Penjualan Bersih/Total Aset

Contoh perhitungan rasio perputaran total aset:

Penjualan BersihTotal Aset
Rp2.000.000.000Rp1.000.000.000

Hasil perhitungan:

Rasio Perputaran Total Aset=Rp2.000.000.000/Rp1.000.000.000=2

Dari contoh perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa rasio perputaran total aset adalah 2. Artinya, perusahaan tersebut efisien dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah likuiditas saham sama dengan volume perdagangan?

Tidak. Volume perdagangan menunjukkan jumlah saham yang diperdagangkan di pasar, sedangkan likuiditas saham menunjukkan seberapa cepat dan mudah saham tersebut dapat diperjualbelikan di pasar.

2. Apakah saham dengan likuiditas rendah selalu berisiko tinggi?

Tidak selalu. Meskipun saham dengan likuiditas rendah cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi daripada saham dengan likuiditas yang tinggi, namun faktor lain seperti kinerja perusahaan dan kondisi pasar juga dapat mempengaruhi tingkat risiko suatu saham.

3. Apakah rasio perputaran yang tinggi selalu baik?

Tidak selalu. Rasio perputaran yang tinggi dapat menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya, namun jika rasio tersebut terlalu tinggi dapat menunjukkan bahwa perusahaan terlalu agresif dalam menjual barang atau memungkinkan terjadinya masalah pendanaan.

4. Bisakah likuiditas saham dihitung dengan menggunakan rasio perputaran hutang?

Tidak. Rasio perputaran hutang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya, sedangkan likuiditas saham mengukur kemampuan perusahaan untuk menjual sahamnya di pasar.

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, Sobat TeknoBgt sekarang sudah memahami tentang likuiditas saham dan pentingnya menghitung likuiditas saham. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung likuiditas saham, seperti rasio perputaran kas, rasio perputaran piutang, rasio perputaran persediaan, dan rasio perputaran total aset. Dengan memperhitungkan likuiditas saham dari perusahaan yang kita pilih, kita dapat meminimalisir risiko dan meningkatkan peluang keuntungan dalam investasi saham. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Likuiditas Saham untuk Sobat TeknoBgt