Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kalian sudah familiar dengan likuiditas laporan keuangan? Jika belum, artikel ini akan membahas secara lengkap cara menghitung likuiditas laporan keuangan. Likuiditas laporan keuangan dapat memberikan gambaran tentang seberapa cepat suatu perusahaan dapat memenuhi kewajibannya. Mari kita simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Likuiditas Laporan Keuangan
Sebelum masuk ke cara menghitung likuiditas laporan keuangan, Sobat TeknoBgt perlu memahami terlebih dahulu pengertian dari likuiditas laporan keuangan. Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan aset lancar. Sedangkan, laporan keuangan adalah dokumen yang berisi tentang informasi keuangan suatu perusahaan. Dengan menggabungkan keduanya, likuiditas laporan keuangan dapat diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan aset lancar yang terdapat dalam laporan keuangannya.
Manfaat Mengetahui Likuiditas Laporan Keuangan
Setelah memahami pengertian dari likuiditas laporan keuangan, Sobat TeknoBgt perlu mengetahui manfaat dari mengetahui likuiditas laporan keuangan. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
No | Manfaat |
---|---|
1 | Mengetahui kelayakan keuangan perusahaan |
2 | Mengetahui seberapa besar risiko yang harus ditanggung perusahaan |
3 | Mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar hutang |
Dari tabel di atas, Sobat TeknoBgt dapat melihat bahwa mengetahui likuiditas laporan keuangan sangat penting untuk memastikan kelayakan keuangan suatu perusahaan. Sekarang, kita lanjut ke cara menghitung likuiditas laporan keuangan.
Cara Menghitung Likuiditas Laporan Keuangan
1. Hitung Current Ratio
Current Ratio dapat dihitung dengan membagi total aset lancar dengan total hutang lancar. Rumusnya sebagai berikut:
Current Ratio = Total Aset Lancar / Total Hutang Lancar
Contoh:
No | Keterangan | Nilai |
---|---|---|
1 | Total Aset Lancar | Rp 10.000.000,- |
2 | Total Hutang Lancar | Rp 5.000.000,- |
Maka,
Current Ratio = Rp 10.000.000,- / Rp 5.000.000,- = 2
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa Current Ratio suatu perusahaan adalah 2. Hal ini berarti perusahaan tersebut mampu membayar hutangnya dengan menggunakan aset lancar sebanyak dua kali.
2. Hitung Quick Ratio
Quick Ratio dapat dihitung dengan membagi total aset lancar yang mudah dicairkan dengan total hutang lancar. Rumusnya sebagai berikut:
Quick Ratio = (Total Kas + Piutang) / Total Hutang Lancar
Contoh:
No | Keterangan | Nilai |
---|---|---|
1 | Total Kas | Rp 4.000.000,- |
2 | Piutang | Rp 2.000.000,- |
3 | Total Hutang Lancar | Rp 5.000.000,- |
Maka,
Quick Ratio = (Rp 4.000.000,- + Rp 2.000.000,-) / Rp 5.000.000,- = 1,2
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa Quick Ratio suatu perusahaan adalah 1,2. Hal ini berarti perusahaan tersebut hanya mampu membayar hutangnya menggunakan aset lancar yang mudah dicairkan sebesar 1,2 kali.
3. Hitung Cash Ratio
Cash Ratio dapat dihitung dengan membagi total kas dengan total hutang lancar. Rumusnya sebagai berikut:
Cash Ratio = Total Kas / Total Hutang Lancar
Contoh:
No | Keterangan | Nilai |
---|---|---|
1 | Total Kas | Rp 4.000.000,- |
2 | Total Hutang Lancar | Rp 5.000.000,- |
Maka,
Cash Ratio = Rp 4.000.000,- / Rp 5.000.000,- = 0,8
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa Cash Ratio suatu perusahaan adalah 0,8. Hal ini berarti perusahaan tersebut hanya mampu membayar hutangnya menggunakan kas sebesar 80% dari total hutang lancarnya.
FAQ
1. Apa itu likuiditas laporan keuangan?
Likuiditas laporan keuangan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan aset lancar yang terdapat dalam laporan keuangannya.
2. Mengapa perlu menghitung likuiditas laporan keuangan?
Mengetahui likuiditas laporan keuangan dapat memberikan gambaran tentang seberapa cepat suatu perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, sehingga dapat memastikan kelayakan keuangan suatu perusahaan.
3. Apa saja manfaat dari mengetahui likuiditas laporan keuangan?
Beberapa manfaat dari mengetahui likuiditas laporan keuangan adalah untuk mengetahui kelayakan keuangan perusahaan, seberapa besar risiko yang harus ditanggung perusahaan, dan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar hutang.
Penutup
Sekian cara menghitung likuiditas laporan keuangan yang dapat Sobat TeknoBgt pelajari. Dengan mengetahui likuiditas laporan keuangan, Sobat TeknoBgt dapat memastikan kelayakan keuangan suatu perusahaan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!