Cara Menghitung LIFO Perpetual
Cara Menghitung LIFO Perpetual

Cara Menghitung LIFO Perpetual

Cara Menghitung LIFO Perpetual – Jurnal TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung LIFO perpetual. LIFO atau Last In First Out adalah metode penghitungan stok yang mengutamakan barang terakhir yang masuk sebagai barang yang pertama keluar.

Apa itu LIFO Perpetual?

LIFO Perpetual adalah metode penghitungan stok yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus. Dalam LIFO Perpetual, setiap barang yang masuk dan keluar dicatat secara terpisah. Dari catatan tersebut, kita dapat mengetahui harga pokok barang yang terjual dan sisa stok yang masih ada.

Dalam penghitungan LIFO Perpetual, kita perlu memperhatikan harga pembelian barang terakhir dan jumlah barang terakhir yang masuk. Hal ini penting karena barang terakhir yang masuk adalah barang yang pertama keluar dalam metode LIFO.

Untuk lebih memahami cara menghitung LIFO Perpetual, mari kita simak penjelasan berikut ini.

Cara Menghitung LIFO Perpetual

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam menghitung LIFO Perpetual. Berikut adalah penjelasannya:

Langkah 1: Catat Barang Masuk

Langkah pertama adalah mencatat barang-barang yang masuk. Pada LIFO Perpetual, kita perlu mencatat harga dan jumlah barang terakhir yang masuk.

Contohnya, pada bulan Januari terdapat pembelian barang sebanyak 100 buah dengan harga Rp. 10.000 per buah dan pada bulan Februari terdapat pembelian barang sebanyak 50 buah dengan harga Rp. 12.000 per buah. Jadi, barang terakhir yang masuk adalah 50 buah dengan harga Rp. 12.000 per buah.

Langkah 2: Catat Barang Keluar

Langkah kedua adalah mencatat barang-barang yang keluar. Pada LIFO Perpetual, kita perlu mencatat harga dan jumlah barang terakhir yang keluar.

Contohnya, pada bulan Maret terdapat penjualan barang sebanyak 75 buah. Jadi, kita perlu mencatat 75 buah dengan harga Rp. 12.000 per buah sebagai barang yang terjual.

Langkah 3: Hitung Harga Pokok Barang Yang Terjual

Langkah ketiga adalah menghitung harga pokok barang yang terjual. Harga pokok barang yang terjual dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang keluar dengan harga pembelian barang terakhir.

Dalam contoh di atas, harga pokok barang yang terjual adalah 75 x Rp. 12.000 = Rp. 900.000.

Langkah 4: Hitung Sisa Stok

Langkah terakhir adalah menghitung sisa stok yang masih ada. Sisa stok dapat dihitung dengan mengalikan harga pembelian barang terakhir dengan jumlah barang yang masih ada.

Dalam contoh di atas, sisa stok yang masih ada adalah 25 buah dengan harga Rp. 12.000 per buah atau sebesar Rp. 300.000.

Contoh Perhitungan LIFO Perpetual

Untuk lebih memahami cara menghitung LIFO Perpetual, mari kita lihat contoh perhitungan berikut ini:

No.TanggalKeteranganMasukKeluarSisa
11 JanuariPembelian100 buah100 buah
21 FebruariPembelian50 buah150 buah
315 FebruariPenjualan75 buah75 buah
41 MaretPembelian75 buah150 buah
531 MaretPenjualan50 buah100 buah

Berdasarkan contoh di atas, kita dapat menghitung harga pokok barang yang terjual dan sisa stok yang masih ada sebagai berikut:

  • Harga Pokok Barang yang Terjual = (75 x Rp. 12.000) = Rp. 900.000
  • Sisa Stok yang Masih Ada = (50 x Rp. 12.000) = Rp. 600.000

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apa itu LIFO Perpetual?

LIFO Perpetual adalah metode penghitungan stok yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus. Dalam LIFO Perpetual, setiap barang yang masuk dan keluar dicatat secara terpisah.

Bagaimana cara menghitung LIFO Perpetual?

Cara menghitung LIFO Perpetual cukup mudah. Langkah-langkahnya adalah mencatat barang masuk, mencatat barang keluar, menghitung harga pokok barang yang terjual, dan menghitung sisa stok.

Apa keuntungan menggunakan LIFO Perpetual?

Keuntungan menggunakan LIFO Perpetual adalah kita dapat mengetahui harga pokok barang yang terjual dan sisa stok yang masih ada secara akurat. Hal ini dapat membantu kita dalam mengambil keputusan pengadaan stok dan strategi harga jual.

Apakah LIFO Perpetual cocok untuk semua jenis bisnis?

Tidak semua jenis bisnis cocok menggunakan LIFO Perpetual. Bisnis yang memiliki barang dengan umur simpan yang singkat atau barang dengan sifat mudah rusak sebaiknya menggunakan metode penghitungan stok lainnya.

Berapa frekuensi pencatatan yang perlu dilakukan dalam LIFO Perpetual?

Frekuensi pencatatan dalam LIFO Perpetual dapat dilakukan setiap harinya atau sesuai dengan kebutuhan bisnis. Yang penting, setiap barang yang masuk dan keluar harus dicatat dengan baik dan akurat.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung LIFO Perpetual. Dengan memahami cara menghitung LIFO Perpetual, kita dapat mengelola stok dengan lebih baik dan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat terkait pengadaan stok dan strategi harga jual. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung LIFO Perpetual