Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung laju asimilasi bersih tanaman. Laju asimilasi bersih merupakan salah satu cara untuk mengetahui seberapa efektif tanaman dalam melakukan fotosintesis. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian laju asimilasi bersih, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan cara menghitungnya. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Pengertian Laju Asimilasi Bersih
Laju asimilasi bersih merupakan tingkat produksi glukosa oleh tanaman melalui proses fotosintesis. Glukosa yang dihasilkan oleh tanaman adalah sebagai sumber energi untuk tumbuh dan berkembang. Laju asimilasi bersih diukur dalam satuan gram CO2 / meter persegi / jam (g CO2/m2/jam).
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju asimilasi bersih adalah:
- Intensitas cahaya
- Kelembapan udara
- Suhu
- Kandungan CO2 dalam udara
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Asimilasi Bersih
Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya memiliki peran penting dalam fotosintesis. Semakin tinggi intensitas cahaya, semakin tinggi juga laju asimilasi bersih tanaman. Namun, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, dapat mengakibatkan kerusakan pada daun tanaman.
Pada umumnya, tanaman dapat tumbuh dengan baik pada intensitas cahaya sekitar 100 hingga 150 watt/m2. Jika intensitas cahaya di bawah 50 watt/m2, akan menghambat laju asimilasi bersih tanaman. Sedangkan, jika intensitas cahaya di atas 150 watt/m2, dapat menyebabkan kerusakan pada daun tanaman.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara juga mempengaruhi laju asimilasi bersih tanaman. Jika kelembapan udara terlalu rendah, akan mempengaruhi elastisitas sel-sel daun tanaman. Akibatnya, daun akan menjadi kering dan rusak. Sedangkan, jika kelembapan udara terlalu tinggi, dapat menghambat proses difusi CO2 dan oksigen pada stomata daun.
Kelembapan udara yang ideal untuk fotosintesis adalah sekitar 50% hingga 60%. Dalam keadaan lingkungan yang kering, dapat menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara.
Suhu
Suhu juga mempengaruhi laju asimilasi bersih. Suhu yang ideal untuk fotosintesis adalah sekitar 25°C hingga 30°C. Pada suhu di bawah 10°C, laju asimilasi bersih akan sangat lambat. Sedangkan, pada suhu di atas 40°C, fotosintesis akan berhenti karena enzim yang terlibat dalam fotosintesis akan rusak.
Kandungan CO2 dalam Udara
Kandungan CO2 dalam udara turut mempengaruhi laju asimilasi bersih tanaman. Semakin tinggi kandungan CO2 dalam udara, semakin tinggi juga laju asimilasi bersih tanaman. Namun, jika kandungan CO2 terlalu tinggi, dapat mengakibatkan keracunan pada tanaman.
Pada umumnya, kandungan CO2 yang ideal untuk fotosintesis adalah sekitar 300 hingga 400 ppm (part per million). Namun, pada kondisi tertentu seperti di dalam rumah kaca dapat ditingkatkan hingga 1000 ppm untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
Cara Menghitung Laju Asimilasi Bersih Tanaman
Ada beberapa cara untuk menghitung laju asimilasi bersih tanaman, yaitu:
Metode Ganong
Metode Ganong adalah metode sederhana untuk mengukur laju asimilasi bersih. Caranya adalah sebagai berikut:
- Bungkus daun tanaman yang akan diuji dengan aluminium foil, kecuali daerah tangkai daun.
- Buka tutup botol ukur D dalam keadaan kosong, kemudian isilah dengan air sampai mencapai tanda kosong.
- Masukkan tangkai daun yang sudah dibungkus aluminium foil ke dalam botol ukur D, bayangan tutup botol ukur.
- Letakkan botol ukur D di dalam bejana berisi air dengan kedalaman sekitar 3 cm.
- Letakkan bejana dan botol ukur D di bawah sinar matahari.
- Tunggu selama 30 menit atau sampai larutan menunjukkan penurunan volume, kemudian ukurlah volume larutan yang tersisa.
Setelah mengukur volume larutan yang tersisa, dapat dihitung laju asimilasi bersih dengan rumus:
Laju asimilasi bersih = (volume larutan yang diukur / waktu) x (luas daun / luas penampang botol ukur)
Metode IRGA (Infrared Gas Analyzer)
Metode IRGA adalah metode yang lebih akurat untuk mengukur laju asimilasi bersih. Metode ini menggunakan alat yang disebut IRGA (Infrared Gas Analyzer) yang dapat mengukur konsentrasi CO2 dan O2 di dalam udara yang dilewatkan melalui berbagai detektor. Metode ini cukup mahal dan memerlukan keahlian khusus dalam pengoperasiannya.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa yang dimaksud dengan laju asimilasi bersih?
Laju asimilasi bersih merupakan tingkat produksi glukosa oleh tanaman melalui proses fotosintesis. Glukosa yang dihasilkan oleh tanaman adalah sebagai sumber energi untuk tumbuh dan berkembang. Laju asimilasi bersih diukur dalam satuan gram CO2 / meter persegi / jam (g CO2/m2/jam).
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi laju asimilasi bersih tanaman?
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju asimilasi bersih adalah:
- Intensitas cahaya
- Kelembapan udara
- Suhu
- Kandungan CO2 dalam udara
3. Bagaimana cara menghitung laju asimilasi bersih tanaman?
Ada beberapa cara untuk menghitung laju asimilasi bersih tanaman, yaitu:
- Metode Ganong
- Metode IRGA (Infrared Gas Analyzer)