TEKNOBGT
Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan Manufaktur
Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan Manufaktur

Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan Manufaktur

Halo Sobat TeknoBgt, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung laba kotor perusahaan manufaktur. Sebagai pebisnis atau pemilik perusahaan manufaktur, sudah sebaiknya untuk mengetahui cara menghitung laba kotor perusahaan agar bisa mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dan memantau perkembangan bisnis Anda. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Laba Kotor Perusahaan Manufaktur

Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya produksi. Untuk menghitungnya, kita harus mendapatkan nilai pendapatan dan biaya produksi terlebih dahulu. Sedangkan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang dari bahan mentah dan menjualnya dalam bentuk produk jadi.

Perusahaan manufaktur tentunya memiliki biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang hanya menjual jasa. Oleh karena itu, menghitung laba kotor perusahaan manufaktur perlu dilakukan secara cermat.

Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan Manufaktur

Berikut adalah cara menghitung laba kotor perusahaan manufaktur:

NoUraianJumlah (Rp)
1Pendapatan dari penjualan produk10.000.000
2Biaya bahan baku3.000.000
3Biaya tenaga kerja langsung2.000.000
4Biaya overhead pabrik1.000.000
Total Biaya Produksi = Rp 6.000.000
Laba Kotor = Pendapatan – Biaya Produksi = Rp 4.000.000

1. Hitung Pendapatan dari Penjualan Produk

Pendapatan dari penjualan produk adalah total nilai hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur. Pendapatan ini bisa berasal dari penjualan produk dalam negeri maupun luar negeri. Untuk menghitung pendapatannya, kita bisa menggunakan rumus:

Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Produk Terjual

Contohnya, Anda menjual 100 unit produk dengan harga jual per unit Rp 100.000,- maka pendapatan yang didapatkan adalah:

Pendapatan = Rp 100.000 x 100 = Rp 10.000.000

2. Hitung Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan dalam produksi. Biaya bahan baku dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah bahan baku yang digunakan dengan harga per satuan bahan baku. Contohnya, Anda membeli 1.000 kg bahan baku dengan harga Rp 3.000,- per kg, maka biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah:

Biaya Bahan Baku = Jumlah Bahan Baku x Harga Satuan Bahan Baku

Biaya Bahan Baku = 1.000 kg x Rp 3.000 = Rp 3.000.000

3. Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Biaya ini dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah jam kerja dengan tarif upah per jam.

Contohnya, satu unit produk membutuhkan 2 jam kerja dengan tarif upah per jam sebesar Rp 1.000,-, maka biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan adalah:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Jumlah Jam Kerja x Tarif Upah per Jam

Biaya Tenaga Kerja Langsung = 2 jam x Rp 1.000 = Rp 2.000.000

4. Hitung Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik meliputi biaya listrik, air, sewa pabrik, dan lain-lain. Biaya ini sulit untuk dihitung secara tepat, sehingga dapat dihitung dengan memperkirakan persentase biaya overhead pabrik terhadap biaya produksi.

Contohnya, persentase biaya overhead pabrik sebesar 10% dari total biaya produksi (biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung), maka biaya overhead pabrik yang dikeluarkan adalah:

Biaya Overhead Pabrik = 10% x (Rp 3.000.000 + Rp 2.000.000) = Rp 500.000

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang dimaksud dengan laba kotor perusahaan manufaktur?

Laba kotor perusahaan manufaktur adalah selisih antara pendapatan dan biaya produksi dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur.

2. Apa saja komponen biaya produksi perusahaan manufaktur?

Komponen biaya produksi perusahaan manufaktur meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

3. Apakah biaya overhead pabrik sulit dihitung?

Ya, biaya overhead pabrik sulit dihitung secara tepat karena meliputi berbagai jenis biaya yang sulit untuk dipecah secara detail.

4. Mengapa perusahaan manufaktur memiliki biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang hanya menjual jasa?

Sebab perusahaan manufaktur harus memproduksi barang dari bahan mentah menjadi produk jadi sebelum bisa dijual, sedangkan perusahaan yang hanya menjual jasa tidak memiliki biaya produksi seperti ini.

5. Apa manfaat dari menghitung laba kotor perusahaan manufaktur?

Manfaat dari menghitung laba kotor perusahaan manufaktur adalah untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan produk dan memantau perkembangan bisnis Anda.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menghitung laba kotor perusahaan manufaktur perlu dilakukan agar dapat mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan produk. Cara menghitungnya adalah dengan menghitung pendapatan dari penjualan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan Manufaktur