Halo Sobat TeknoBgt, dalam bisnis apapun, menghitung laba kotor menjadi suatu hal yang penting untuk mengetahui kinerja perusahaan Anda. Salah satu metode yang digunakan untuk menghitung laba kotor adalah FIFO (First In First Out). Melalui artikel ini, kami akan membahas cara menghitung laba kotor metode FIFO secara lengkap dan detail.
Pengertian FIFO
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menghitung laba kotor metode FIFO, ada baiknya jika kami menjelaskan terlebih dahulu tentang FIFO. FIFO merupakan singkatan dari First In First Out, di mana barang yang pertama kali masuk ke dalam gudang juga yang pertama kali dikeluarkan. Dalam FIFO, barang-barang lama dikeluarkan terlebih dahulu sebelum barang baru.
FIFO digunakan pada berbagai sektor bisnis seperti perdagangan barang, manufaktur, hingga perusahaan jasa. Metode ini memiliki keuntungan di mana harga beli barang yang lebih lama digunakan untuk menghitung biaya barang yang dijual, sehingga harga barang yang dijual lebih realistis.
Namun, penggunaan FIFO juga memiliki beberapa kelemahan seperti kebutuhan pengelolaan persediaan yang lebih kompleks dan memberikan imbas pada penghitungan laba kotor. Namun, dalam artikel ini kami fokus membahas cara menghitung laba kotor metode FIFO.
Cara Menghitung Laba Kotor Metode FIFO
Nah, sekarang saatnya membahas cara menghitung laba kotor metode FIFO. Ada tiga langkah penting yang harus Anda lakukan, yaitu:
1. Menghitung Total Biaya Persediaan Barang
Langkah pertama adalah menghitung total biaya persediaan barang. Biaya persediaan barang merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli dan mempertahankan persediaan barang di gudang. Biaya ini meliputi biaya pembelian, biaya pengiriman, biaya penyimpanan, dan sebagainya.
Contoh:
No | Nama Barang | Tanggal Masuk | Harga Satuan | Jumlah Masuk | Total |
---|---|---|---|---|---|
1 | Buku Tulis | 1 Januari 2021 | 10.000 | 50 | 500.000 |
2 | Pensil | 1 Februari 2021 | 2.500 | 200 | 500.000 |
3 | Penghapus | 1 Maret 2021 | 1.000 | 100 | 100.000 |
Dalam contoh tersebut, total biaya persediaan barang adalah 1.100.000 (500.000 + 500.000 + 100.000).
2. Menghitung Jumlah Barang yang Dijual
Langkah kedua adalah menghitung jumlah barang yang dijual selama periode tertentu. Jumlah barang yang dijual harus dihitung secara spesifik dengan mencantumkan nama barang, harga jual, dan jumlah yang terjual.
Contoh:
No | Nama Barang | Harga Jual | Jumlah Terjual | Total Penjualan |
---|---|---|---|---|
1 | Buku Tulis | 15.000 | 30 | 450.000 |
2 | Pensil | 3.000 | 150 | 450.000 |
3 | Penghapus | 1.500 | 50 | 75.000 |
Dalam contoh tersebut, jumlah barang yang dijual adalah 230 (30 + 150 + 50).
3. Menghitung Laba Kotor
Setelah menghitung total biaya persediaan barang dan jumlah barang yang dijual, langkah selanjutnya adalah menghitung laba kotor. Laba kotor adalah selisih antara total penjualan dan biaya persediaan barang.
Rumus menghitung laba kotor:
Laba Kotor = Total Penjualan – (Jumlah Barang Terjual x Harga Pokok Barang)
Contoh:
- Harga Pokok Buku Tulis = ((50 x 10.000) + (30 x 10.000)) / 80 = 11.250
- Harga Pokok Pensil = ((200 x 2.500) + (150 x 2.500)) / 350 = 2.143
- Harga Pokok Penghapus = ((100 x 1.000) + (50 x 1.000)) / 150 = 666,67
Lalu, rumus menghitung laba kotor:
Laba Kotor = 975.000 – (230 x (11.250 + 2.143 + 666,67)) = 104.282,5
Jadi, laba kotor perusahaan pada periode tersebut adalah 104.282,5.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa itu FIFO?
FIFO merupakan singkatan dari First In First Out, di mana barang yang pertama kali masuk ke dalam gudang juga yang pertama kali dikeluarkan.
Apa keuntungan menggunakan metode FIFO dalam menghitung laba kotor?
Kepuasan pelanggan meningkat karena harga jual barang yang dijual lebih realistis dan akurat.
Apa kelemahan menggunakan metode FIFO?
Kebutuhan pengelolaan persediaan yang lebih kompleks dan memberikan imbas pada penghitungan laba kotor.
Apakah FIFO hanya digunakan pada sektor perdagangan barang?
Tidak, FIFO digunakan pada berbagai sektor bisnis seperti perdagangan barang, manufaktur, hingga perusahaan jasa.
Apakah menghitung laba kotor menggunakan metode FIFO selalu akurat?
Tergantung pada kondisi dan keadaan persediaan barang dan faktor lainnya. Namun, menghitung laba kotor menggunakan metode FIFO dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan realistis.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung laba kotor metode FIFO yang dapat Sobat TeknoBgt pelajari. Menghitung laba kotor sangat penting bagi kinerja perusahaan Anda. Dengan menggunakan metode FIFO, Anda akan mendapatkan harga barang yang lebih realistis dan akurat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari informasi mengenai cara menghitung laba kotor metode FIFO.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.