Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas bagaimana cara menghitung laba bersih perusahaan dagang. Laba bersih adalah selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Laba bersih juga merupakan indikator keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung laba bersih perusahaan dagang secara lengkap.
Pendapatan Perusahaan Dagang
Untuk menghitung laba bersih perusahaan dagang, pertama-tama kita harus mengetahui pendapatan perusahaan. Pendapatan perusahaan dagang didapat dari penjualan barang atau jasa yang ditawarkan. Pendapatan ini bisa diperoleh dari berbagai sumber seperti penjualan langsung ke konsumen, penjualan ke perusahaan lain, dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui sumber pendapatan, langkah selanjutnya adalah menambahkan semua pendapatan yang didapatkan perusahaan. Misalnya, perusahaan A mendapatkan pendapatan sebesar Rp 100 juta dari penjualan barang, Rp 50 juta dari penjualan jasa, dan Rp 25 juta dari penjualan ke perusahaan lain. Dalam hal ini, total pendapatan perusahaan A adalah Rp 175 juta.
Jadi, rumus untuk menghitung pendapatan perusahaan dagang adalah:
Pendapatan Perusahaan Dagang | |
---|---|
Pendapatan dari penjualan barang | Rp 100 juta |
Pendapatan dari penjualan jasa | Rp 50 juta |
Pendapatan dari penjualan ke perusahaan lain | Rp 25 juta |
Total Pendapatan | Rp 175 juta |
Biaya Perusahaan Dagang
Setelah mengetahui pendapatan perusahaan, langkah selanjutnya adalah mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Biaya perusahaan dagang bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap tetap sama meskipun volume produksi atau penjualan berubah.
Beberapa contoh biaya perusahaan dagang antara lain biaya produksi, biaya gaji karyawan, biaya sewa gedung, biaya listrik, biaya bahan baku, dan lain sebagainya.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada volume produksi atau penjualan. Semakin besar volume penjualan atau produksi, maka biaya variabel akan semakin tinggi. Beberapa contoh biaya variabel perusahaan dagang antara lain:
- Biaya bahan baku
- Biaya tenaga kerja produksi
- Biaya pengiriman barang
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tetap sama meskipun volume produksi atau penjualan berubah. Beberapa contoh biaya tetap perusahaan dagang antara lain:
- Biaya sewa gedung
- Biaya listrik
- Biaya gaji karyawan non-produksi
Menghitung Laba Kotor
Setelah mengetahui pendapatan dan biaya perusahaan, selanjutnya kita dapat menghitung laba kotor perusahaan. Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya produksi atau penjualan. Untuk menghitung laba kotor, kita dapat menggunakan rumus:
Pendapatan Perusahaan Dagang | Rp 175 juta |
---|---|
Biaya produksi atau penjualan | Rp 75 juta |
Laba Kotor | Rp 100 juta |
Menghitung Laba Bersih
Setelah mengetahui laba kotor perusahaan, langkah selanjutnya adalah mengetahui laba bersih. Laba bersih adalah selisih antara pendapatan dan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan. Biaya yang dikeluarkan dapat berupa biaya operasional atau non-operasional.
Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional perusahaan. Beberapa contoh biaya operasional antara lain:
- Biaya produksi atau penjualan
- Biaya gaji karyawan produksi
- Biaya bahan baku
- Biaya sewa gedung
- Biaya listrik
Biaya Non-operasional
Biaya non-operasional adalah biaya yang tidak berhubungan dengan operasional perusahaan. Contoh biaya non-operasional antara lain:
- Biaya bunga pinjaman
- Biaya pajak
- Biaya donasi atau sumbangan
Setelah mengetahui semua biaya, kita dapat menghitung laba bersih perusahaan dagang. Rumus untuk menghitung laba bersih adalah:
Pendapatan Perusahaan Dagang | Rp 175 juta |
---|---|
Biaya operasional | Rp 60 juta |
Biaya non-operasional | Rp 5 juta |
Laba Bersih | Rp 110 juta |
FAQ
Apa itu laba bersih perusahaan dagang?
Laba bersih perusahaan dagang adalah selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Laba bersih merupakan indikator keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Apa saja jenis biaya perusahaan dagang?
Jenis biaya perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap tetap sama meskipun volume produksi atau penjualan berubah.
Bagaimana cara menghitung laba bersih perusahaan dagang?
Untuk menghitung laba bersih perusahaan dagang, kita dapat menggunakan rumus:
Pendapatan Perusahaan Dagang | Rp 175 juta |
---|---|
Biaya operasional | Rp 60 juta |
Biaya non-operasional | Rp 5 juta |
Laba Bersih | Rp 110 juta |
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya