Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu ingin meningkatkan performa penjualan bisnis kamu? Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan KPI, atau Key Performance Indicator. KPI merupakan metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu bisnis. Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung KPI pencapaian penjualan. Simak artikel ini sampai selesai, ya!
Apa itu KPI?
Sebelum kita membahas mengenai cara menghitung KPI pencapaian penjualan, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu KPI. KPI merupakan indikator kunci yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu bisnis. KPI berguna untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai seberapa baik bisnis itu berjalan.
KPI dapat berupa angka, persentase, maupun rasio yang dihitung berdasarkan data-data bisnis. KPI harus dapat diukur secara objektif, sehingga perubahan pada KPI dapat memberikan gambaran mengenai perubahan kinerja bisnis.
Apa Bedanya KPI dengan Target?
Meskipun terkadang digunakan secara bergantian, KPI dan target sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Target adalah tujuan yang ingin dicapai oleh bisnis. Target dapat berupa penjualan tertentu dalam periode waktu tertentu, peningkatan pangsa pasar, atau lainnya.
Sementara itu, KPI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana bisnis mencapai target tersebut. KPI dapat digunakan untuk memantau seberapa dekat bisnis itu mencapai target, dan memberikan gambaran mengenai kinerja bisnis tersebut.
Jadi, KPI dan target sebenarnya adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya memiliki hubungan yang erat.
Cara Menghitung KPI Pencapaian Penjualan
Sekarang, mari kita bahas cara menghitung KPI pencapaian penjualan. Ada beberapa KPI yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja penjualan, namun pada artikel ini kita akan membahas dua KPI utama yaitu Sell-Through Rate (STR) dan Conversion Rate (CR).
Apa itu Sell-Through Rate (STR)?
Sell-Through Rate (STR) adalah KPI yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif toko dalam menjual stok yang dimilikinya. STR mengukur persentase produk yang terjual dari total produk yang dimiliki toko dalam periode waktu tertentu.
STR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Total Produk Terjual | x 100% | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
Total Produk pada Awal Periode | + | Produk yang Dibeli dalam Periode | – | Produk yang Dikembalikan dalam Periode | = |
Contoh: Sebuah toko memiliki 100 produk pada awal periode. Selama periode tersebut, toko berhasil menjual 75 produk dan juga menerima 5 barang yang dikembalikan oleh pelanggan. Selain itu, toko membeli 20 produk baru selama periode tersebut. Berapa Sell-Through Rate (STR) dari toko tersebut?
Total Produk Terjual = 75
Total Produk pada Awal Periode = 100
Produk yang Dibeli dalam Periode = 20
Produk yang Dikembalikan dalam Periode = 5
Maka, dapat dihitung:
STR = (75 / ((100 + 20) – 5)) x 100%
STR = 73.2%
Jadi, STR dari toko tersebut adalah 73.2%.
Apa itu Conversion Rate (CR)?
Conversion Rate (CR) adalah KPI yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif toko dalam mengubah pelanggan potensial menjadi pelanggan yang sebenarnya melakukan pembelian. CR mengukur persentase pengunjung toko yang melakukan pembelian dari total pengunjung toko.
CR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Jumlah Pelanggan yang Membeli | x 100% |
---|---|
Jumlah Total Pengunjung |
Contoh: Sebuah toko memiliki 1000 pengunjung dalam periode tertentu. Dari jumlah tersebut, 75 pengunjung melakukan pembelian di toko tersebut. Berapa Conversion Rate (CR) dari toko tersebut?
Jumlah Pelanggan yang Membeli = 75
Jumlah Total Pengunjung = 1000
Maka, dapat dihitung:
CR = (75 / 1000) x 100%
CR = 7.5%
Jadi, CR dari toko tersebut adalah 7.5%.
FAQ
Apa saja KPI yang digunakan untuk mengukur kinerja penjualan?
Ada beberapa KPI yang dapat digunakan, namun yang paling umum adalah Sell-Through Rate (STR), Conversion Rate (CR), Average Order Value (AOV), dan Customer Lifetime Value (CLTV).
Apakah setiap bisnis harus menggunakan KPI untuk mengukur kinerjanya?
Tidak selalu. Pemilihan KPI harus disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik bisnis itu sendiri. Namun, penggunaan KPI dapat membantu untuk memantau kinerja bisnis dan membuat keputusan berdasarkan data yang objektif.
Jika KPI menunjukkan kinerja bisnis yang buruk, kamu perlu melakukan analisis lebih lanjut mengenai penyebab masalah tersebut. Kemudian, kamu dapat membuat rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja bisnis.
Penutup
Itulah cara menghitung KPI pencapaian penjualan. Selain STR dan CR, masih banyak KPI lain yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja penjualan. Namun, pemilihan KPI harus disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik bisnis itu sendiri.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!