Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas cara menghitung korelasi spearman. Korelasi spearman adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menentukan hubungan linier antara dua variabel. Teknik ini sering digunakan dalam berbagai bidang seperti ilmu sosial, ekonomi, psikologi, dan sebagainya.
Persyaratan untuk Menghitung Korelasi Spearman
Sebelum memulai perhitungan korelasi spearman, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu, antara lain:
- Data harus bersifat ordinal atau nominal.
- Data harus berpasangan, artinya setiap observasi pada variabel satunya harus memiliki satu observasi pada variabel lainnya.
- Data harus bebas dari pencilan (outlier) atau anomali.
Jika persyaratan-persyaratan tersebut telah terpenuhi, maka kita bisa melakukan perhitungan korelasi spearman.
Langkah-Langkah Menghitung Korelasi Spearman
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung korelasi spearman:
- Menentukan skor rangking (rank) untuk setiap nilai pada masing-masing variabel.
- Menghitung selisih (d) antara skor rangking pada kedua variabel.
- Menentukan nilai d² untuk setiap selisih.
- Menghitung jumlah total dari nilai d².
- Menggunakan rumus korelasi spearman untuk menghitung koefisien korelasi:
Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi, kita bisa menentukan apakah terdapat hubungan linier antara kedua variabel atau tidak.
Contoh Perhitungan Korelasi Spearman
Untuk lebih memahami bagaimana cara menghitung korelasi spearman, mari kita lihat contoh perhitungannya berikut:
Tabel 1. Data Penjualan Bulanan dan Jumlah Karyawan
Bulan | Penjualan Bulanan (juta rupiah) | Jumlah Karyawan |
Januari | 100 | 10 |
Februari | 90 | 8 |
Maret | 110 | 12 |
April | 120 | 13 |
Mei | 130 | 15 |
Pada contoh di atas, kita akan menghitung korelasi spearman antara variabel penjualan bulanan dan jumlah karyawan.
Langkah 1:
Kita harus menentukan skor rangking untuk setiap nilai pada masing-masing variabel. Berikut adalah tabel rangking yang telah ditentukan:
Bulan | Penjualan Bulanan (juta rupiah) | Rangking Penjualan | Jumlah Karyawan | Rangking Karyawan |
Januari | 100 | 3 | 10 | 2 |
Februari | 90 | 2 | 8 | 1 |
Maret | 110 | 4 | 12 | 3 |
April | 120 | 5 | 13 | 4 |
Mei | 130 | 6 | 15 | 5 |
Langkah 2:
Selanjutnya, kita perlu menghitung selisih (d) antara skor rangking pada kedua variabel. Berikut adalah tabel selisih:
Bulan | Penjualan Bulanan (juta rupiah) | Rangking Penjualan | Jumlah Karyawan | Rangking Karyawan | d | d² |
Januari | 100 | 3 | 10 | 2 | 1 | 1 |
Februari | 90 | 2 | 8 | 1 | 1 | 1 |
Maret | 110 | 4 | 12 | 3 | 1 | 1 |
April | 120 | 5 | 13 | 4 | 1 | 1 |
Mei | 130 | 6 | 15 | 5 | 1 | 1 |
Langkah 3:
Selanjutnya, kita perlu menentukan nilai d² untuk setiap selisih. Pada contoh ini, nilai d² sama dengan 1 untuk setiap selisih.
Langkah 4:
Jumlah total dari nilai d² adalah:
Σd² = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 5
Langkah 5:
Terakhir, kita menggunakan rumus korelasi spearman untuk menghitung koefisien korelasi:
r = 1 – (6Σd²)/(n(n²-1))
dengan n adalah jumlah pasangan data.
Pada contoh ini, jumlah pasangan data adalah 5, sehingga:
r = 1 – (6 x 5)/(5 x (5²-1)) = 0.6
Dari nilai koefisien korelasi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan linier yang cukup kuat antara penjualan bulanan dan jumlah karyawan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa itu korelasi spearman?
Korelasi spearman adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menentukan hubungan linier antara dua variabel. Teknik ini sering digunakan dalam berbagai bidang seperti ilmu sosial, ekonomi, psikologi, dan sebagainya.
2. Apa persyaratan untuk menghitung korelasi spearman?
Persyaratan untuk menghitung korelasi spearman antara lain: data harus bersifat ordinal atau nominal, data harus berpasangan, dan data harus bebas dari pencilan (outlier) atau anomali.
3. Bagaimana cara menghitung koefisien korelasi pada korelasi spearman?
Untuk menghitung koefisien korelasi pada korelasi spearman, kita menggunakan rumus r = 1 – (6Σd²)/(n(n²-1)), dengan n adalah jumlah pasangan data.
4. Apa kesimpulan yang bisa diambil dari nilai koefisien korelasi pada korelasi spearman?
Kesimpulan yang dapat diambil dari nilai koefisien korelasi pada korelasi spearman adalah adanya hubungan linier antara kedua variabel, dan seberapa kuat hubungan tersebut.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai cara menghitung korelasi spearman. Dengan memahami teknik ini, kita dapat menentukan hubungan linier antara dua variabel pada data yang bersifat ordinal atau nominal. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!