Halo Sobat TeknoBgt, dalam proses produksi, perhitungan bahan baku sangatlah penting. Setiap perusahaan pastinya ingin mendapatkan profit yang maksimal dengan biaya produksi yang seminimal mungkin. Untuk itu, dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung bahan baku yang dipakai dalam proses produksi. Simak terus artikel ini ya!
Pentingnya Menghitung Bahan Baku
Dalam produksi, bahan baku merupakan salah satu komponen yang paling penting. Tanpa bahan baku, proses produksi tidak bisa berjalan dengan baik dan dapat mempengaruhi kualitas produk. Menghitung bahan baku yang tepat sangatlah penting untuk menghindari pemborosan bahan baku dan mengoptimalkan sumber daya perusahaan.
Misalnya, jika bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi adalah 100 kg, namun saat diproduksi hanya digunakan 70 kg, maka perusahaan akan mengalami kerugian karena membeli bahan baku lebih banyak dari yang dibutuhkan. Begitu juga sebaliknya, jika bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi adalah 100 kg, namun saat diproduksi digunakan lebih dari 100 kg, maka perusahaan akan mengalami kerugian karena penggunaan bahan baku yang tidak efisien.
Dengan menghitung bahan baku yang tepat, perusahaan dapat meminimalisir pemborosan bahan baku dan memaksimalkan profit.
Langkah-Langkah Menghitung Bahan Baku
Langkah 1: Mengetahui Jenis Bahan Baku yang Digunakan
Langkah pertama dalam menghitung bahan baku adalah mengetahui jenis bahan baku yang digunakan dalam produksi. Setiap jenis bahan baku memiliki karakteristik dan metode penghitungan yang berbeda-beda.
Misalnya, jika perusahaan memproduksi roti, maka jenis bahan baku yang digunakan adalah tepung, air, gula, ragi, dan bahan tambahan lainnya seperti mentega dan susu.
Langkah 2: Menentukan Satuan Pengukuran
Setelah mengetahui jenis bahan baku yang digunakan, langkah selanjutnya adalah menentukan satuan pengukuran yang akan digunakan. Setiap jenis bahan baku memiliki satuan pengukuran yang berbeda-beda.
Misalnya, untuk tepung, satuan pengukuran yang biasa digunakan adalah kilogram, sedangkan untuk air satuan pengukuran yang biasa digunakan adalah liter.
Langkah 3: Menentukan Kebutuhan Bahan Baku dalam Produksi
Setelah mengetahui jenis bahan baku dan satuan pengukuran, langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi. Kebutuhan bahan baku dapat dihitung berdasarkan resep atau formula produksi yang telah ditentukan.
Misalnya, jika resep atau formula produksi roti membutuhkan 1 kg tepung, 0,5 liter air, 0,2 kg gula, 0,05 kg ragi, 0,05 kg garam, 0,1 kg mentega, dan 0,1 liter susu, maka kebutuhan bahan baku dalam produksi roti adalah sebagai berikut:
Jenis Bahan Baku | Satuan Pengukuran | Jumlah yang Dibutuhkan |
---|---|---|
Tepung | Kilogram | 1 |
Air | Liter | 0,5 |
Gula | Kilogram | 0,2 |
Ragi | Kilogram | 0,05 |
Garam | Kilogram | 0,05 |
Mentega | Kilogram | 0,1 |
Susu | Liter | 0,1 |
Langkah 4: Menentukan Jumlah Produksi
Setelah menentukan kebutuhan bahan baku, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah produksi yang akan diproduksi. Jumlah produksi yang dihasilkan dapat mempengaruhi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.
Misalnya, jika resep produksi roti membutuhkan 1 kg tepung untuk menghasilkan 10 roti, maka jika ingin memproduksi 100 roti, maka kebutuhan bahan baku untuk tepung adalah sebanyak 10 kg.
Langkah 5: Menghitung Total Kebutuhan Bahan Baku
Setelah menentukan kebutuhan bahan baku dan jumlah produksi, langkah terakhir adalah menghitung total kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan. Total kebutuhan bahan baku dapat dihitung dengan cara mengalikan kebutuhan bahan baku dengan jumlah produksi.
Misalnya, jika kebutuhan bahan baku dalam produksi roti adalah sebagai berikut:
Jenis Bahan Baku | Satuan Pengukuran | Jumlah yang Dibutuhkan per Roti |
---|---|---|
Tepung | Kilogram | 0,1 |
Air | Liter | 0,05 |
Gula | Kilogram | 0,02 |
Ragi | Kilogram | 0,005 |
Garam | Kilogram | 0,005 |
Mentega | Kilogram | 0,01 |
Susu | Liter | 0,01 |
Maka kebutuhan bahan baku untuk memproduksi 100 roti adalah sebagai berikut:
Jenis Bahan Baku | Satuan Pengukuran | Total Kebutuhan Bahan Baku |
---|---|---|
Tepung | Kilogram | 10 |
Air | Liter | 5 |
Gula | Kilogram | 2 |
Ragi | Kilogram | 0,5 |
Garam | Kilogram | 0,5 |
Mentega | Kilogram | 1 |
Susu | Liter | 1 |
FAQ
1. Apakah perhitungan bahan baku dapat berbeda di setiap jenis produksi?
Iya, perhitungan bahan baku dapat berbeda tergantung dari jenis produksi dan jenis bahan baku yang digunakan.
2. Apakah perhitungan bahan baku sangat penting dalam produksi?
Ya, perhitungan bahan baku sangatlah penting dalam produksi karena dapat mempengaruhi biaya produksi dan profit perusahaan.
3. Apakah bahan baku yang tidak terpakai dapat disimpan kembali?
Tidak, bahan baku yang tidak terpakai tidak dapat disimpan kembali karena dapat mempengaruhi kualitas produk dan memperpendek masa simpan bahan baku.
4. Apakah kebutuhan bahan baku dapat berubah di tiap periode produksi?
Iya, kebutuhan bahan baku dapat berubah tergantung dari permintaan pasar dan musim produksi.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung bahan baku yang dipakai dalam proses produksi. Dengan menghitung bahan baku dengan tepat, perusahaan dapat meminimalisir pemborosan bahan baku dan mengoptimalkan sumber daya perusahaan. Setiap perusahaan wajib memperhatikan perhitungan bahan baku agar dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dan efektif dalam biaya produksi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!