Halo Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas cara menghitung backup time UPS. Tentu saja, sebagai pengguna elektronik, kita sudah tidak asing lagi dengan kebutuhan akan sebuah UPS atau Uninterruptible Power Supply. UPS berfungsi untuk menjaga aliran listrik stabil dan terhindar dari ancaman mati listrik tiba-tiba yang bisa merusak perangkat elektronik kita.
Apa Itu Backup Time UPS?
Sebelum membahas cara menghitung backup time UPS, mari kita bahas dulu apa itu backup time UPS. Backup time UPS merupakan waktu yang dibutuhkan oleh sebuah UPS untuk menjaga perangkat elektronik terhubung dengan sumber daya listrik cadangan ketika terjadi pemadaman listrik.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, backup time UPS adalah waktu yang bisa kita gunakan untuk menyelamatkan data dan mematikan perangkat elektronik dengan aman ketika terjadi pemadaman listrik. Tentu saja, semakin lama backup time UPS yang kita miliki, semakin banyak waktu yang tersedia untuk menyimpan data dan mematikan perangkat elektronik dengan aman.
Cara Menghitung Backup Time UPS
Menghitung backup time UPS sebenarnya cukup mudah. Namun, ada beberapa faktor yang perlu kita perhatikan terlebih dahulu agar hasil perhitungan yang kita dapatkan akurat dan sesuai dengan kebutuhan kita. Berikut ini adalah cara menghitung backup time UPS yang benar:
1. Tentukan Daya UPS yang Dibutuhkan
Langkah pertama dalam menghitung backup time UPS adalah menentukan daya UPS yang dibutuhkan. Untuk menentukan daya UPS yang dibutuhkan, kita perlu menjumlahkan daya semua perangkat elektronik yang akan kita hubungkan ke UPS. Biasanya, daya perangkat elektronik tertera pada label yang terdapat pada perangkat tersebut.
Setelah kita mengetahui jumlah daya semua perangkat elektronik yang akan kita hubungkan ke UPS, kita perlu menambahkan sekitar 20% dari total daya tersebut sebagai cadangan. Hal ini bertujuan agar UPS kita memiliki kelebihan daya yang bisa digunakan dalam situasi darurat seperti pemadaman listrik tiba-tiba.
2. Tentukan Voltase Input dan Voltase Output UPS
Langkah selanjutnya adalah menentukan voltase input dan voltase output UPS yang kita miliki. Voltase input pada UPS biasanya sama dengan voltase listrik yang tersedia di wilayah kita. Sedangkan voltase output bergantung pada perangkat elektronik yang akan kita hubungkan ke UPS.
Untuk melakukan perhitungan backup time UPS, kita perlu mengetahui voltase output UPS yang kita miliki. Voltase output UPS biasanya tertera pada spesifikasi UPS yang terdapat pada manual penggunaan atau pada label yang terdapat pada body UPS.
3. Hitung Kapasitas Batterai UPS
Setelah kita mengetahui daya, voltase input, dan voltase output UPS, langkah selanjutnya adalah menghitung kapasitas batterai UPS. Kapasitas batterai UPS menentukan berapa lama UPS kita bisa bertahan saat terjadi pemadaman listrik.
Rumus untuk menghitung kapasitas batterai UPS adalah sebagai berikut:
Kapasitas Batterai UPS (in Watt Hour) | = | Daya Total Perangkat Elektronik (in Watt) x Backup Time UPS (in Hours) x 1,2 |
Contoh: | ||
Kapasitas Batterai UPS | = | 500 Watt x 1 Jam x 1,2 |
= | 600 Watt Hour |
Dari rumus di atas, kita bisa melihat bahwa kapasitas batterai UPS dihitung berdasarkan daya total perangkat elektronik, backup time UPS, dan faktor pengali 1,2. Faktor pengali 1,2 digunakan untuk menambahkan 20% daya cadangan UPS yang sudah kita tentukan pada langkah pertama.
4. Pilih UPS dengan Kapasitas dan Backup Time yang Sesuai
Setelah kita menghitung kapasitas batterai UPS, kita bisa memilih UPS yang memiliki kapasitas dan backup time yang sesuai dengan kebutuhan kita. Pastikan kita memilih UPS yang memiliki kapasitas batterai yang cukup untuk menghidupkan semua perangkat elektronik kita dan backup time yang cukup untuk menyimpan data dan mematikan perangkat elektronik dengan aman ketika terjadi pemadaman listrik.
5. Perhatikan Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Backup Time UPS
Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa faktor lain yang perlu kita perhatikan untuk mendapatkan hasil perhitungan backup time UPS yang akurat. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Suhu ruangan
- Lama penggunaan UPS
- Tegangan listrik yang tidak stabil
- Jumlah perangkat elektronik yang terhubung ke UPS
Dalam pemilihan UPS, kita juga perlu memperhatikan faktor-faktor di atas agar UPS yang kita miliki bisa berfungsi dengan optimal dan memberikan backup time yang maksimal.
FAQ
1. Berapa backup time UPS yang ideal?
Backup time UPS yang ideal tergantung pada kebutuhan kita. Namun, sebaiknya kita memilih UPS dengan backup time minimal 10-15 menit untuk menyimpan data dan mematikan perangkat elektronik dengan aman ketika terjadi pemadaman listrik.
2. Apakah kita perlu membeli UPS dengan kapasitas yang lebih besar dari kebutuhan kita?
Sebaiknya kita membeli UPS dengan kapasitas yang lebih besar dari kebutuhan kita. Hal ini bertujuan agar kita memiliki kelebihan daya yang bisa digunakan saat terjadi pemadaman listrik tiba-tiba atau ketika kita menambahkan perangkat elektronik baru di kemudian hari.
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi batterai UPS?
Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi batterai UPS tergantung pada kapasitas batterai UPS yang kita miliki dan arus listrik yang tersedia di wilayah kita. Namun, secara umum, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi batterai UPS berkisar antara 8-10 jam.
4. Apakah UPS bisa digunakan untuk perangkat elektronik selain komputer?
Ya, UPS bisa digunakan untuk perangkat elektronik selain komputer seperti televisi, kulkas, dan sebagainya. Namun, kita perlu memperhatikan daya perangkat elektronik tersebut agar tidak melebihi kapasitas UPS yang kita miliki.