Hello Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung atap baja ringan model pelana. Sebelum itu, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai atap baja ringan.
Pengertian Atap Baja Ringan
Atap baja ringan adalah jenis atap yang terbuat dari rangka baja ringan yang berfungsi sebagai struktur utama atap. Biasanya, rangka baja ringan digunakan untuk atap rumah, pabrik, dan bangunan lainnya yang membutuhkan atap dengan daya dukung yang kuat dan tahan lama.
Kelebihan menggunakan atap baja ringan adalah ringan, kuat, tahan karat, dan mudah dalam pemasangannya. Oleh karena itu, atap baja ringan sering dijadikan pilihan untuk bangunan baru maupun renovasi.
Model Pelana
Model pelana adalah salah satu jenis model atap yang sering digunakan pada bangunan rumah. Model ini memiliki bentuk seperti pelana kuda yang terdiri dari dua bidang atap dengan kemiringan yang sama.
Model pelana sangat populer karena bentuknya yang simpel dan cukup menarik. Selain itu, model ini juga memiliki kemampuan untuk menahan beban yang cukup besar.
Cara Menghitung Atap Baja Ringan Model Pelana
Untuk menghitung atap baja ringan model pelana, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah cara menghitung atap baja ringan model pelana:
1. Tentukan Luas Atap
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan luas atap. Caranya adalah dengan mengalikan panjang dan lebar bangunan.
Panjang (m) | Lebar (m) | Luas (m2) |
---|---|---|
10 | 8 | 80 |
Pada contoh di atas, luas atap adalah 80 meter persegi.
2. Tentukan Kemiringan Atap
Setelah menentukan luas atap, langkah selanjutnya adalah menentukan kemiringan atap. Kemiringan atap ditentukan berdasarkan faktor cuaca yang ada di daerah tempat bangunan berada.
Kemiringan atap yang direkomendasikan adalah 25o – 30o. Namun, jika daerah tempat bangunan sering dilanda angin kencang, kemiringan atap yang direkomendasikan adalah 35o – 45o.
3. Tentukan Jarak Rangka Atap
Setelah menentukan kemiringan atap, langkah selanjutnya adalah menentukan jarak rangka atap. Jarak rangka atap disesuaikan dengan lebar dan panjang bangunan.
Pada umumnya, jarak rangka atap adalah 1 meter sampai 1,5 meter. Namun, jika daerah tempat bangunan sering dilanda angin kencang, jarak rangka atap harus diperkecil menjadi 0,6 meter sampai 1 meter.
4. Hitung Jumlah Rangka Atap
Setelah menentukan jarak rangka atap, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah rangka atap yang dibutuhkan. Jumlah rangka atap ditentukan berdasarkan jarak rangka yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada contoh di atas, jarak rangka atap adalah 1,5 meter. Oleh karena itu, jumlah rangka atap yang dibutuhkan adalah:
Luas Atap (m2) | Jarak Rangka Atap (m) | Jumlah Rangka Atap |
---|---|---|
80 | 1,5 | 54 |
Pada contoh di atas, jumlah rangka atap yang dibutuhkan adalah 54 buah.
5. Hitung Jumlah Gording
Setelah menentukan jumlah rangka atap, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah gording yang dibutuhkan. Gording merupakan rangkaian kayu yang diletakkan pada atas rangka atap.
Jumlah gording yang dibutuhkan disesuaikan dengan ukuran panjang dan lebar bangunan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa yang dimaksud dengan atap baja ringan?
Atap baja ringan adalah jenis atap yang terbuat dari rangka baja ringan yang berfungsi sebagai struktur utama atap.
2. Apa kelebihan menggunakan atap baja ringan?
Kelebihan menggunakan atap baja ringan adalah ringan, kuat, tahan karat, dan mudah dalam pemasangannya.
3. Apa yang dimaksud dengan model pelana?
Model pelana adalah salah satu jenis model atap yang sering digunakan pada bangunan rumah. Model ini memiliki bentuk seperti pelana kuda yang terdiri dari dua bidang atap dengan kemiringan yang sama.
4. Bagaimana cara menghitung atap baja ringan model pelana?
Cara menghitung atap baja ringan model pelana adalah dengan menentukan luas atap, kemiringan atap, jarak rangka atap, jumlah rangka atap, dan jumlah gording.
5. Berapa jumlah rangka atap yang dibutuhkan?
Jumlah rangka atap yang dibutuhkan ditentukan berdasarkan jarak rangka atap yang telah ditentukan sebelumnya.