TEKNOBGT
Cara Menghitung Aset Usaha untuk Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung Aset Usaha untuk Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Aset Usaha untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung aset usaha. Aset usaha merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh para pengusaha. Dengan mengetahui nilai aset usaha, kamu bisa menghitung laba rugi, menentukan harga jual produk, serta membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Simak artikel ini sampai selesai ya Sobat TeknoBgt!

Pengertian Aset Usaha

Sebelum membahas cara menghitung aset usaha, kita harus memahami terlebih dahulu pengertian aset usaha. Aset usaha adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan untuk menunjang proses produksi atau aktivitas bisnis. Aset usaha dapat berupa kendaraan, bangunan, peralatan, surat-surat berharga, hingga uang tunai.

Aset usaha juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu aset tetap dan aset lancar. Aset tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu yang lama, seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin produksi. Sedangkan aset lancar adalah aset yang dapat dibentuk menjadi uang dalam waktu singkat, seperti uang tunai, piutang, dan persediaan barang.

Cara Menghitung Aset Tetap

Salah satu cara menghitung aset tetap adalah dengan menggunakan metode biaya perolehan. Metode ini menghitung nilai aset berdasarkan biaya untuk memperoleh aset tersebut, termasuk biaya pembelian, biaya transportasi, biaya instalasi, serta biaya-biaya lain yang terkait dengan pengadaan aset.

Berikut adalah rumus menghitung aset tetap menggunakan metode biaya perolehan:

NOKeteranganRumus
1Nilai aset awal
2Biaya penambahan+
3Biaya pengurangan
4Nilai buku1 – 2 + 3

Nilai aset awal merupakan nilai aset pada saat pertama kali dibeli. Biaya penambahan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan nilai aset, seperti perbaikan atau renovasi. Sedangkan biaya pengurangan adalah biaya-biaya yang terkait dengan pengurangan nilai aset, seperti kerusakan atau pemusnahan aset.

Setelah nilai buku diketahui, kamu juga dapat menghitung nilai residu. Nilai residu adalah nilai yang diperoleh jika aset dijual pada akhir masa manfaatnya. Kamu juga dapat menghitung depresiasi aset untuk mengetahui nilai pengurangan aset setiap tahunnya.

Cara Menghitung Aset Lancar

Selain menghitung aset tetap, kamu juga perlu menghitung aset lancar. Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan barang, dan aset lainnya yang dapat diubah menjadi uang dalam waktu singkat.

Berikut adalah cara menghitung masing-masing aset lancar:

1. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas adalah aset lancar yang paling likuid. Kamu dapat menghitung kas dan setara kas dengan cara menghitung jumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan dan rekening bank yang dapat diambil dalam waktu 24 jam. Contohnya adalah tabungan, deposito, dan surat berharga yang dapat dijual dalam waktu singkat.

2. Piutang Usaha

Piutang usaha adalah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa. Kamu dapat menghitung piutang usaha dengan mengurangi penjualan dengan jumlah kas yang diterima. Contohnya adalah jika kamu memiliki penjualan sebesar 10 juta dan yang sudah dibayar oleh pelanggan hanya 7 juta, maka piutang usaha kamu adalah 3 juta.

3. Persediaan Barang

Persediaan barang adalah barang yang dijual oleh perusahaan. Kamu dapat menghitung persediaan barang dengan mengurangi nilai persediaan akhir dengan nilai persediaan awal ditambah pembelian barang. Nilai persediaan akhir dan awal dapat diketahui dengan cara menghitung jumlah barang yang tersedia pada saat penutupan dan pembukaan periode tertentu.

4. Aset Lain-lain

Aset lain-lain adalah aset lancar yang tidak termasuk dalam ketiga kategori di atas, seperti surat-surat berharga, deposito berjangka, dan aset yang dapat dijual dalam waktu singkat. Kamu dapat menghitung aset lain-lain dengan cara menghitung nilai pasar dari aset tersebut.

FAQ tentang Cara Menghitung Aset Usaha

1. Mengapa perlu menghitung aset usaha?

Menghitung aset usaha penting untuk mengetahui nilai kekayaan perusahaan, menentukan harga jual produk, menghitung laba rugi, serta membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

2. Apa beda aset tetap dan aset lancar?

Aset tetap adalah aset yang dimiliki dalam jangka waktu yang lama, sedangkan aset lancar adalah aset yang dapat diubah menjadi uang dalam waktu singkat.

3. Bagaimana cara menghitung nilai aset tetap?

Nilai aset tetap dapat dihitung dengan menggunakan metode biaya perolehan. Rumusnya adalah nilai buku = nilai aset awal – biaya penambahan + biaya pengurangan.

4. Bagaimana cara menghitung piutang usaha?

Piutang usaha dapat dihitung dengan mengurangi penjualan dengan jumlah kas yang diterima. Misalnya jika penjualan sebesar 10 juta dan yang sudah dibayar pelanggan hanya 7 juta, maka piutang usaha adalah 3 juta.

5. Bagaimana cara menghitung persediaan barang?

Persediaan barang dapat dihitung dengan mengurangi nilai persediaan akhir dengan nilai persediaan awal ditambah pembelian barang. Nilai persediaan akhir dan awal dapat diketahui dengan menghitung jumlah barang yang tersedia pada saat penutupan dan pembukaan periode tertentu.

Itulah tadi cara menghitung aset usaha untuk Sobat TeknoBgt. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang sedang memulai usaha atau ingin mempelajari lebih lanjut tentang aset usaha. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu ya. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Aset Usaha untuk Sobat TeknoBgt