Halo Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung arisan sistem menurun. Mungkin kalian sudah familiar dengan sistem arisan, tapi bagaimana dengan sistem arisan menurun? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
1. Apa Itu Arisan Sistem Menurun?
Sebelum masuk ke pembahasan menghitung arisan sistem menurun, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu arisan sistem menurun. Arisan sistem menurun merupakan salah satu jenis arisan dimana setiap bulannya jumlah pemenangnya semakin sedikit. Misalnya, pada bulan pertama akan ada 10 pemenang, bulan kedua akan ada 9 pemenang, bulan ketiga akan ada 8 pemenang, dan seterusnya sampai bulan terakhir hanya ada 1 pemenang.
Setiap bulannya anggota yang telah membayar iuran akan mendapatkan nomor urut, dan nomor urut tersebut akan diundi setiap bulannya untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang. Jumlah iuran yang dibayarkan setiap bulannya biasanya sama, tetapi besarnya hadiah akan semakin besar karena semakin sedikit pemenang.
2. Kelebihan Arisan Sistem Menurun
Ada beberapa kelebihan dari arisan sistem menurun, antara lain:
- Besarnya hadiah yang bisa didapatkan semakin besar setiap bulannya
- Peluang untuk menang semakin besar pada bulan-bulan awal
- Motivasi untuk terus membayar iuran karena hadiah yang dijanjikan semakin besar
3. Cara Menghitung Arisan Sistem Menurun
Untuk menghitung arisan sistem menurun, kita perlu memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
- Besarnya iuran bulanan
- Jumlah bulan arisan berlangsung
- Jumlah anggota yang ikut arisan
3.1 Contoh Perhitungan Arisan Sistem Menurun
Sebagai contoh, kita akan menghitung arisan sistem menurun dengan rincian sebagai berikut:
- Besarnya iuran bulanan: Rp 1.000.000,-
- Jumlah bulan arisan berlangsung: 10 bulan
- Jumlah anggota yang ikut arisan: 20 orang
Berdasarkan rincian di atas, kita dapat melakukan perhitungan sebagai berikut:
3.1.1 Rincian Hadiah
Pada bulan pertama, hadiah yang akan diterima oleh masing-masing pemenang adalah:
(Jumlah iuran x Jumlah anggota) / Jumlah pemenang
(Rp 1.000.000,- x 20) / 10 = Rp 2.000.000,-
Pada bulan kedua, hadiah yang akan diterima oleh masing-masing pemenang adalah:
(Jumlah iuran x (Jumlah anggota – Jumlah pemenang sebelumnya)) / (Jumlah pemenang – 1)
(Rp 1.000.000,- x (20 – 10)) / (9) = Rp 2.222.222,-
Perhitungan hadiah pada bulan-bulan selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama.
3.1.2 Rincian Iuran
Total iuran yang harus dibayarkan oleh setiap anggota selama 10 bulan adalah:
Jumlah iuran x Jumlah bulan x Jumlah anggota
Rp 1.000.000,- x 10 x 20 = Rp 200.000.000,-
Dengan begitu, setiap anggota harus membayar iuran sebesar Rp 10.000.000,- selama 10 bulan.
4. FAQ Arisan Sistem Menurun
4.1. Bagaimana Cara Menentukan Urutan Pemenang?
Urutan pemenang biasanya ditentukan berdasarkan nomor urut yang diundi setiap bulannya. Nomor urut tersebut biasanya terdiri dari 2 digit atau lebih, tergantung dari jumlah anggota yang mengikuti arisan.
4.2. Apakah Iuran Bulanan Selalu Sama?
Ya, besarnya iuran bulanan biasanya sama selama arisan berlangsung.
4.3. Apa Yang Terjadi Jika Ada Anggota Yang Tidak Membayar Iuran Tepat Waktu?
Anggota yang tidak membayar iuran tepat waktu biasanya akan didiskualifikasi dan tidak berhak lagi mendapatkan hadiah pada bulan-bulan selanjutnya.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa arisan sistem menurun merupakan salah satu jenis arisan yang menarik. Kelebihan dari arisan sistem menurun adalah besarnya hadiah yang bisa didapatkan semakin besar setiap bulannya. Untuk menghitung arisan sistem menurun, kita perlu memperhatikan besarnya iuran bulanan, jumlah bulan arisan berlangsung, dan jumlah anggota yang ikut arisan.