Halo Sobat TeknoBgt! Pendidikan adalah salah satu sektor yang sangat penting bagi kemajuan suatu negara. Kualitas pendidikan tentu mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di suatu negara. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh mana kualitas pendidikan tersebut. Salah satu cara untuk melakukan evaluasi adalah dengan menghitung APK dan APM pendidikan. Apa itu APK dan APM? Bagaimana cara menghitungnya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu APK dan APM?
APK singkatan dari Angka Partisipasi Kasar, sedangkan APM adalah Angka Partisipasi Murni. Kedua angka ini digunakan sebagai tolak ukur partisipasi peserta didik dalam pendidikan. APK merupakan perbandingan antara jumlah peserta didik yang terdaftar pada suatu jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama. Sementara itu, APM merupakan perbandingan antara jumlah peserta didik yang dinyatakan lulus pada suatu jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama. Dalam penghitungan APK dan APM, kelompok usia yang dihitung umumnya adalah 7-18 tahun.
Bagaimana Cara Menghitung APK dan APM?
Untuk menghitung APK, pertama-tama kita perlu mengetahui jumlah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan yang ingin dihitung, misalnya SD, SMP, atau SMA. Selanjutnya, kita perlu mengetahui jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama dengan peserta didik tersebut. Data ini bisa didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Setelah itu, kita bisa membagi jumlah peserta didik dengan jumlah penduduk kelompok usia tersebut, dan dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase. Sebagai contoh, jika jumlah peserta didik SD di suatu daerah adalah 10.000 dan jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun adalah 50.000, maka APK-nya adalah (10.000/50.000) x 100% = 20%.
Untuk menghitung APM, kita perlu mengetahui jumlah peserta didik yang dinyatakan lulus pada jenjang pendidikan yang ingin dihitung, misalnya SD, SMP, atau SMA. Data ini bisa didapatkan dari Dinas Pendidikan setempat. Selanjutnya, kita perlu mengetahui jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama dengan peserta didik yang lulus tersebut. Data ini juga bisa didapatkan dari BPS. Setelah itu, kita bisa membagi jumlah peserta didik yang lulus dengan jumlah penduduk kelompok usia tersebut, dan dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase. Sebagai contoh, jika jumlah peserta didik yang lulus dari SMA di suatu daerah adalah 5.000 dan jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun adalah 20.000, maka APM-nya adalah (5.000/20.000) x 100% = 25%.
Perbedaan APK dan APM
APK dan APM seringkali menjadi perdebatan karena memang keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan utama antara APK dan APM adalah pada targetnya. APK lebih berfokus pada partisipasi dalam suatu jenjang pendidikan, sedangkan APM lebih berfokus pada kelulusan dalam suatu jenjang pendidikan. Oleh karena itu, APK cenderung lebih tinggi dibandingkan APM, karena dalam APK harus membandingkan antara jumlah peserta didik yang terdaftar dengan jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama, sedangkan dalam APM hanya membandingkan dengan peserta didik yang lulus saja.
Contoh Perhitungan APK dan APM
Berikut ini adalah contoh perhitungan APK dan APM di suatu daerah:
Jenjang Pendidikan | Jumlah Peserta Didik Terdaftar | Jumlah Peserta Didik yang Lulus | Jumlah Penduduk Kelompok Usia yang Sama | APK | APM |
---|---|---|---|---|---|
SD | 10.000 | 7.000 | 50.000 | 20% | 14% |
SMP | 7.000 | 5.000 | 35.000 | 20% | 14% |
SMA | 5.000 | 3.000 | 20.000 | 25% | 15% |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai APK dan APM di setiap jenjang pendidikan berbeda-beda.
FAQ
1. Apa itu APK dan APM?
APK merupakan Angka Partisipasi Kasar, sedangkan APM adalah Angka Partisipasi Murni. Kedua angka ini digunakan sebagai tolak ukur partisipasi peserta didik dalam pendidikan.
2. Bagaimana cara menghitung APK dan APM?
Untuk menghitung APK, kita perlu membagi jumlah peserta didik dengan jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama dengan peserta didik tersebut, dan dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase. Sementara itu, untuk menghitung APM, kita perlu membagi jumlah peserta didik yang lulus dengan jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama dengan peserta didik yang lulus tersebut, dan dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase.
3. Apa perbedaan antara APK dan APM?
Perbedaan utama antara APK dan APM adalah pada targetnya. APK lebih berfokus pada partisipasi dalam suatu jenjang pendidikan, sedangkan APM lebih berfokus pada kelulusan dalam suatu jenjang pendidikan.
4. Apa faktor yang mempengaruhi nilai APK dan APM?
Banyak faktor yang mempengaruhi nilai APK dan APM, di antaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, kualitas tenaga pendidik, serta tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Kesimpulan
APK dan APM adalah dua angka yang digunakan sebagai tolak ukur partisipasi peserta didik dalam pendidikan. Dalam penghitungannya, kita perlu memperhitungkan jumlah peserta didik terdaftar dan yang lulus, serta jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama. Semakin tinggi nilai APK dan APM, semakin baik kualitas pendidikan di suatu daerah. Namun, kedua angka ini juga harus dikaji lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai tersebut.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.