Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kalian pernah mendengar tentang anggaran variabel? Jika belum, maka kalian berada di tempat yang tepat untuk mempelajari cara menghitung anggaran variabel dengan mudah dan efektif. Anggaran variabel adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung jumlah biaya yang terkait dengan produksi dan penjualan produk. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung anggaran variabel secara rinci.
Apa itu Anggaran Variabel?
Anggaran variabel adalah suatu metode perencanaan keuangan yang digunakan perusahaan untuk menghitung biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan produksi dan penjualan. Dalam istilah akuntansi, biaya variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dengan volume produksi atau penjualan.
Misalnya, jika sebuah perusahaan memproduksi 100 unit produk, biaya bahan baku yang digunakan untuk produksi 100 unit tersebut adalah biaya variabel. Dalam anggaran variabel, biaya-biaya variabel ini dikelompokkan dan dihitung sedemikian rupa agar perusahaan dapat memperkirakan biaya produksi dan penjualan secara akurat.
Contoh Anggaran Variabel
Untuk lebih memahami konsep anggaran variabel, berikut adalah contoh sederhana bagaimana perusahaan menghitung anggaran variabel:
Biaya | Jumlah |
---|---|
Bahan baku | Rp. 50.000 per unit |
Biaya tenaga kerja langsung | Rp. 20.000 per unit |
Biaya overhead variabel | Rp. 10.000 per unit |
Total biaya variabel | Rp. 80.000 per unit |
Dalam contoh di atas, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 80.000 untuk menghasilkan satu unit produk. Jika perusahaan berencana untuk memproduksi 1.000 unit produk, maka anggaran variabel total yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 80.000 x 1.000 = Rp. 80.000.000.
Langkah-langkah Menghitung Anggaran Variabel
Untuk membuat anggaran variabel yang akurat, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:
1. Identifikasi biaya variabel
Pertama-tama, perusahaan harus mengidentifikasi semua biaya yang berkaitan langsung dengan produksi dan penjualan produk. Beberapa contoh biaya variabel adalah bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel, biaya pengemasan, dan biaya distribusi.
2. Hitung biaya variabel per unit
Setelah mengidentifikasi biaya variabel, perusahaan harus menghitung biaya variabel per unit untuk setiap biaya yang ada. Misalnya, jika biaya bahan baku adalah Rp. 50.000 per unit, maka biaya variabel untuk bahan baku adalah Rp. 50.000.
3. Total biaya variabel per unit
Setelah menghitung biaya variabel untuk setiap komponen, perusahaan harus menambahkan semua biaya variabel per unit untuk mendapatkan total biaya variabel per unit. Dalam contoh sebelumnya, total biaya variabel per unit adalah Rp. 80.000.
4. Hitung total biaya variabel seluruh produk
Setelah menghitung total biaya variabel per unit, perusahaan harus mengalikannya dengan jumlah produk yang akan diproduksi untuk mendapatkan total biaya variabel seluruh produk. Misalnya, jika perusahaan berencana untuk memproduksi 1.000 unit produk, maka total biaya variabel seluruh produk adalah Rp. 80.000.000.
Keuntungan Menggunakan Anggaran Variabel
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan menggunakan anggaran variabel:
1. Memperkirakan biaya produksi dan penjualan dengan akurat
Dengan menggunakan anggaran variabel, perusahaan dapat memperkirakan biaya produksi dan penjualan dengan akurat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat rencana produksi dan penjualan yang efektif dan efisien.
2. Meningkatkan efisiensi operasional
Dengan mengetahui biaya variabel yang berkaitan dengan produksi dan penjualan, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik tentang bagaimana cara mengalokasikan sumber daya. Hal ini dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi.
3. Meningkatkan profitabilitas
Dengan menggunakan anggaran variabel, perusahaan dapat memperkirakan biaya produksi dan penjualan yang akurat. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang tepat untuk produk-produknya. Dengan menetapkan harga jual yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya.
FAQ tentang Cara Menghitung Anggaran Variabel
1. Apa bedanya antara biaya variabel dan biaya tetap?
Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dengan volume produksi atau penjualan. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari volume produksi atau penjualan.
2. Apa saja contoh biaya variabel?
Beberapa contoh biaya variabel adalah bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel, biaya pengemasan, dan biaya distribusi.
3. Bagaimana cara menghitung total biaya variabel seluruh produk?
Untuk menghitung total biaya variabel seluruh produk, perusahaan harus mengalikan total biaya variabel per unit dengan jumlah produk yang akan diproduksi.
4. Apa keuntungan menggunakan anggaran variabel?
Beberapa keuntungan menggunakan anggaran variabel adalah memperkirakan biaya produksi dan penjualan dengan akurat, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan profitabilitas.
5. Apa yang terjadi jika perusahaan salah dalam menghitung anggaran variabel?
Jika perusahaan salah dalam menghitung anggaran variabel, maka perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan dan menyebabkan kerugian finansial.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, Sobat TeknoBgt telah mempelajari cara menghitung anggaran variabel dengan mudah dan efektif. Dengan menggunakan anggaran variabel, perusahaan dapat memperkirakan biaya produksi dan penjualan dengan akurat, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan profitabilitas. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Sobat TeknoBgt dalam mengelola keuangan perusahaan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!