Halo Sobat TeknoBgt! Saat ini, banyak perusahaan dan bisnis yang telah mempublikasikan laporan keuangannya secara teratur. Laporan keuangan tersebut memuat informasi tentang keuangan perusahaan, mulai dari aset, liabilitas, hingga pendapatan dan pengeluaran. Namun, untuk dapat memahami kondisi keuangan perusahaan dengan lebih baik, Anda perlu melakukan analisis vertikal terhadap laporan keuangan tersebut.
Pengertian Analisis Vertikal Laporan Keuangan
Analisis vertikal laporan keuangan adalah metode analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur persentase dari setiap pos dalam laporan keuangan terhadap total pos tertentu dalam laporan keuangan tersebut. Dengan menggunakan analisis vertikal, Anda dapat mengetahui bagian mana dalam laporan keuangan yang berkontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan.
1. Fungsi Analisis Vertikal Laporan Keuangan
Analisis vertikal laporan keuangan dapat membantu Anda memahami kondisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Dengan menggunakan metode ini, Anda dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola aset, menyelesaikan hutang, dan menghasilkan pendapatan. Selain itu, analisis vertikal juga dapat membantu Anda dalam membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan industri sejenis.
2. Jenis-jenis Analisis Vertikal Laporan Keuangan
Terdapat dua jenis analisis vertikal laporan keuangan, yaitu analisis vertikal neraca dan analisis vertikal laporan laba rugi. Analisis vertikal neraca digunakan untuk mengukur persentase dari setiap pos dalam neraca terhadap total aset atau total liabilitas dan ekuitas pemegang saham. Sedangkan, analisis vertikal laporan laba rugi digunakan untuk mengukur persentase dari setiap pos dalam laporan laba rugi terhadap total pendapatan.
3. Cara Menghitung Analisis Vertikal Laporan Keuangan
Aset | Persentase |
---|---|
Kas | 10% |
Piutang | 20% |
Inventaris | 30% |
Investasi jangka panjang | 40% |
Untuk menghitung analisis vertikal laporan keuangan, Anda perlu menghitung persentase dari setiap pos dalam laporan keuangan terhadap total pos tertentu dalam laporan keuangan tersebut. Sebagai contoh, ketika Anda melakukan analisis vertikal terhadap neraca perusahaan, Anda perlu menghitung persentase dari setiap pos aset terhadap total aset. Setelah itu, Anda dapat membuat tabel berisi pos-pos dalam laporan keuangan beserta persentasenya.
FAQ
1. Apa tujuan analisis vertikal laporan keuangan?
Tujuan analisis vertikal laporan keuangan adalah untuk membantu Anda memahami kondisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Dengan menggunakan metode ini, Anda dapat mengetahui bagian mana dalam laporan keuangan yang berkontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan.
2. Apa perbedaan antara analisis vertikal neraca dan analisis vertikal laporan laba rugi?
Perbedaan antara analisis vertikal neraca dan analisis vertikal laporan laba rugi terletak pada jenis laporan keuangannya yang dianalisis. Analisis vertikal neraca digunakan untuk mengukur persentase dari setiap pos dalam neraca terhadap total aset atau total liabilitas dan ekuitas pemegang saham. Sedangkan, analisis vertikal laporan laba rugi digunakan untuk mengukur persentase dari setiap pos dalam laporan laba rugi terhadap total pendapatan.
3. Kapan sebaiknya melakukan analisis vertikal laporan keuangan?
Anda sebaiknya melakukan analisis vertikal laporan keuangan setiap kali perusahaan mempublikasikan laporan keuangannya. Hal ini dapat membantu Anda memantau kinerja keuangan perusahaan secara teratur.
Kesimpulan
Dalam melakukan analisis keuangan, analisis vertikal laporan keuangan sangat penting untuk memahami kondisi keuangan perusahaan. Dengan metode ini, Anda dapat mengetahui bagian mana dalam laporan keuangan yang berkontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pastikan Anda melakukan analisis vertikal laporan keuangan setiap kali perusahaan mempublikasikan laporan keuangannya. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!