Halo Sobat TeknoBgt, apa kabar? Di artikel kali ini, kami akan membahas tentang cara menghitung analisis horizontal, yang merupakan salah satu teknik analisis keuangan yang berguna untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.
Pendahuluan
Sebelum kita mulai membahas tentang cara menghitung analisis horizontal, penting untuk memahami apa itu analisis horizontal dan mengapa hal ini penting untuk dilakukan.
Analisis horizontal adalah teknik analisis keuangan yang digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu dengan mengamati perubahan dalam laporan keuangan selama beberapa periode. Hal ini membantu kita untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam kinerja keuangan perusahaan serta memahami apakah kinerja keuangan perusahaan meningkat atau menurun dari waktu ke waktu.
Selain itu, analisis horizontal juga membantu kita untuk mengevaluasi efektivitas manajemen dalam mengelola aset dan kewajiban perusahaan, serta memahami bagaimana perusahaan beroperasi pada level operasional dan finansial.
Cara Menghitung Analisis Horizontal
Mari kita mulai dengan melihat bagaimana melakukan analisis horizontal. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
1. Metode Persentase
Metode persentase melibatkan perhitungan perubahan persentase dalam item laporan keuangan dari satu periode ke periode yang lain. Ini membantu kita untuk memahami seberapa besar perubahan dalam kinerja keuangan perusahaan dan membuat perbandingan antara periode yang berbeda.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan metode persentase:
Langkah | Deskripsi |
---|---|
1 | Pilih item laporan keuangan yang ingin Anda analisis (mis. pendapatan). |
2 | Hitung jumlah perubahan dari satu periode ke periode yang lain. |
3 | Hitung persentase perubahan (rumus: perubahan jumlah / jumlah awal x 100%). |
4 | Bandingkan persentase perubahan dengan rata-rata persentase perubahan pada item laporan keuangan lainnya. |
Contoh:
Jumlah pendapatan pada tahun pertama adalah Rp 1.000.000 dan pada tahun kedua adalah Rp 1.500.000. Maka, perubahan jumlah pendapatan adalah Rp 500.000. Persentase perubahan pendapatan adalah:
(500.000 / 1.000.000) x 100% = 50%
Jika rata-rata persentase perubahan pendapatan selama tiga tahun terakhir adalah 40%, maka perusahaan tersebut memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dalam hal pendapatan dari pada rata-rata industri.
2. Metode Grafik
Metode grafik melibatkan representasi visual dari perubahan dalam elemen laporan keuangan selama beberapa periode. Ini membantu kita untuk memahami tren dan pola dalam kinerja keuangan perusahaan secara visual.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan metode grafik:
Langkah | Deskripsi |
---|---|
1 | Pilih item laporan keuangan yang ingin Anda analisis (mis. pendapatan). |
2 | Representasikan perubahan dalam item laporan keuangan selama beberapa periode ke dalam grafik. |
3 | Identifikasi tren dan pola dalam kinerja keuangan perusahaan secara visual. |
Contoh:
Anda dapat menggunakan grafik garis untuk merepresentasikan perubahan pendapatan selama beberapa tahun.
FAQ tentang Analisis Horizontal
1. Mengapa analisis horizontal penting untuk dilakukan?
Analisis horizontal membantu kita untuk memahami tren dan pola dalam kinerja keuangan perusahaan serta memahami apakah kinerja keuangan perusahaan meningkat atau menurun dari waktu ke waktu.
2. Apa perbedaan antara analisis horizontal dan analisis vertikal?
Analisis horizontal melibatkan perbandingan kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu, sedangkan analisis vertikal melibatkan perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan standar industri atau dengan perbandingan perusahaan sejenis.
3. Apa yang harus dilakukan jika ditemukan tren yang tidak menguntungkan dalam analisis horizontal?
Jika ditemukan tren yang tidak menguntungkan dalam analisis horizontal, perusahaan harus mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja keuangan, seperti mengurangi biaya atau meningkatkan penjualan.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung analisis horizontal yang mudah dipahami oleh Sobat TeknoBgt. Analisis horizontal sangat penting dilakukan untuk memahami tren dan pola dalam kinerja keuangan perusahaan serta mengevaluasi efektivitas manajemen dalam mengelola aset dan kewajiban perusahaan. Tanpa analisis horizontal yang tepat, kita tidak akan dapat memahami kinerja keuangan perusahaan secara holistik.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.