TEKNOBGT
Cara Menghitung AHP dengan Excel
Cara Menghitung AHP dengan Excel

Cara Menghitung AHP dengan Excel

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari cara untuk menghitung AHP dengan menggunakan Microsoft Excel? Jika iya, kamu berada di artikel yang tepat! Pada artikel kali ini, kami akan membahas langkah-langkah untuk menghitung AHP dengan menggunakan Microsoft Excel dengan mudah dan sederhana. Tidak ada yang sulit, mari kita mulai!

Pendahuluan

Sebelum kita memulai, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu AHP. AHP adalah kependekan dari Analytic Hierarchy Process, yaitu suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Thomas Saaty pada tahun 1980-an. Metode AHP ini memungkinkan kita untuk memilih alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia dengan cara mengurai masalah kompleks menjadi beberapa sub-masalah yang lebih sederhana.

Dalam metode AHP, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, seperti pembuatan hierarki, pengisian matriks perbandingan berpasangan (Pairwise Comparison Matrix), menghitung eigenvektor, dan konsistensi.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai tahapan-tahapan tersebut dengan menggunakan Microsoft Excel. Semua tahapan akan dijelaskan dengan detail dan disertai dengan contoh penggunaannya. Mari kita mulai!

Tahap 1: Pembuatan Hierarki

Tahap pertama dalam metode AHP adalah pembuatan hierarki. Hierarki ini berfungsi untuk mengurai masalah kompleks menjadi beberapa sub-masalah yang lebih sederhana. Hierarki terdiri dari beberapa level, yang terdiri dari level teratas (goal), level menengah (kriteria), dan level terbawah (alternatif).

Untuk membuat hierarki, kamu dapat menggunakan Microsoft Excel dengan cara sebagai berikut:

  1. Buka Microsoft Excel dan buat worksheet baru
  2. Di bagian atas worksheet, tulis goal dari masalah yang akan diselesaikan
  3. Dibawah goal, tulis kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai goal
  4. Di bawah kriteria, tulis alternatif yang tersedia untuk memenuhi kriteria
  5. Setelah hierarki selesai dibuat, kamu dapat melanjutkan ke tahap berikutnya

Tahap 2: Pengisian Pairwise Comparison Matrix

Tahap kedua dalam metode AHP adalah pengisian Pairwise Comparison Matrix. Pairwise Comparison Matrix berfungsi untuk membandingkan antara satu elemen dengan elemen lainnya dalam satu level hierarki. Elemen yang dibandingkan harus memiliki karakteristik yang sama.

Untuk mengisi Pairwise Comparison Matrix, kamu dapat menggunakan Microsoft Excel dengan cara sebagai berikut:

  1. Buat worksheet baru di Microsoft Excel
  2. Tuliskan nama elemen yang akan dibandingkan di bagian atas (kolom dan baris)
  3. Isi matriks dengan nilai perbandingan dari 1 sampai 9. Angka 1 berarti kedua elemen memiliki bobot yang sama, sedangkan angka 9 berarti satu elemen memiliki bobot yang sangat penting dibandingkan elemen lainnya
  4. Jumlahkan nilai pada masing-masing baris dan bagi setiap elemen dengan jumlah tersebut untuk mendapatkan nilai rata-rata
  5. Bagi setiap nilai pada masing-masing kolom dengan nilai rata-rata kolom untuk mendapatkan nilai relatif antar elemen pada level tersebut
  6. Lakukan hal yang sama untuk setiap level yang ada pada hierarki

Berikut adalah contoh cara mengisi Pairwise Comparison Matrix:

ElemenE1E2E3
E1135
E21/312
E31/51/21

Jumlah nilai pada baris E1 adalah 1+3+5=9. Nilai rata-ratanya adalah 9/3=3. Jadi, nilai relatif antar E1, E2, dan E3 adalah:

ElemenE1E2E3
E113/9=0.3335/9=0.555
E2312
E31/0.555=1.81/2=0.51

Tahap 3: Menghitung Eigenvektor

Tahap ketiga dalam metode AHP adalah menghitung eigenvektor. Eigenvektor berfungsi untuk menghitung bobot relatif antar elemen pada level yang sama.

Untuk menghitung eigenvektor, kamu dapat menggunakan Microsoft Excel dengan cara sebagai berikut:

  1. Masukkan nilai relatif antar elemen pada level tersebut ke dalam Microsoft Excel
  2. Hitung nilai eigenvektor dengan menggunakan rumus =MMULT(A1:C3, B4:B6) / 3, dimana A1:C3 adalah matriks perbandingan berpasangan dan B4:B6 adalah nilai relatif antar elemen pada level tersebut
  3. Hasil dari rumus tersebut adalah eigenvektor
  4. Hitung nilai konsistensi dengan rumus CR=(λmax-n)/(n-1), dimana λmax adalah nilai eigenvektor maksimum dan n adalah jumlah elemen pada level tersebut
  5. Jika nilai CR lebih kecil dari 0.1, maka matriks perbandingan berpasangan tersebut konsisten, dan kamu dapat melanjutkan ke tahap berikutnya
  6. Jika nilai CR lebih besar dari 0.1, maka matriks perbandingan berpasangan tersebut tidak konsisten, dan kamu harus mengulang tahap 2 dari awal

Tahap 4: Menghitung Nilai Goal

Tahap terakhir dalam metode AHP adalah menghitung nilai goal. Nilai goal berfungsi untuk menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia.

Untuk menghitung nilai goal, kamu dapat menggunakan Microsoft Excel dengan cara sebagai berikut:

  1. Masukkan nilai eigenvektor dari setiap level pada hierarki ke dalam Microsoft Excel
  2. Hitung nilai goal dengan menggunakan rumus =MMULT(A1:C3, B4:B6) / SUM(B4:B6), dimana A1:C3 adalah matriks perbandingan berpasangan dan B4:B6 adalah nilai eigenvektor pada level tersebut
  3. Hasil dari rumus tersebut adalah nilai goal
  4. Pilih alternatif dengan nilai goal tertinggi sebagai alternatif terbaik untuk masalah yang sedang diselesaikan

FAQ

1. Apakah metode AHP bisa digunakan untuk semua jenis masalah?

Metode AHP memang bisa digunakan untuk semua jenis masalah, tetapi lebih efektif digunakan untuk masalah yang kompleks dan memiliki beberapa alternatif.

2. Apakah penggunaan Microsoft Excel dalam metode AHP diperbolehkan?

Tentu saja. Penggunaan Microsoft Excel sangat diperbolehkan dalam metode AHP untuk mempermudah penghitungan dan mempercepat waktu pemrosesan data.

3. Apakah metode AHP memiliki kelemahan?

Metode AHP memiliki beberapa kelemahan, seperti rentan terhadap persepsi subyektif dan kurang dapat diaplikasikan dalam situasi yang dinamis.

4. Bagaimana cara menghitung eigenvektor pada level alternatif?

Untuk menghitung eigenvektor pada level alternatif, kamu dapat mengikuti langkah-langkah pada tahap 3, dengan menggunakan nilai relatif antar alternatif pada hierarki tersebut.

5. Apa yang harus dilakukan jika nilai CR lebih besar dari 0.1?

Jika nilai CR lebih besar dari 0.1, kamu harus mengulang tahap 2 dari awal dan memperbaiki matriks perbandingan berpasangan yang telah dibuat.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung AHP dengan menggunakan Microsoft Excel dengan mudah dan sederhana. Setelah memahami tahapan-tahapan yang ada dalam metode AHP, kamu dapat mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Jangan ragu untuk mencoba dan berlatih menggunakan metode AHP ini, dan semoga bermanfaat!

Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung AHP dengan Excel