Selamat datang Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung abnormal return dengan menggunakan market adjusted model. Abnormal return merupakan suatu nilai yang dihasilkan oleh saham yang tidak sejalan dengan kinerja pasar secara umum. Oleh karena itu, abnormal return dapat memberikan informasi penting bagi investor dalam menilai kinerja saham.
Apa itu Market Adjusted Model?
Market adjusted model merupakan suatu model yang digunakan untuk membandingkan kinerja suatu saham dengan kinerja pasar secara umum. Model ini biasanya digunakan untuk menghitung abnormal return. Dalam market adjusted model, kita menggunakan indeks pasar sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja saham.
Contohnya, jika kita ingin menghitung abnormal return dari suatu saham selama periode tertentu, kita akan membandingkan kinerja saham tersebut dengan performa pasar pada periode yang sama.
Cara Menghitung Abnormal Return
Untuk menghitung abnormal return, pertama-tama kita harus menentukan periode yang ingin kita analisis. Selanjutnya, kita harus memperoleh data harga saham tersebut selama periode yang ditentukan.
Kemudian, kita juga perlu memperoleh data indeks pasar selama periode yang sama. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan indeks IHSG sebagai indikator pasar di Indonesia.
Setelah itu, kita dapat menghitung return harian dari saham dan pasar pada periode yang ditentukan. Kita juga perlu menghitung rata-rata return harian dari pasar selama periode tersebut.
Periode | Return Harian Saham | Return Harian Pasar |
---|---|---|
1 | 0.02 | 0.01 |
2 | -0.03 | 0.02 |
3 | 0.05 | 0.04 |
Setelah memiliki data return harian dari saham dan pasar, selanjutnya kita dapat menghitung abnormal return dengan menggunakan rumus:
Abnormal Return = Return Harian Saham – (Rata-rata Return Harian Pasar x Beta)
Beta merupakan suatu nilai yang mengindikasikan hubungan antara kinerja saham dengan indeks pasar. Nilai beta dapat diperoleh melalui analisis statistik dengan menggunakan regresi linier.
FAQ
1. Mengapa abnormal return penting dalam investasi saham?
Abnormal return dapat memberikan informasi kepada investor mengenai kinerja saham yang lebih baik atau lebih buruk daripada pasar secara umum. Ini dapat membantu investor dalam mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan investasi.
2. Apakah kita selalu menggunakan IHSG sebagai indeks pasar dalam menghitung abnormal return?
Tidak selalu. Kita dapat menggunakan indeks pasar lain yang lebih sesuai dengan industri atau sektor yang ingin kita analisis.
3. Apa yang harus dilakukan jika beta saham tidak stabil?
Jika beta saham tidak stabil, maka kita dapat menggunakan model CAPM (Capital Asset Pricing Model) untuk menghitung beta yang lebih akurat.
Kesimpulan
Dalam investasi saham, abnormal return dapat memberikan informasi penting bagi investor dalam menilai kinerja saham. Dengan menggunakan model market adjusted, kita dapat menghitung abnormal return dengan membandingkan kinerja saham dengan kinerja pasar secara umum.
Abnormal return dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami bagaimana menghitung abnormal return dengan benar.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!