Halo Sobat TeknoBgt! Pernahkah Anda mendengar tentang ABI Ankle Brachial Index? ABI adalah metode sederhana untuk mengukur risiko penyakit arteri perifer yang sering terjadi pada orang-orang dengan masalah kesehatan tertentu seperti diabetes, hipertensi atau kolesterol tinggi. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah cara menghitung ABI Ankle Brachial Index, sehingga Anda bisa mendapatkan informasi kesehatan yang akurat dan berguna.
Apa itu ABI Ankle Brachial Index?
Sebelum membahas cara menghitung ABI Ankle Brachial Index, mari kita terlebih dahulu memahami pengertian ABI itu sendiri. Ankle Brachial Index atau ABI adalah suatu tes non-invasif yang digunakan untuk mengukur seberapa baik aliran darah melalui arteri pada kaki atau lengan Anda. Tes ini dilakukan dengan membandingkan tekanan darah di pergelangan tangan dengan tekanan darah di pergelangan kaki. Hasilnya akan memberikan informasi tentang risiko Anda terkena penyakit arteri perifer seperti penyakit jantung koroner.
Alat yang dibutuhkan untuk mengukur ABI
Sebelum memulai cara menghitung ABI Ankle Brachial Index, Anda perlu menyiapkan beberapa alat yang diperlukan, yaitu:
Nama Alat | Fungsi |
---|---|
Sphygmomanometer | Alat untuk mengukur tekanan darah |
Doppler | Alat untuk mendengar aliran darah di arteri |
Stetoskop | Alat untuk mendengar denyut nadi di pergelangan tangan dan pergelangan kaki |
Treadmill atau sepeda statis | Alat untuk meningkatkan aliran darah dalam tes walk test |
Cara Menghitung ABI Ankle Brachial Index
Langkah 1: Persiapan Tes
Sebelum melakukan tes, pastikan Anda duduk atau berbaring selama 5-10 menit agar jantung dan otot Anda tenang. Hindari merokok, minum kopi, teh atau minuman berkafein lainnya. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman, sehingga dapat dilipat selama tes. Bersihkan kulit Anda agar Doppler bisa lebih mudah mendengar aliran darah.
Langkah 2: Pemeriksaan Tekanan Darah
Gunakan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah di lengan atas kiri dan kanan. Catat tekanan darah yang terbaca. Pastikan Anda mengukur tekanan darah di lengan yang sama saat melakukan tes untuk pergelangan kaki.
Langkah 3: Pencarian Denyut Nadi
Gunakan stetoskop untuk mencari denyut nadi di pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Letakkan stetoskop di bawah lipatan siku pada lengan atas atau di atas pergelangan kaki. Carilah denyut nadi tersebut dan catat angka denyut nadi.
Langkah 4: Pengukuran Suhu Kaki
Tempatkan termometer pada kulit kaki Anda. Catat suhu di kedua kaki Anda.
Langkah 5: Pengukuran Tekanan Darah Kaki
Gunakan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah di pergelangan kaki kanan dan kiri pada tekanan yang sama dengan waktu pengukuran di lengan tadi. Pastikan kaki tersebut tidak terlipat dan tidak bergerak selama pengukuran.
Langkah 6: Pengukuran Aliran Darah Menggunakan Doppler
Gunakan Doppler untuk mendengar aliran darah di arteri pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan bidang poplitea di belakang lutut. Letakan probe Doppler pada kulit di daerah tersebut untuk mendengarkan aliran darah. Angka tekanan darah saat Doppler pertama kali mendengarkan aliran darah dan angka tekanan darah saat Doppler sudah tidak bisa mendengarkan aliran darah lagi catat sebagai angka pengukuran.
Langkah 7: Hitung Ankle Brachial Index
Masukkan angka pengukuran tekanan darah dan nadi ke rumus AB Index. Kemudian bandingkan hasilnya dengan tabel di bawah ini:
Hasil Tes | Arti |
---|---|
1.1 atau lebih | Nomor normal |
0.9-1.0 | Risiko Penyakit Arteri Perifer Ringan |
0.8-0.9 | Risiko Penyakit Arteri Perifer Sedang |
0.5-0.8 | Risiko Penyakit Arteri Perifer Berat |
Kurang dari 0.5 | Risiko Penyakit Arteri Perifer Sangat Berat |
FAQ
1. Apa itu penyakit arteri perifer?
Penyakit arteri perifer adalah kondisi di mana arteri yang membawa darah ke kaki dan lengan terhambat atau tersumbat. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, atau luka yang sulit sembuh pada kaki dan lengan.
2. Siapa yang perlu melakukan tes ABI?
Orang yang memiliki faktor risiko untuk penyakit jantung koroner atau penyakit arteri perifer seperti merokok, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, atau obesitas perlu melakukan tes ABI secara rutin.
3. Apa yang terjadi jika hasil tes ABI abnormal?
Jika hasil tes ABI Anda abnormal, dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk melakukan tes tambahan seperti tes darah atau tes pencitraan untuk memeriksa aliran darah di arteri Anda dan mengetahui penyebab abnormalitas tersebut.
Kesimpulan
Sekarang Anda sudah tahu bagaimana cara menghitung ABI Ankle Brachial Index dan mungkin lebih memahami arti dari tes ini. Tes ABI sangat penting untuk memonitor kesehatan arteri Anda dan menghindari risiko penyakit jantung koroner atau penyakit arteri perifer. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!