Halo Sobat TeknoBgt, dalam penelitian, uji validitas sangat penting untuk menjamin keabsahan instrumen pengukuran yang digunakan. Uji validitas akan menunjukkan seberapa jauh instrumen pengukuran yang digunakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara hitung uji validitas dengan mudah dan lengkap. Yuk, simak ulasannya!
Apa itu Uji Validitas?
Sebelum membahas tentang cara hitung uji validitas, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu uji validitas. Uji validitas adalah salah satu jenis uji statistik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen pengukuran atau metode pengukuran tertentu valid atau tidak. Validitas sendiri diartikan sebagai sejauh mana instrumen pengukuran yang digunakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Contohnya, pada penelitian pengukuran tingkat kecerdasan, maka instrumen pengukuran yang digunakan harus mampu mengukur tingkat kecerdasan yang diinginkan, bukan tingkat kesehatan, contoh lain misalnya pada penelitian kepuasan pelanggan, maka instrumen pengukuran yang digunakan harus mampu mengukur kepuasan pelanggan, bukan tingkat kesibukan pelanggan.
Uji validitas sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu validitas konten dan validitas konstruk. Validitas konten biasanya digunakan untuk menguji kelayakan suatu instrumen pengukuran berdasarkan pada isi atau materinya sedangkan validitas konstruk digunakan untuk menguji seberapa jauh suatu instrumen pengukuran dapat mengukur konstruk tertentu.
Cara Hitung Uji Validitas Konten
Setelah memahami apa itu uji validitas, kita akan membahas tentang cara hitung uji validitas konten. Uji validitas konten digunakan untuk mengukur kelayakan instrumen pengukuran berdasarkan pada isi atau materinya. Berikut ini adalah cara hitung uji validitas konten:
1. Penentuan Panel Ahli
Langkah pertama dalam uji validitas konten adalah menentukan panel ahli yang terdiri dari beberapa ahli di bidang yang sama dengan instrumen pengukuran yang ingin diuji. Panel ahli ini bertugas untuk mengevaluasi isi atau materi yang terdapat pada instrumen pengukuran yang ingin diuji.
2. Pemberian Skor oleh Panel Ahli
Setelah panel ahli terbentuk, langkah berikutnya adalah memberikan skor oleh panel ahli pada setiap item atau pertanyaan yang terdapat pada instrumen pengukuran yang ingin diuji. Skor ini biasanya diberikan berdasarkan pada kelayakan isi atau materi dari setiap item atau pertanyaan.
3. Penghitungan Validitas Konten
Setelah skor diberikan oleh panel ahli, langkah selanjutnya adalah menghitung validitas konten dari instrumen pengukuran yang ingin diuji. Ada dua rumus yang dapat digunakan dalam menghitung validitas konten, yaitu:
Rumus Aiken’s V:
V = (Σ (Ri – 0.5) x (Si – 0.5)) / ((n – 1) x (Σ Ri x Si))
Keterangan:
V = validitas konten
Ri = skor panel ahli pada item i
Si = skor total panel ahli
n = jumlah panel ahli
Rumus Lawshe’s CVI:
CVI = nij – 1 / (N – 1)
Keterangan:
CVI = validitas konten
nij = jumlah panel ahli yang menilai item i sama dengan tanda “sangat relevan” atau “relevan” dibagi dengan jumlah seluruh panel ahli
N = jumlah total panel ahli
4. Interpretasi Hasil Validitas Konten
Setelah validitas konten dihitung, langkah selanjutnya adalah menginterpretasi hasil validitas tersebut. Jika hasil validitas konten mendekati atau sama dengan 1, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pengukuran yang diuji memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan jika hasil validitas konten di bawah 0,5 atau 0,4, maka instrumen pengukuran tersebut harus direvisi.
Cara Hitung Uji Validitas Konstruk
Setelah membahas tentang cara hitung uji validitas konten, kita akan membahas tentang cara hitung uji validitas konstruk. Uji validitas konstruk digunakan untuk menguji seberapa jauh suatu instrumen pengukuran dapat mengukur konstruk tertentu. Berikut ini adalah cara hitung uji validitas konstruk:
1. Pengumpulan Data
Langkah pertama dalam uji validitas konstruk adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menghitung validitas konstruk. Data dapat dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, atau observasi.
2. Uji Reliabilitas
Sebelum melakukan uji validitas konstruk, kita perlu melakukan uji reliabilitas terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen pengukuran yang digunakan mampu mengukur secara konsisten. Uji reliabilitas dapat dilakukan melalui uji Alpha Cronbach.
3. Uji Validitas Konstruk
Setelah uji reliabilitas dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas konstruk. Ada beberapa metode uji validitas konstruk, di antaranya adalah:
a. Analisis Faktor
Analisis faktor digunakan untuk menguji seberapa jauh instrumen pengukuran dapat mengukur konstruk tertentu. Hasil dari analisis faktor adalah faktor loading atau nilai beban faktor. Faktor loading mengukur seberapa jauh setiap item pada instrumen pengukuran dapat dijelaskan oleh faktor yang diukur.
b. Analisis Korespondensi
Analisis korespondensi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel kategorik. Analisis korespondensi juga dapat digunakan untuk menguji validitas konstruk.
4. Interpretasi Hasil Uji Validitas Konstruk
Setelah uji validitas konstruk dilakukan, langkah selanjutnya adalah menginterpretasi hasil uji tersebut. Jika nilai faktor loading atau nilai beban faktor mendekati atau di atas 0,4, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pengukuran yang diuji memiliki validitas konstruk yang baik. Sedangkan jika nilai faktor loading di bawah 0,4, maka instrumen pengukuran tersebut harus direvisi.
FAQ
1. Apa itu uji validitas?
Uji validitas adalah salah satu jenis uji statistik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen pengukuran atau metode pengukuran tertentu valid atau tidak. Validitas sendiri diartikan sebagai sejauh mana instrumen pengukuran yang digunakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. Ada berapa jenis uji validitas?
Ada dua jenis uji validitas, yaitu validitas konten dan validitas konstruk. Validitas konten digunakan untuk menguji kelayakan isi atau materi dari instrumen pengukuran sedangkan validitas konstruk digunakan untuk menguji seberapa jauh instrumen pengukuran dapat mengukur konstruk tertentu.
3. Apa rumus yang digunakan dalam menghitung validitas konten?
Ada dua rumus yang dapat digunakan dalam menghitung validitas konten, yaitu rumus Aiken’s V dan rumus Lawshe’s CVI.
4. Apa yang harus dilakukan jika hasil validitas konten di bawah 0,4?
Jika hasil validitas konten di bawah 0,4, maka instrumen pengukuran tersebut harus direvisi.
5. Apa yang harus dilakukan jika nilai faktor loading di bawah 0,4 pada uji validitas konstruk?
Jika nilai faktor loading di bawah 0,4 pada uji validitas konstruk, maka instrumen pengukuran tersebut harus direvisi.
Simak Juga Artikel Menarik Lainnya
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!