Cara Hitung Status Gizi Anak
Cara Hitung Status Gizi Anak

Cara Hitung Status Gizi Anak

Halo Sobat TeknoBgt, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara hitung status gizi anak. Kita semua tentu ingin mengoptimalkan kesehatan dan tumbuh kembang anak. Gizi yang seimbang akan membantu mewujudkan impian tersebut. Salah satu indikator gizi yang sering digunakan adalah status gizi anak. Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu Status Gizi Anak?

Sebelum membahas cara menghitung status gizi anak, kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu status gizi anak. Status gizi anak adalah gambaran mengenai status nutrisi (gizi) seorang anak pada suatu waktu tertentu. Dalam status gizi, diperhitungkan berbagai parameter seperti berat badan, tinggi badan, umur, dan indeks massa tubuh (IMT). Dari status gizi, dapat diketahui apakah seorang anak mengalami kekurangan gizi, gizi kurang, normal, atau gizi lebih.

Bagaimana Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) Anak?

Indeks massa tubuh (IMT) adalah salah satu parameter dalam status gizi anak. Berikut cara menghitung IMT anak:

UmurIMTStatus Gizi
1-3 tahun16-18Normal
4-6 tahun15-17Normal
7-10 tahun14-16Normal

Jika anak memiliki IMT di atas atau di bawah rentang normal, maka ia dapat dikategorikan mengalami gizi lebih atau kurang.

Cara Menghitung Status Gizi Anak

Ada beberapa cara menghitung status gizi anak, antara lain:

1. Menggunakan Kriteria WHO

WHO (World Health Organization) telah menetapkan kriteria untuk menentukan status gizi anak. Berikut kriteria WHO:

Status GiziIMT/UKurang Berat Badan (Wasting)Pendek (Stunting)
Gizi Buruk < 2,5 SD < -3 SD < -2 SD
Gizi Kurang <-2 SD > -3 SD dan < -2 SD > -3 SD dan < -2 SD
Gizi Baik >-2 SD dan < 2 SD
Gizi Lebih >2 SD

SD merupakan singkatan dari standard deviation.

2. Menggunakan Curve Pertumbuhan WHO

WHO juga menyediakan curve pertumbuhan berdasarkan umur dan jenis kelamin anak. Curve ini memiliki garis yang menunjukkan rentang normal dari setiap parameter pertumbuhan anak, seperti berat badan dan tinggi badan. Jika seorang anak memiliki parameter pertumbuhan di atas atau di bawah rentang normal, maka ia dapat dikategorikan mengalami gizi lebih atau kurang.

3. Menggunakan Kriteria Z-Score

Kriteria Z-Score hampir sama dengan kriteria WHO, yaitu menggunakan standar deviasi sebagai patokan. Bedanya, kriteria Z-Score menggunakan nilai rata-rata populasi sebagai dasar perhitungan, sedangkan kriteria WHO menggunakan nilai kurva standar.

FAQ

1. Apa akibat dari kekurangan gizi pada anak?

Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti lambatnya pertumbuhan fisik, melemahnya daya tahan tubuh, dan masalah kognitif (pembelajaran).

2. Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami kekurangan gizi?

Jika anak mengalami kekurangan gizi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

3. Apakah anak yang terlalu gemuk juga perlu khawatir tentang status gizinya?

Ya, anak yang terlalu gemuk juga perlu diperhatikan status gizinya. Anak yang mengalami gizi lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Kesimpulan

Dalam menentukan status gizi anak, dapat digunakan beberapa cara, antara lain menggunakan kriteria WHO, curve pertumbuhan WHO, dan kriteria Z-Score. Dari status gizi dapat diketahui apakah seorang anak mengalami kekurangan gizi, gizi kurang, normal, atau gizi lebih. Penting untuk memantau status gizi anak dalam rangka mendukung kesehatan dan tumbuh kembang optimal. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Hitung Status Gizi Anak