Cara Hitung Safety Stock untuk Sobat TeknoBgt
Cara Hitung Safety Stock untuk Sobat TeknoBgt

Cara Hitung Safety Stock untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung safety stock? Ya, safety stock adalah hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan stok barang. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai cara menghitung safety stock. Yuk, simak artikel berikut ini!

Pengertian Safety Stock

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menghitung safety stock, mari kita bahas dulu apa itu safety stock. Safety stock adalah stok cadangan yang disimpan untuk mengantisipasi kekurangan stok barang ketika terjadi peningkatan permintaan yang tidak terduga atau ketika terjadi keterlambatan pengiriman.

Safety stock sangat penting untuk dipertimbangkan dalam pengelolaan stok barang karena dapat meminimalisir risiko kerugian akibat kekurangan stok barang. Dengan mengetahui cara menghitung safety stock yang tepat, kamu dapat merencanakan stok barang secara lebih efektif dan efisien.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Safety Stock

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya safety stock yang dibutuhkan, antara lain:

FaktorPenjelasan
Variasi PermintaanJumlah permintaan yang bervariasi dapat mempengaruhi besarnya safety stock yang dibutuhkan.
Lead TimeLead time yang lama dapat mempengaruhi besarnya safety stock yang dibutuhkan.
Ketersediaan Bahan BakuKetersediaan bahan baku yang terbatas dapat mempengaruhi besarnya safety stock yang dibutuhkan.
Tingkat PersediaanTingkat persediaan saat ini juga dapat mempengaruhi besarnya safety stock yang dibutuhkan.

Memperhitungkan faktor-faktor di atas sangat penting agar kamu dapat menentukan besarnya safety stock yang sesuai dengan kebutuhan.

Cara Menghitung Safety Stock

Langkah 1: Hitung Rata-Rata Permintaan

Langkah pertama dalam menghitung safety stock adalah dengan menghitung rata-rata permintaan selama periode waktu tertentu. Berikut rumusnya:

Rata-rata Permintaan = Jumlah Permintaan Total / Jumlah Periode Waktu

Contoh:

BulanJumlah Permintaan
Juli100
Agustus120
September110

Rata-rata Permintaan = (100 + 120 + 110) / 3 = 110

Langkah 2: Hitung Deviasi Standar Permintaan

Langkah kedua adalah dengan menghitung deviasi standar permintaan selama periode waktu tertentu. Berikut rumusnya:

Deviasi Standar Permintaan = Akar Varians

Contoh:

BulanJumlah Permintaan
Juli100
Agustus120
September110

Langkah 1: Hitung Rata-Rata Permintaan = 110

Varians = ((100-110)² + (120-110)² + (110-110)²)/3 = 400/3

Deviasi Standar Permintaan = Akar Varians = akar(400/3) = 9,43

Langkah 3: Hitung Lead Time

Langkah ketiga adalah dengan menghitung lead time atau waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Berikut rumusnya:

Lead Time = Waktu Pemesanan + Waktu Pengiriman

Contoh:

Waktu PemesananWaktu Pengiriman
1 hari3 hari

Lead Time = 1 hari + 3 hari = 4 hari

Langkah 4: Hitung Safety Stock

Langkah terakhir adalah dengan menghitung safety stock. Berikut rumusnya:

Safety Stock = Deviasi Standar Permintaan x Lead Time

Contoh:

Deviasi Standar Permintaan = 9,43

Lead Time = 4 hari

Safety Stock = 9,43 x 4 = 37,72

Jadi, safety stock yang dibutuhkan adalah sebesar 37,72.

FAQ

1. Apa itu safety stock?

Safety stock adalah stok cadangan yang disimpan untuk mengantisipasi kekurangan stok barang ketika terjadi peningkatan permintaan yang tidak terduga atau ketika terjadi keterlambatan pengiriman.

2. Mengapa safety stock penting dalam pengelolaan stok barang?

Safety stock sangat penting dalam pengelolaan stok barang karena dapat meminimalisir risiko kerugian akibat kekurangan stok barang.

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi besarnya safety stock yang dibutuhkan?

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya safety stock yang dibutuhkan, antara lain variasi permintaan, lead time, ketersediaan bahan baku, dan tingkat persediaan.

4. Bagaimana cara menghitung safety stock?

Langkah-langkah menghitung safety stock adalah sebagai berikut:

  1. Hitung rata-rata permintaan selama periode waktu tertentu
  2. Hitung deviasi standar permintaan selama periode waktu tertentu
  3. Hitung lead time atau waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
  4. Hitung safety stock

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Demikianlah artikel mengenai cara menghitung safety stock untuk Sobat TeknoBgt. Dengan mengetahui cara menghitung safety stock yang tepat, kamu dapat merencanakan stok barang secara lebih efektif dan efisien. Jangan lupa untuk share artikel ini kepada teman-temanmu ya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung Safety Stock untuk Sobat TeknoBgt