Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari informasi mengenai cara hitung PPH Pasal 25? Jika iya, kamu berada di tempat yang tepat! Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai cara hitung PPH Pasal 25.
Pendahuluan
Sebelum kita membahas mengenai cara hitung PPH Pasal 25, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu PPH Pasal 25. PPH Pasal 25 merupakan Pajak Penghasilan yang dikenakan pada penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak (WP) orang pribadi yang bukan pengusaha, seperti pegawai atau pensiunan.
PPH Pasal 25 dikenakan pada penghasilan yang bersifat periodik, seperti gaji, upah, honorarium, pesangon, dan jasa yang diterima setiap bulan. PPH Pasal 25 juga dikenakan pada penghasilan yang bersifat tidak periodik, seperti bonus dan THR.
Cara Hitung PPH Pasal 25
1. Menghitung Penghasilan Bruto
Langkah pertama dalam menghitung PPH Pasal 25 adalah dengan menghitung penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah total penghasilan yang diterima atau diperoleh WP dari satu atau lebih pemberi kerja atau pihak lain.
Untuk menghitung penghasilan bruto, kamu dapat menjumlahkan semua penghasilan yang diterima dalam satu bulan, termasuk gaji, tunjangan, bonus, dan THR. Jangan lupa juga untuk memasukkan penghasilan dari pihak lain, seperti investasi atau penyewaan properti.
2. Menghitung Penghasilan Neto
Setelah menghitung penghasilan bruto, selanjutnya kamu perlu menghitung penghasilan neto. Penghasilan neto adalah penghasilan bruto dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat dikurangkan sesuai dengan peraturan perpajakan.
Berikut beberapa biaya-biaya yang dapat dikurangkan:
No | Biaya-biaya yang dapat dikurangkan |
---|---|
1 | Penghasilan tidak kena pajak |
2 | Penghasilan kena pajak yang tidak termasuk penghasilan dari pekerjaan dan kegiatan usaha |
3 | Penghasilan kena pajak yang termasuk penghasilan dari pekerjaan dan kegiatan usaha, tetapi diatur sebagai pengurang penghasilan bruto |
3. Menghitung Pajak yang Harus Dibayar
Setelah mengetahui penghasilan neto, selanjutnya kamu perlu menghitung pajak yang harus dibayar. Pajak yang harus dibayar dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Pajak yang harus dibayar = penghasilan neto x tarif PPH Pasal 25
Tarif PPH Pasal 25 adalah 15% dari penghasilan neto.
FAQ mengenai Cara Hitung PPH Pasal 25
1. Apakah penghasilan dari pekerjaan lepas juga dikenakan PPH Pasal 25?
Ya, penghasilan dari pekerjaan lepas juga dikenakan PPH Pasal 25.
2. Apakah penghasilan dari investasi juga dikenakan PPH Pasal 25?
Tidak, penghasilan dari investasi tidak dikenakan PPH Pasal 25. Namun, penghasilan dari investasi dapat dikenakan PPh 21 atau PPh 22.
3. Apakah seluruh penghasilan bruto harus dikenakan PPH Pasal 25?
Tidak, yang dikenakan PPH Pasal 25 adalah penghasilan bruto yang bersifat periodik, seperti gaji, upah, honorarium, pesangon, dan jasa yang diterima setiap bulan. Sedangkan penghasilan bruto yang bersifat tidak periodik, seperti bonus dan THR, hanya dikenakan PPH Pasal 25 jika melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.
4. Apakah saya harus melaporkan PPH Pasal 25?
Ya, kamu harus melaporkan PPH Pasal 25 ke Kantor Pajak setiap bulan.
Kesimpulan
Itulah tadi cara hitung PPH Pasal 25 yang dapat kamu pelajari. Dengan mengetahui cara hitung PPH Pasal 25, kamu dapat menghemat pengeluaran dan menghindari sanksi dari pihak berwenang. Jangan lupa untuk selalu melaporkan PPH Pasal 25 setiap bulan dan membayar pajak tepat waktu.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.