Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sering bingung tentang cara menghitung PPh 21? Mengikuti aturan perpajakan memang selalu membingungkan bagi sebagian orang. Namun, dengan melakukan perhitungan PPh 21 dengan benar, kamu dapat menghindari denda dan masalah hukum di masa depan. Artikel ini akan membahas cara hitung PPh 21 2019 dengan lengkap dan mudah dipahami.
Apa itu PPh 21?
PPh 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh setiap karyawan yang menerima penghasilan dari perusahaan. Pajak ini termasuk dalam kategori pajak final, yang artinya sudah tidak lagi memiliki kewajiban untuk dilaporkan pada SPT (Surat Pemberitahuan) tahunan.
PPh 21 disetor oleh pihak perusahaan dan menjadi tanggung jawab setiap karyawan untuk membayarnya. Perusahaan biasanya akan memotong gaji bulanan karyawan sesuai pajak yang harus dibayarkan.
Siapa yang Wajib Bayar PPh 21?
Setiap karyawan yang menerima penghasilan dari perusahaan wajib membayar PPh 21. Penghasilan yang termasuk dalam kategori PPh 21 adalah:
Jenis Penghasilan | Besaran Pajak |
---|---|
Gaji Pokok | 5% – 30% |
Tunjangan Tetap | 5% – 30% |
THR | 5% – 30% |
Selain itu, beberapa sumber penghasilan lain yang termasuk dalam kategori PPh 21 adalah bonus, insentif, dan tunjangan kesehatan.
Cara Menghitung PPh 21 2019
PPh 21 dapat dihitung secara manual atau menggunakan kalkulator pajak. Cara manual hitung PPh 21 2019 adalah sebagai berikut:
1. Menghitung Penghasilan Kena Pajak
Langkah pertama adalah menghitung penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak adalah jumlah penghasilan yang diterima karyawan dengan dikurangi dengan pengurang penghasilan. Pengurang penghasilan antara lain pajak pensiun dan asuransi kesehatan.
2. Menghitung Tarif Pajak
Setelah menentukan penghasilan kena pajak, langkah selanjutnya adalah mencari tarif pajak yang berlaku. Pajak yang harus dibayar tergantung pada besarnya penghasilan kena pajak. Tarif pajak yang berlaku di tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Penghasilan | Tarif Pajak |
---|---|
< Rp 50.000.000 | 5% |
Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 | 15% |
> Rp 250.000.000 | 30% |
3. Menghitung Jumlah PPh 21 yang Harus Dibayarkan
Setelah mengetahui penghasilan kena pajak dan tarif pajak yang berlaku, langkah terakhir adalah menghitung jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan. Jumlah PPh 21 dapat dihitung dengan mengalikan tarif pajak dengan penghasilan kena pajak. Contohnya, jika penghasilan kena pajak sebesar Rp 60.000.000, maka pajak yang harus dibayar adalah:
Rp 50.000.000 x 5% + (Rp 60.000.000 – Rp 50.000.000) x 15% = Rp 1.000.000 + Rp 1.500.000 = Rp 2.500.000
FAQ
1. Apa yang terjadi jika tidak membayar PPh 21?
Setiap karyawan yang tidak membayar PPh 21 dapat dikenakan denda dan sanksi hukum. Selain itu, perusahaan juga dapat dikenakan denda jika gagal memotong gaji karyawan sesuai dengan pajak yang harus dibayar.
2. Apa yang harus dilakukan jika terdapat kesalahan dalam penghitungan PPh 21?
Jika terdapat kesalahan dalam penghitungan PPh 21, karyawan dapat mengajukan permohonan perbaikan SPT Tahunan. Namun, sebaiknya menghindari terjadinya kesalahan dengan melakukan penghitungan yang benar sejak awal.
3. Kapan harus membayar PPh 21?
Penghasilan harus disetor ke kantor pajak paling lambat pada tanggal 15 setiap bulannya. Pada masa pandemi Covid-19 ini, pembayaran PPh 21 dapat dilakukan secara online melalui e-filing.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kamu telah mempelajari cara hitung PPh 21 2019 dengan lengkap dan mudah dipahami. Dengan melakukan perhitungan PPh 21 dengan benar, kamu dapat menghindari denda dan masalah hukum di masa depan. Perhatikan jadwal pembayaran PPh 21 agar tidak terlambat membayarnya dan menjadi beban di kemudian hari.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.