TEKNOBGT
Cara Hitung Obligasi: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt
Cara Hitung Obligasi: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Cara Hitung Obligasi: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah mendengar tentang obligasi? Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang cukup populer di Indonesia. Namun, tidak semua orang paham dengan cara menghitung obligasi. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara hitung obligasi secara detail.

Apa itu Obligasi?

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung obligasi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu obligasi. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana dari investor. Di dalam obligasi terdapat informasi mengenai suku bunga, jangka waktu, dan nilai nominal yang akan diterima oleh investor.

Bagaimana Cara Kerja Obligasi?

Cara kerja obligasi cukup sederhana. Ketika kamu membeli obligasi, artinya kamu memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi. Pihak yang menerbitkan obligasi akan memberikan imbal hasil berupa bunga yang sudah ditentukan. Bunga ini akan dibayarkan secara berkala sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

Nah, sekarang kita akan membahas tentang cara menghitung obligasi. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum menghitung obligasi, yaitu:

Hal-hal yang Perlu Diketahui sebelum Menghitung Obligasi

1. Nilai Nominal

Nilai nominal adalah nilai uang yang tercantum di dalam obligasi. Nilai nominal biasanya tidak sama dengan harga jual obligasi di pasar sekunder. Nilai nominal juga menjadi dasar penghitungan bunga dan kupon obligasi.

2. Kupon Obligasi

Kupon obligasi adalah bunga yang dibayarkan oleh pihak yang menerbitkan obligasi kepada investor. Kupon obligasi biasanya dibayarkan secara berkala dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Besar kupon obligasi biasanya sudah ditetapkan di awal dan tidak berubah selama masa berlaku obligasi.

3. Yield to Maturity

Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian total yang akan diterima oleh investor jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo. Yield to Maturity mencakup seluruh bunga dan kupon yang dibayarkan serta selisih antara harga beli dan harga jual di pasar sekunder.

Cara Menghitung Obligasi

1. Menghitung Harga Beli Obligasi

Harga beli obligasi adalah harga yang dibayar oleh investor untuk membeli obligasi. Harga beli obligasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

RumusKeterangan
Harga Beli Obligasi = (Nilai Nominal x Kupon Obligasi x (1 – Pajak)) + (Nilai Nominal x (1 + Yield to Maturity)^-n)Harga Beli Obligasi = Harga yang dibayar oleh investor untuk membeli obligasi
Nilai Nominal = Nilai uang yang tercantum di dalam obligasi
Kupon Obligasi = Besar bunga yang dibayarkan oleh pihak yang menerbitkan obligasi
Pajak = Besarnya pajak yang harus dibayar oleh investor
Yield to Maturity = Tingkat pengembalian total yang akan diterima oleh investor jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo
n = Jangka waktu obligasi (tahun)

Contoh:

Suppose kamu membeli obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 10.000.000 dan kupon obligasi sebesar 10% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun dan pajak yang harus dibayar adalah 15%. Yield to Maturity dari obligasi tersebut adalah 12%. Berapa harga beli obligasi?

Harga Beli Obligasi = (Rp 10.000.000 x 10% x (1 – 15%)) + (Rp 10.000.000 x (1 + 12%)^-3)

Harga Beli Obligasi = (Rp 900.000) + (Rp 7.361.967)

Harga Beli Obligasi = Rp 8.261.967

2. Menghitung Yield to Maturity

Yield to Maturity adalah tingkat pengembalian total yang akan diterima oleh investor jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo. Yield to Maturity dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

RumusKeterangan
Yield to Maturity = ((Kupon + (Harga Beli – Harga Jual)) / (Harga Beli + Harga Jual)) / (n / 2)Yield to Maturity = Tingkat pengembalian total yang akan diterima oleh investor jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo
Kupon = Besar bunga yang dibayarkan oleh pihak yang menerbitkan obligasi
Harga Beli = Harga yang dibayar oleh investor untuk membeli obligasi
Harga Jual = Harga jual obligasi di pasar sekunder
n = Jangka waktu obligasi (tahun)

Contoh:

Suppose kamu membeli obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 10.000.000 dan kupon obligasi sebesar 10% per tahun. Harga beli obligasi kamu adalah Rp 8.261.967 dan jatuh tempo obligasi adalah 3 tahun. Harga jual obligasi di pasar sekunder adalah Rp 9.000.000. Berapa Yield to Maturity dari obligasi tersebut?

Yield to Maturity = ((10% + ((Rp 9.000.000 – Rp 8.261.967) / 3)) / ((Rp 8.261.967 + Rp 9.000.000) / 2)) / (3 / 2)

Yield to Maturity = 10.81%

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Obligasi

1. Apakah obligasi aman?

Seperti instrumen investasi lainnya, obligasi juga memiliki risiko. Namun, risiko investasi pada obligasi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan saham. Pihak yang menerbitkan obligasi memiliki kewajiban untuk membayar bunga dan nilai nominal obligasi. Risiko terbesar pada obligasi adalah risiko default, yaitu ketika pihak yang menerbitkan obligasi tidak mampu membayar kewajiban pada jatuh tempo.

2. Apakah kupon obligasi tetap?

Ya, kupon obligasi biasanya tetap selama masa berlaku obligasi. Besar kupon obligasi sudah ditetapkan pada awal dan tidak berubah hingga jatuh tempo.

3. Apa itu pasar sekunder?

Pasar sekunder adalah tempat di mana obligasi atau saham bisa diperjualbelikan setelah diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Harga jual di pasar sekunder bisa berubah-ubah tergantung dari permintaan dan penawaran.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung obligasi yang bisa Sobat TeknoBgt pelajari. Sebagai investor, penting untuk memahami cara menghitung obligasi agar bisa menentukan investasi yang tepat dan menghasilkan pengembalian yang optimal. Jangan lupa untuk memperhatikan risiko dan prospek investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi di obligasi. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Hitung Obligasi: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt