TEKNOBGT
Cara Hitung NPL: Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan
Cara Hitung NPL: Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan

Cara Hitung NPL: Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas mengenai cara hitung NPL atau Non Performing Loan. NPL merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai NPL dan bagaimana cara menghitungnya. Simak penjelasan berikut ini!

Apa itu Non Performing Loan?

Non Performing Loan atau NPL adalah kredit yang telah melewati jatuh tempo pembayaran selama 90 hari. Artinya, kreditur tidak lagi mampu membayar kewajibannya kepada pihak bank atau lembaga keuangan. NPL seringkali menjadi pertanda buruk bagi keuangan perusahaan karena dapat mengindikasikan adanya masalah pada manajemen risiko atau pengelolaan kredit yang tidak baik.

Sebagai investor atau pelaku bisnis, kita perlu memperhatikan rasio NPL perusahaan yang akan kita inves atau dengan perusahaan tempat kita bekerja. Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui seberapa sehat keuangan perusahaan tersebut. Lalu, bagaimana cara menghitung NPL? Langkah-langkahnya sebagai berikut:

Cara Hitung NPL

NomorKeterangan
1Mengumpulkan data mengenai kredit yang diberikan perusahaan dan jumlah NPL
2Menghitung total nilai kredit yang diberikan oleh perusahaan
3Menghitung total nilai NPL yang dimiliki oleh perusahaan
4Menghitung rasio NPL dengan rumus: (total nilai NPL/total nilai kredit) x 100%

Penjelasan Cara Hitung NPL

Langkah pertama dalam menghitung NPL adalah dengan mengumpulkan data mengenai kredit yang diberikan oleh perusahaan dan jumlah NPL yang dimiliki. Data ini dapat diperoleh dari bagian keuangan atau bagian kredit perusahaan.

Setelah itu, kita perlu menghitung total nilai kredit yang diberikan oleh perusahaan. Nilai ini dapat dihitung dengan menambahkan semua nilai kredit yang diberikan oleh perusahaan, baik yang masih lancar maupun yang sudah jatuh tempo.

Langkah selanjutnya adalah menghitung total nilai NPL yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai ini dapat dihitung dengan menambahkan semua nilai kredit yang sudah melewati jatuh tempo selama 90 hari.

Setelah mendapatkan nilai total kredit dan NPL, kita dapat menghitung rasio NPL dengan rumus (total nilai NPL/total nilai kredit) x 100%. Rasio NPL yang baik adalah yang berada di bawah 5%, sedangkan rasio NPL di atas 10% dapat dianggap sebagai tanda-tanda keuangan perusahaan yang buruk.

Faktor yang Mempengaruhi NPL

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi NPL perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga yang tinggi dapat membuat nasabah kesulitan dalam membayar kewajibannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya NPL di perusahaan tersebut.

2. Perekonomian yang Lemah

Saat terjadi perekonomian yang lemah, banyak perusahaan dan nasabah yang mengalami kesulitan dalam membayar kewajibannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya NPL di perusahaan.

3. Pengelolaan Risiko yang Buruk

Pengelolaan risiko yang buruk dapat menyebabkan kredit yang diberikan oleh perusahaan menjadi tidak lancar. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya NPL di perusahaan tersebut.

4. Persaingan yang Ketat

Persaingan yang ketat dapat membuat perusahaan memberikan kredit dengan syarat yang lebih longgar. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya NPL di perusahaan.

5. Kondisi Industri

Kondisi industri yang buruk dapat menyebabkan perusahaan nasabah sulit untuk mendapatkan pendapatan yang cukup untuk membayar kewajibannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya NPL di perusahaan.

FAQ: Pertanyaan Seputar NPL

1. Apa itu NPL?

NPL atau Non Performing Loan adalah kredit yang telah melewati jatuh tempo pembayaran selama 90 hari.

2. Mengapa NPL penting untuk diketahui?

NPL penting untuk diketahui karena dapat mengukur kesehatan keuangan perusahaan. NPL yang tinggi dapat menjadi pertanda buruk bagi perusahaan dan dapat membuat investor atau pelaku bisnis enggan untuk berinvestasi atau bekerja di perusahaan tersebut.

3. Bagaimana cara menghitung NPL?

Cara menghitung NPL adalah dengan menghitung total nilai kredit yang diberikan oleh perusahaan dan total nilai kredit yang sudah melewati jatuh tempo selama 90 hari. Rasio NPL dapat dihitung dengan rumus (total nilai NPL/total nilai kredit) x 100%.

4. Apa rasio NPL yang baik?

Rasio NPL yang baik adalah yang berada di bawah 5%. Rasio NPL di atas 10% dapat dianggap sebagai tanda-tanda keuangan perusahaan yang buruk.

5. Apa yang mempengaruhi NPL?

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi NPL perusahaan, antara lain tingkat suku bunga, perekonomian yang lemah, pengelolaan risiko yang buruk, persaingan yang ketat, dan kondisi industri.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai cara hitung NPL dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sebagai investor atau pelaku bisnis, kita perlu memperhatikan rasio NPL perusahaan yang akan kita inves atau dengan perusahaan tempat kita bekerja. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung NPL: Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan