Halo Sobat TeknoBgt! Pernahkah kamu mendengar istilah long service? Sebagai seorang karyawan, kamu pasti ingin tahu nih bagaimana cara menghitung masa kerja yang kamu miliki di perusahaan tempat kamu bekerja. Nah, pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang cara hitung long service yang mudah dipahami dan bisa kamu terapkan di perusahaanmu. Yuk, simak artikel berikut ini!
Apa itu Long Service?
Sebelum memahami tentang cara hitung long service, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu long service. Long service adalah masa kerja yang dihitung berdasarkan jumlah tahun yang dihabiskan oleh karyawan di sebuah perusahaan. Biasanya, long service diperhitungkan sebagai bentuk reward atau penghargaan untuk karyawan yang telah setia dan loyal terhadap perusahaan selama kurun waktu yang cukup lama.
Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam menentukan jumlah long service yang akan diberikan kepada karyawannya. Ada yang memberikan reward berupa uang tunai, sertifikat, atau bahkan juga pemberian jabatan yang lebih tinggi.
Mengapa Penting Mengetahui Cara Hitung Long Service?
Mengetahui cara hitung long service sangatlah penting bagi karyawan. Dengan mengetahui masa kerja yang telah dijalankan di perusahaan, kamu bisa mengetahui apakah kamu sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan reward dalam bentuk long service atau belum.
Selain itu, dengan mengetahui cara hitung long service, kamu juga bisa mengecek apakah perhitungan masa kerja yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan kenyataan yang terjadi atau tidak. Terkadang, perusahaan melakukan kesalahan dalam menghitung masa kerja karyawan, sehingga karyawan tidak mendapatkan reward yang seharusnya diterima.
Cara Hitung Long Service
Untuk menghitung long service, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tanggal mulai bekerja dan tanggal resign atau berhentinya kamu bekerja di perusahaan tersebut. Berikut adalah cara hitung long service secara umum:
No. | Cara Hitung Long Service |
---|---|
1 | Jumlah tahun bekerja = tanggal resign – tanggal mulai bekerja |
2 | Jumlah tahun bekerja dibulatkan menjadi bilangan bulat terdekat |
Contoh:
Tanggal mulai bekerja: 1 Januari 2010
Tanggal resign: 1 Juli 2021
Jumlah tahun bekerja = 2021 – 2010 = 11 tahun
Jumlah tahun bekerja yang dibulatkan = 11 tahun
Jadi, kamu memiliki masa kerja selama 11 tahun di perusahaan tersebut.
FAQ tentang Cara Hitung Long Service
1. Bagaimana jika terdapat periode nonaktif dalam masa kerja?
Jawaban: Periode nonaktif tidak termasuk dalam hitungan masa kerja untuk long service. Jadi, pastikan bahwa kamu hanya menghitung masa kerja aktif saja.
2. Apakah karyawan kontrak atau outsourcing juga berhak mendapatkan long service?
Jawaban: Kebijakan mengenai pemberian long service biasanya berbeda-beda tergantung dari perusahaan masing-masing. Namun, pada umumnya, karyawan kontrak atau outsourcing tidak mendapatkan long service.
3. Apakah long service dihitung sebagai hak atau bentuk reward?
Jawaban: Long service dihitung sebagai bentuk reward atau penghargaan untuk karyawan yang telah setia dan loyal terhadap perusahaan selama kurun waktu yang cukup lama. Namun, setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam menentukan jumlah long service yang akan diberikan kepada karyawannya.
Cara Mengajukan Long Service
Setelah mengetahui tentang cara hitung long service, kamu juga harus mengetahui bagaimana cara mengajukan long service ke perusahaan. Biasanya, perusahaan akan memberikan formulir yang harus diisi dan diajukan ke bagian HRD atau bagian keuangan.
Di dalam formulir tersebut, kamu akan diminta untuk mengisi identitas lengkap, tanggal mulai bekerja, tanggal resign atau berhentinya kamu bekerja di perusahaan tersebut, serta beberapa informasi lainnya. Pastikan bahwa kamu mengisi formulir tersebut dengan benar dan jelas.
Kesimpulan
Nah, itulah cara hitung long service untuk karyawan. Dengan mengetahui cara hitung long service, kamu bisa mengetahui masa kerja yang telah dijalankan di perusahaan dan apakah kamu berhak mendapatkan reward dalam bentuk long service atau tidak.
Jangan lupa, setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam menentukan jumlah long service yang akan diberikan kepada karyawannya. Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu mengetahui kebijakan perusahaan terlebih dahulu sebelum mengajukan permintaan long service.
Terima kasih telah membaca artikel ini, Sobat TeknoBgt! Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.