Sobat TeknoBgt, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah KWH meter atau Kilowatt hour meter. Alat yang berfungsi untuk mengukur banyaknya energi listrik yang kita gunakan setiap bulannya ini sering kali membuat bingung banyak orang.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang cara hitung KWH meter listrik. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga langkah-langkah menghitungnya dengan mudah. Simak baik-baik ya!
Pengertian KWH Meter Listrik
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara hitung KWH meter listrik, kita perlu mengenal terlebih dahulu pengertian dari KWH meter itu sendiri. KWH meter atau Kilowatt hour meter merupakan alat pengukur yang digunakan untuk mengukur banyaknya energi listrik yang digunakan oleh konsumen.
Alat ini sering juga disebut dengan nama ampere hour meter atau kilowatt meter dan biasanya terpasang pada tiang listrik di luar rumah. Dalam satuan KW/hour, penggunaan listrik kita dihitung setiap bulannya dan ditagihkan ke konsumen melalui tagihan PLN.
Jenis-jenis KWH Meter Listrik
Terdapat beberapa jenis KWH meter listrik yang umum digunakan di Indonesia. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang masing-masing jenis KWH meter:
Jenis KWH Meter | Deskripsi |
---|---|
Single Phase KWH Meter | Jenis KWH meter ini digunakan untuk rumah-rumah yang menggunakan daya listrik satu fase. |
Three Phase KWH Meter | Jenis KWH meter ini digunakan untuk rumah-rumah yang menggunakan daya listrik tiga fase. |
Prepaid KWH Meter | Jenis KWH meter ini digunakan untuk pengisian listrik prabayar. Konsumen dapat mengisi ulang token listrik pada mesin yang tersedia. |
Cara Hitung KWH Meter Listrik
1. Pahami Tarif Listrik yang Digunakan
Sebelum menghitung KWH meter listrik, kita harus memahami terlebih dahulu tarif listrik yang digunakan. Setiap rumah memiliki tarif listrik yang berbeda-beda tergantung dari rumah tersebut menggunakan daya listrik satu fase atau tiga fase.
Untuk rumah yang menggunakan daya listrik satu fase, tarifnya dibedakan lagi berdasarkan jumlah daya listrik yang digunakan. Semakin besar daya listrik yang digunakan, semakin tinggi pula tarif listriknya.
Untuk lebih jelasnya, kalian bisa melihat tabel berikut:
Daya Listrik (Watt) | Tarif Listrik (Rp/KWH) |
---|---|
≤ 900 VA | 1.467 |
> 900 VA – 1.300 VA | 1.582 |
> 1.300 VA – 2.200 VA | 1.768 |
> 2.200 VA – 3.500 VA | 2.204 |
> 3.500 VA – 5.500 VA | 2.233 |
> 5.500 VA – 6.600 VA | 2.277 |
> 6.600 VA – 7.700 VA | 2.521 |
Sedangkan untuk rumah yang menggunakan daya listrik tiga fase, tarif listriknya memiliki jenis yang sama terlepas dari jumlah daya listrik yang digunakan. Berikut adalah tarif listrik untuk rumah yang menggunakan daya listrik tiga fase:
Jenis Pelanggan | Tarif Listrik (Rp/KWH) |
---|---|
R-1 | 1.467 |
R-2 | 1.157 |
R-3 | 747 |
TT-1 | 1.166 |
TT-2 | 862 |
2. Baca angka pada KWH Meter
Langkah selanjutnya adalah membaca angka pada KWH meter. Angka yang tertera pada KWH meter merupakan jumlah energi listrik yang sudah terpakai dan harus dibayar setiap bulannya.
Cara membaca angka pada KWH meter sangatlah mudah. Kalian hanya perlu membaca angka yang tertera pada layar KWH meter lalu mencatatnya pada catatan bulanan.
3. Hitung Jumlah Penggunaan Listrik
Selanjutnya, kita perlu menghitung jumlah penggunaan listrik dalam satu bulan. Untuk itu, kalian bisa mengamati jumlah penggunaan listrik pada perangkat-perangkat listrik yang digunakan sehari-hari dan mencatatnya dalam catatan bulanan.
Silakan gunakan tabel berikut sebagai panduan:
Perangkat Listrik | Daya Listrik (Watt) | Jumlah Penggunaan per Jam |
---|---|---|
Lampu TL | 18-20 | 6-8 |
Lampu Hemat Energi | 7-20 | 6-8 |
Lampu LED | 0.5-15 | 6-8 |
Kipas Angin | 30-70 | 10-12 |
AC | 500-1500 | 2-8 |
TV | 30-250 | 3-6 |
Kulkas | 40-200 | 24 |
Iron | 1000-1500 | 1-2 |
Mesin Cuci | 400-800 | 1-3 |
4. Hitung Penggunaan Listrik per Hari
Setelah mencatat jumlah penggunaan listrik dalam satu bulan pada catatan bulanan, kalian perlu menghitung jumlah penggunaan listrik per hari. Caranya adalah dengan membagi jumlah penggunaan listrik dalam satu bulan dengan jumlah hari dalam satu bulan.
Contohnya, jika penggunaan listrik dalam satu bulan adalah 3000 KW/h dan jumlah hari dalam satu bulan adalah 30 hari, maka penggunaan listrik per hari adalah:
3000 KW/h ÷ 30 hari = 100 KW/h per hari
5. Hitung Biaya Penggunaan Listrik
Langkah terakhir adalah menghitung biaya penggunaan listrik per bulan. Cara menghitungnya adalah dengan mengalikan jumlah penggunaan listrik per hari dengan tarif listrik yang digunakan.
Contohnya, jika penggunaan listrik per hari adalah 100 KW/h dan tarif listrik yang digunakan adalah Rp 1.500/KW/h, maka biaya penggunaan listrik per hari adalah:
100 KW/h x Rp 1.500/KW/h = Rp 150.000 per hari
Dengan demikian, biaya penggunaan listrik selama satu bulan adalah:
Rp 150.000 per hari x 30 hari = Rp 4.500.000 per bulan
FAQ tentang KWH Meter Listrik
1. Apa itu KWH meter listrik?
KWH meter atau Kilowatt hour meter merupakan alat pengukur yang digunakan untuk mengukur banyaknya energi listrik yang digunakan oleh konsumen.
2. Bagaimana cara membaca angka pada KWH meter?
Cara membaca angka pada KWH meter sangatlah mudah. Kalian hanya perlu membaca angka yang tertera pada layar KWH meter lalu mencatatnya pada catatan bulanan.
3. Bagaimana cara menghitung biaya penggunaan listrik?
Cara menghitung biaya penggunaan listrik adalah dengan mengalikan jumlah penggunaan listrik per hari dengan tarif listrik yang digunakan.
Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya
Sekian artikel tentang cara hitung KWH meter listrik yang lengkap dari kami untuk Sobat TeknoBgt. Dengan mengetahui cara menghitungnya, kalian bisa lebih bijak dalam menggunakan listrik dan menghemat pengeluaran bulanan. Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya di website kami ya. Terima kasih telah membaca.