Halo Sobat TeknoBgt! Bagi kamu yang sedang merencanakan untuk membeli apartemen, kamu pasti pernah mendengar istilah KPA. KPA atau Kredit Pemilikan Apartemen adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membeli apartemen.
Sebelum mengajukan KPA, kamu harus mempelajari cara menghitung KPA agar tidak salah dalam mengajukan kredit. Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung KPA apartemen. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Apa itu KPA?
KPA adalah singkatan dari Kredit Pemilikan Apartemen, yaitu sebuah fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membeli apartemen. Dalam KPA, bank akan memberikan sejumlah uang kepada peminjam atau calon pembeli apartemen, dengan syarat bahwa uang tersebut akan dilunasi kembali dalam jangka waktu tertentu.
Sebelum mengajukan KPA, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, seperti cara menghitung KPA dan persyaratan yang harus dipenuhi. Berikut ini adalah cara menghitung KPA apartemen.
Cara Menghitung KPA Apartemen
1. Periksa Nilai Properti
Langkah pertama dalam menghitung KPA apartemen adalah mengetahui nilai properti. Nilai properti ini merupakan harga jual apartemen atau nilai pasaran yang ditentukan oleh developer atau pemilik apartemen. Nilai ini akan menjadi acuan bagi bank untuk menentukan jumlah KPA yang akan diberikan kepada calon pembeli.
Setelah mengetahui nilai properti, kamu bisa melakukan perhitungan selanjutnya.
2. Hitung Uang Muka
Uang muka atau down payment adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh calon pembeli apartemen saat proses pembelian. Uang muka ini besarnya bervariasi, namun umumnya berkisar antara 10-20% dari harga jual apartemen.
Untuk menghitung uang muka, kamu bisa mengalikan nilai properti dengan persentase uang muka yang ditentukan oleh developer atau pemilik apartemen.
3. Hitung Jumlah KPA yang Dibutuhkan
Jumlah KPA yang dibutuhkan adalah selisih antara harga jual apartemen dengan uang muka. Sebagai contoh, jika harga jual apartemen adalah Rp 1 miliar dan uang muka sebesar 20%, maka kamu harus membayar uang muka sebesar Rp 200 juta dan sisanya akan diambil dari KPA.
Untuk menghitung jumlah KPA yang dibutuhkan, kamu bisa mengurangkan nilai properti dengan uang muka, seperti contoh di atas.
Persyaratan Mengajukan KPA
Tentu saja, syarat dan ketentuan mengajukan KPA juga perlu kamu perhatikan. Berikut ini adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengajukan KPA:
- Memiliki KTP dan NPWP
- Memiliki penghasilan tetap atau usaha yang stabil
- Tidak terdaftar sebagai pihak yang berpotensi merugikan bank
Tabel Perhitungan KPA Apartemen
Nilai Properti | Uang Muka (20%) | Jumlah KPA | Tenor | Bunga | Angsuran per Bulan |
---|---|---|---|---|---|
Rp 1 miliar | Rp 200 juta | Rp 800 juta | 15 tahun | 9% | Rp 8.000.000 |
Rp 500 juta | Rp 100 juta | Rp 400 juta | 10 tahun | 8% | Rp 5.000.000 |
FAQ Mengenai KPA Apartemen
1. Apa itu Kredit Pemilikan Apartemen?
Kredit Pemilikan Apartemen atau KPA adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membeli apartemen.
2. Bagaimana cara menghitung KPA apartemen?
Cara menghitung KPA apartemen adalah dengan menghitung nilai properti, uang muka, dan jumlah KPA yang dibutuhkan.
3. Apa saja persyaratan mengajukan KPA?
Persyaratan mengajukan KPA antara lain memiliki KTP dan NPWP, memiliki penghasilan tetap atau usaha yang stabil, dan tidak terdaftar sebagai pihak yang berpotensi merugikan bank.
Penutup
Itulah cara menghitung KPA apartemen beserta persyaratan dan FAQ yang perlu kamu ketahui sebelum mengajukan KPA. Dengan memahami cara menghitung KPA, kamu bisa mengajukan kredit dengan lebih bijak dan meminimalisir risiko kerugian.
Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!