TEKNOBGT
Cara Hitung Kebutuhan Scaffolding
Cara Hitung Kebutuhan Scaffolding

Cara Hitung Kebutuhan Scaffolding

Salam hangat, Sobat TeknoBgt! Dalam dunia konstruksi, Scaffolding atau Tubuh Gerak dikenal sebagai konstruksi sementara yang dibangun di sekitar bangunan atau struktur untuk mendukung pekerjaan dan material.

Scaffolding adalah elemen penting dalam setiap proyek konstruksi. Namun, banyak orang yang bingung tentang bagaimana menghitung kebutuhan scaffolding. Artikel ini akan membahas cara menghitung kebutuhan scaffolding untuk membantu Anda dalam mempersiapkan proyek konstruksi Anda.

1. Mengetahui Jenis Scaffolding yang Dibutuhkan

Sebelum menghitung kebutuhan scaffolding, penting untuk mengetahui jenis scaffolding yang dibutuhkan. Scaffolding dapat dibagi menjadi empat jenis:

Jenis ScaffoldingDeskripsi
Scaffolding FrameMerupakan jenis scaffolding yang paling umum digunakan. Terdiri dari rangka kayu atau logam dan plank kayu atau perkakas baja yang diletakkan di atasnya.
Scaffolding SuspendedMerupakan jenis scaffolding yang digunakan untuk pekerjaan pada ketinggian yang sulit dijangkau. Scaffolding ini terdiri dari sejumlah tali yang digantung dari atap bangunan.
Scaffolding CantileverMerupakan jenis scaffolding yang digunakan untuk pekerjaan pada dinding atau struktur yang sulit dijangkau. Scaffolding ini terdiri dari sejumlah bingkai yang menempel pada dinding atau struktur.
Scaffolding MobileMerupakan jenis scaffolding yang dapat dipindahkan dan digunakan untuk pekerjaan pada area yang luas. Scaffolding ini terdiri dari rangka dan roda yang memungkinkan untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

Setiap jenis scaffolding memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tergantung pada proyek konstruksi yang akan dilakukan. Mengetahui jenis scaffolding yang dibutuhkan merupakan langkah awal untuk menghitung kebutuhan scaffolding.

2. Menghitung Kebutuhan Scaffolding Berdasarkan Tinggi Bangunan

Salah satu faktor utama dalam menghitung kebutuhan scaffolding adalah tinggi bangunan yang akan dikerjakan. Semakin tinggi bangunan, semakin banyak scaffolding yang dibutuhkan. Berikut adalah cara menghitung kebutuhan scaffolding berdasarkan tinggi bangunan:

a. Scaffolding Frame

Jika bangunan memiliki ketinggian 4 meter atau kurang, maka scaffolding frame hanya perlu diletakkan di bagian bawah. Jika bangunan memiliki ketinggian lebih dari 4 meter, maka scaffolding frame harus diletakkan di setiap 4 meter ketinggian bangunan. Contoh, jika bangunan memiliki ketinggian 10 meter, maka perlu dipasang scaffolding frame di ketinggian 0m, 4m, dan 8m.

b. Scaffolding Suspended

Jika digunakan scaffolding suspended, maka harus dihitung berapa banyak set scaffolding yang dibutuhkan berdasarkan tinggi bangunan dan lebar bangunan. Setiap set scaffolding memiliki panjang 7,5 meter dan lebar 1,5 meter. Setiap set scaffolding dapat menangani lift yang dapat menahan beban sekitar 500 kg.

Contoh, jika bangunan memiliki tinggi 20 meter dan lebar 30 meter, maka scaffolding suspended yang dibutuhkan adalah:

20m (tinggi bangunan) ÷ 7,5m (panjang set scaffolding) = 3 set scaffolding tingkat

30m (lebar bangunan) ÷ 1,5m (lebar set scaffolding) = 20 set scaffolding lebar

Jumlah total scaffolding suspended: 3 x 20 = 60 set scaffolding

3. Menghitung Kebutuhan Scaffolding Berdasarkan Luas Konstruksi

Selain tinggi bangunan, luas konstruksi juga mempengaruhi kebutuhan scaffolding. Semakin besar luas konstruksi, semakin banyak scaffolding yang dibutuhkan. Berikut adalah cara menghitung kebutuhan scaffolding berdasarkan luas konstruksi:

a. Scaffolding Frame

Jika konstruksi memiliki luas 100 meter persegi atau kurang, maka scaffolding frame hanya perlu diletakkan di bagian bawah. Jika konstruksi memiliki luas lebih dari 100 meter persegi, maka scaffolding frame harus diletakkan di setiap 4 meter ketinggian bangunan.

b. Scaffolding Suspended

Jumlah set scaffolding suspended yang dibutuhkan berdasarkan luas konstruksi sama dengan pada langkah sebelumnya. Namun, jika konstruksi memiliki sudut atau bentuk yang tidak rata, maka harus dihitung terlebih dahulu berapa banyak set scaffolding yang dibutuhkan untuk setiap bagian konstruksi.

4. Menghitung Kebutuhan Scaffolding Berdasarkan Beban Maksimum

Setiap jenis scaffolding memiliki batas beban maksimum yang dapat ditangani. Oleh karena itu, penting untuk menghitung berapa banyak beban yang akan digunakan dalam konstruksi dan memastikan bahwa scaffolding yang digunakan dapat menangani beban tersebut.

Jika proyek konstruksi melibatkan penggunaan beban berat seperti alat berat, maka harus dipastikan bahwa scaffolding yang digunakan dapat menangani beban tersebut. Juga, jika scaffolding digunakan untuk mengangkat material dari atas bangunan, maka harus dihitung berapa banyak beban yang akan diangkat dan memastikan bahwa scaffolding yang digunakan mampu menahan beban tersebut.

5. Menghitung Kebutuhan Scaffolding Berdasarkan Waktu Pengerjaan

Waktu pengerjaan juga mempengaruhi kebutuhan scaffolding. Semakin lama waktu pengerjaan, semakin banyak scaffolding yang dibutuhkan. Kebutuhan scaffolding juga tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan dan jumlah pekerja yang terlibat dalam proyek konstruksi.

Jika proyek konstruksi membutuhkan waktu yang lama, maka harus dipastikan bahwa scaffolding yang digunakan cukup kuat dan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Jika jumlah pekerja yang terlibat dalam proyek konstruksi sedikit, maka scaffolding yang dibutuhkan akan lebih sedikit.

6. Menghitung Kebutuhan Scaffolding Berdasarkan Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja juga mempengaruhi kebutuhan scaffolding. Jika proyek konstruksi dilakukan di lingkungan yang berpotensi berbahaya seperti area yang berdebu atau area dengan angin kencang, maka scaffolding yang digunakan harus cukup kuat dan mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya tersebut.

Jika scaffolding digunakan di lingkungan yang berdebu, maka harus dipastikan bahwa scaffolding yang digunakan mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak karena debu. Jika scaffolding digunakan di area dengan angin kencang, maka scaffolding harus cukup kuat dan mampu bertahan dari tekanan angin yang tinggi.

7. Menghitung Kebutuhan Scaffolding Berdasarkan Jumlah Pekerja

Jumlah pekerja yang terlibat dalam proyek konstruksi juga mempengaruhi kebutuhan scaffolding. Semakin banyak pekerja, semakin banyak scaffolding yang dibutuhkan.

Setiap pekerja membutuhkan ruang yang cukup untuk bekerja dan melakukan aktivitas mereka. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa scaffolding yang digunakan untuk proyek konstruksi dapat menampung jumlah pekerja yang dibutuhkan.

8. Menghitung Biaya Scaffolding

Setelah mengetahui kebutuhan scaffolding, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya scaffolding. Biaya scaffolding tergantung pada jenis scaffolding yang dibutuhkan, ketinggian dan luas bangunan, dan lamanya waktu pengerjaan.

Penting untuk membandingkan harga dari beberapa penyedia scaffolding sebelum membuat keputusan. Jangan lupa untuk memperhatikan faktor-faktor lain seperti kualitas scaffolding, reputasi penyedia scaffolding, dan tingkat layanan pelanggan.

9. Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung kebutuhan scaffolding untuk proyek konstruksi. Menghitung kebutuhan scaffolding merupakan langkah penting dalam persiapan proyek konstruksi. Dengan mengetahui kebutuhan scaffolding yang tepat, proyek konstruksi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan Scaffolding?

Scaffolding atau Tubuh Gerak dikenal sebagai konstruksi sementara yang dibangun di sekitar bangunan atau struktur untuk mendukung pekerjaan dan material.

2. Apa saja jenis-jenis Scaffolding?

Scaffolding dapat dibagi menjadi empat jenis: Scaffolding Frame, Scaffolding Suspended, Scaffolding Cantilever, dan Scaffolding Mobile.

3. Apa saja faktor-faktor yang mempeng
aruhi kebutuhan Scaffolding?

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan scaffolding antara lain: tinggi bangunan, luas konstruksi, beban maksimum, waktu pengerjaan, lingkungan kerja, dan jumlah pekerja yang terlibat dalam proyek konstruksi.

4. Bagaimana cara menghitung kebutuhan Scaffolding?

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan scaffolding, antara lain: berdasarkan tinggi bangunan, berdasarkan luas konstruksi, berdasarkan beban maksimum, berdasarkan waktu pengerjaan, lingkungan kerja, dan jumlah pekerja yang terlibat dalam proyek konstruksi.

5. Apa saja hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih penyedia Scaffolding?

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih penyedia scaffolding antara lain: harga, kualitas scaffolding, reputasi penyedia scaffolding, dan tingkat layanan pelanggan.

Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Sobat TeknoBgt!

Cara Hitung Kebutuhan Scaffolding