Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang merencanakan pembangunan rumah atau renovasi bangunan? Pastinya kamu ingin mengetahui cara menghitung kebutuhan material bangunan dengan tepat dan efisien, bukan?
Pentingnya Menghitung Kebutuhan Material Bangunan
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai cara menghitung kebutuhan material bangunan, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu mengapa perhitungan ini sangat penting. Dengan mengetahui jumlah material yang dibutuhkan, kita dapat:
- Menghindari pembelian material berlebihan yang hanya akan membuang-buang uang
- Menghindari kekurangan material yang akan memperpanjang waktu pembangunan dan biaya tambahan
- Membuat perencanaan anggaran yang lebih akurat
Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Material Bangunan?
Sekarang, mari kita bahas cara menghitung kebutuhan material bangunan secara rinci. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan, antara lain:
- Desain bangunan
- Ukuran bangunan
- Jenis material yang akan digunakan
Perencanaan Desain Bangunan
Sebelum menghitung kebutuhan material, pastikan desain bangunan telah direncanakan dengan matang. Desain yang baik akan membantu kamu menentukan ukuran dan jenis material yang tepat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan desain bangunan antara lain:
- Fungsi ruangan
- Jumlah orang yang akan menempati bangunan
- Lokasi bangunan
Fungsi Ruangan
Tentukan fungsi ruangan dengan jelas, apakah akan digunakan sebagai kamar tidur, ruang tamu, dapur, atau kantor. Setiap ruangan memiliki kebutuhan material yang berbeda-beda. Misalnya, untuk kamar tidur perlu menggunakan material yang dapat menyerap suara agar tidur lebih nyaman. Sedangkan untuk dapur, perlu menggunakan material yang tahan air dan mudah dibersihkan.
Jumlah Orang yang Akan Menempati Bangunan
Jumlah orang yang akan menempati bangunan akan mempengaruhi ukuran ruangan dan jumlah kamar. Dalam perhitungan material, perhatikan jumlah pintu dan jendela yang dibutuhkan. Pintu dan jendela juga mempengaruhi penggunaan material seperti kusen, daun pintu, dan kaca.
Lokasi Bangunan
Lokasi bangunan dapat mempengaruhi pemilihan jenis material yang digunakan. Jika bangunan berada di daerah yang rawan gempa, maka material yang digunakan harus lebih kokoh dan tahan gempa. Sedangkan untuk daerah yang beriklim tropis, material yang digunakan harus tahan terhadap cuaca panas dan lembab.
Menghitung Kebutuhan Material Bangunan
Setelah desain bangunan telah direncanakan dengan matang, kita dapat memulai perhitungan kebutuhan material. Berikut ini adalah cara menghitung kebutuhan material bangunan:
Menghitung Kebutuhan Batako dan Batu Bata
Untuk menghitung kebutuhan batako dan batu bata, perlu diketahui luas bangunan terlebih dahulu. Luas bangunan dapat dihitung dengan rumus:
Luas Bangunan = Panjang x Lebar
Contoh: Jika panjang bangunan adalah 10 meter dan lebarnya adalah 8 meter, maka:
Luas Bangunan = 10 m x 8 m = 80 m2
Setelah mengetahui luas bangunan, kita dapat menghitung kebutuhan batako dan batu bata dengan rumus:
Jumlah Batako/Batu Bata = Luas Bangunan x Tinggi Dinding x Konversi
Konversi yang umum digunakan adalah 11,5 batako atau 25 batu bata per meter persegi. Sehingga rumus di atas dapat disederhanakan menjadi:
Jumlah Batako/Batu Bata = Luas Bangunan x Tinggi Dinding x 11,5 atau 25
Menghitung Kebutuhan Semen
Semen digunakan untuk menempelkan bata atau batako menjadi dinding atau lantai. Cara menghitung kebutuhan semen adalah sebagai berikut:
Jumlah Semen = Jumlah Batako/Batu Bata x Kebutuhan Semen per Batako/Batu Bata
Kebutuhan semen per batako atau batu bata bervariasi tergantung jenis semen dan merk yang digunakan. Namun secara rata-rata, kebutuhan semen per batako adalah 3-4 kg dan per batu bata adalah 2-3 kg.
Menghitung Kebutuhan Pasir dan Kerikil
Pasir dan kerikil digunakan sebagai campuran semen untuk membuat adukan atau plesteran. Cara menghitung kebutuhan pasir dan kerikil adalah sebagai berikut:
Jumlah Pasir/Kerikil = Jumlah Semen x Kebutuhan Pasir/Kerikil per Kilo Semen
Kebutuhan pasir dan kerikil per kilo semen bervariasi tergantung jenis pasir dan kerikil yang digunakan. Namun secara rata-rata, kebutuhan pasir adalah 0,5-1 kg dan kerikil adalah 0,5-1 kg per kilo semen.
FAQ
1. Apakah perhitungan kebutuhan material bangunan harus dilakukan sendiri?
Tentu saja tidak. Kamu dapat meminta bantuan dari tukang atau kontraktor bangunan untuk melakukan perhitungan kebutuhan material.
2. Apakah perhitungan kebutuhan material bangunan harus dilakukan sebelum memulai pembangunan?
Iya, sangat disarankan untuk melakukan perhitungan kebutuhan material sebelum memulai pembangunan untuk menghindari pembelian material yang berlebihan atau kekurangan material yang akan memperlambat pembangunan.
3. Apakah perhitungan kebutuhan material bangunan akan selalu akurat?
Tidak selalu. Terkadang perhitungan kebutuhan material dapat berubah tergantung pada kondisi lapangan yang tidak terduga. Namun dengan melakukan perhitungan yang matang, kamu dapat meminimalisir perubahan tersebut.