TEKNOBGT
Cara Hitung FIFO: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt
Cara Hitung FIFO: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Cara Hitung FIFO: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu pernah mendengar istilah FIFO? FIFO (First In, First Out) adalah metode pengelolaan persediaan yang digunakan di berbagai bidang, seperti retail, manufaktur, dan logistik. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung sistem FIFO dengan mudah dan lengkap.

Apa itu FIFO?

Sebelum kita membahas cara menghitung FIFO, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu FIFO. FIFO adalah metode pengelolaan persediaan yang memprioritaskan barang yang masuk terlebih dahulu untuk dikeluarkan lebih dahulu. Dalam penggunaannya, FIFO biasanya digunakan pada barang yang memiliki masa simpan atau masa kadaluwarsa.

Misalnya, sebuah toko bahan makanan memiliki tiga produk yang sama persis dengan tanggal kadaluwarsa yang berbeda. Produk pertama akan kadaluwarsa dalam waktu 3 hari, produk kedua dalam waktu 7 hari, dan produk ketiga dalam waktu 10 hari. Jika menggunakan sistem FIFO, toko akan mengeluarkan produk pertama terlebih dahulu, kemudian produk kedua, dan baru kemudian produk ketiga.

Cara Menghitung FIFO

Setelah memahami definisi FIFO, kita akan berbicara tentang cara menghitung FIFO. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung FIFO, yaitu:

1. Tentukan barang masuk dan keluar

Langkah pertama dalam menghitung FIFO adalah menentukan barang masuk dan keluar. Dalam sistem FIFO, barang yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan terlebih dahulu pula. Oleh karena itu, kamu perlu mencatat barang masuk dan keluar secara terpisah.

2. Hitung jumlah barang yang masuk dan keluar

Setelah menentukan barang masuk dan keluar, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah barang yang masuk dan keluar. Misalnya, sebuah toko bahan makanan memiliki 10 buah produk yang masuk pada tanggal 1 Januari dan 5 buah produk keluar pada tanggal 3 Januari. Dalam hal ini, kamu perlu mencatat jumlah barang masuk dan keluar secara terpisah.

3. Tentukan harga per unit

Setelah menghitung jumlah barang yang masuk dan keluar, langkah selanjutnya adalah menentukan harga per unit. Harga per unit akan memudahkan kamu dalam menghitung nilai persediaan akhir dan persediaan rata-rata.

4. Hitung nilai persediaan akhir

Setelah menentukan harga per unit, kamu dapat menghitung nilai persediaan akhir. Nilai persediaan akhir dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah barang yang tersisa dengan harga per unit.

5. Hitung persediaan rata-rata

Terakhir, kamu bisa menghitung persediaan rata-rata dengan menggunakan rumus:

Persediaan Rata-Rata = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2

Dalam menghitung persediaan rata-rata, kamu perlu memperhatikan persediaan awal dan persediaan akhir. Persediaan awal adalah jumlah barang yang tersedia sebelum pemasukan barang baru. Sedangkan persediaan akhir adalah jumlah barang yang tersisa setelah barang keluar.

Tabel Contoh FIFO

TanggalJumlah MasukHarga SatuanTotal NilaiJumlah KeluarNominal KeluarJumlah SisaTotal Nilai Sisa
1 Januari1010.000100.000550.000550.000
2 Januari812.00096.00000896.000
3 Januari159.000135.000872.000763.000

Pada tabel contoh FIFO di atas, kita dapat melihat barang yang masuk dan keluar serta perubahan jumlah dan total nilai persediaan dengan menggunakan metode FIFO. Dengan tabel ini, kamu bisa lebih mudah memahami cara menghitung FIFO dalam praktek.

FAQ Mengenai FIFO

1. Apa bedanya FIFO dengan LIFO (Last In, First Out)?

Jika FIFO menerapkan prinsip barang masuk pertama keluar pertama, maka LIFO menerapkan prinsip barang yang terakhir masuk akan dikeluarkan terlebih dahulu.

2. Apa keuntungan menggunakan sistem FIFO dalam pengelolaan persediaan?

Keuntungan menggunakan sistem FIFO di antaranya adalah meminimalisir kerugian akibat barang kadaluwarsa, menjaga kualitas dan kesegaran barang, serta memudahkan perhitungan persediaan dan nilai persediaan.

3. Apakah sistem FIFO hanya cocok digunakan pada barang yang memiliki masa simpan atau masa kadaluwarsa?

Tidak selalu. Meskipun umumnya digunakan pada barang yang memiliki masa simpan atau masa kadaluwarsa, sistem FIFO juga dapat digunakan pada barang non-kadaluwarsa. Hal ini tergantung pada kebutuhan dan karakteristik dari masing-masing organisasi atau bisnis.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Itulah ulasan lengkap mengenai cara menghitung FIFO. Dengan mengikuti panduan di atas, kamu bisa lebih mudah dan efektif dalam mengelola persediaan barang. Jangan lupa untuk terus belajar dan mencari informasi terbaru mengenai bidang teknologi dan bisnis. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung FIFO: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt