Salam, Sobat TeknoBgt! Apa kabar kalian hari ini? Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang cara menghitung borong bangunan. Sebagai seorang pelaksana konstruksi, menghitung borong bangunan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan melakukan perhitungan yang benar, maka kita bisa menghemat biaya serta pemakaian material yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.
Pengertian Borong Bangunan
Borong bangunan adalah salah satu metode pembayaran yang diterapkan pada proyek konstruksi. Metode ini biasanya diterapkan pada proyek besar seperti pembangunan gedung atau jalan raya. Pembayaran dilakukan berdasarkan harga keseluruhan pekerjaan yang telah dilakukan. Hal ini berbeda dengan metode pembayaran harian atau mingguan di mana pembayaran dilakukan berdasarkan waktu kerja yang telah dilakukan.
Untuk menghitung borong bangunan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Menghitung Volume Bangunan
Langkah pertama dalam menghitung borong bangunan adalah menghitung volume bangunan. Volume bangunan dapat dihitung dengan rumus panjang x lebar x tinggi. Setelah itu, volume bangunan tersebut dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil seperti dinding, atap, dan lantai. Hal ini dilakukan agar lebih mudah dalam menghitung biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing bagian.
Contoh:
Nama Bagian | Ukuran | Volume |
---|---|---|
Dinding | 3 m x 3 m x 3 m | 27 m³ |
Atap | 6 m x 4 m x 0.3 m | 7.2 m³ |
Lantai | 10 m x 8 m x 0.1 m | 8 m³ |
2. Menghitung Material yang Dibutuhkan
Setelah menghitung volume bangunan, langkah selanjutnya adalah menghitung material yang dibutuhkan. Material yang dibutuhkan bisa berupa batu bata, semen, pasir, paku, dan lain sebagainya. Untuk menghitung material yang dibutuhkan, kita perlu mengetahui berapa banyak material yang dibutuhkan untuk membuat 1 m³ bangunan.
Contoh:
Nama Material | Volume yang Dibutuhkan untuk 1 m³ Bangunan |
---|---|
Batu Bata | 400 buah |
Semen | 4 sak |
Pasir | 0.5 m³ |
Paku | 1 kg |
3. Menghitung Biaya Material
Setelah mengetahui jumlah material yang dibutuhkan untuk membuat 1 m³ bangunan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya material. Biaya material bisa berbeda-beda tergantung dengan harga di pasar saat itu. Oleh karena itu, sebaiknya kita mencari informasi mengenai harga material terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan.
Contoh:
Nama Material | Harga per satuan |
---|---|
Batu Bata | Rp 300 |
Semen | Rp 50.000 |
Pasir | Rp 100.000 |
Paku | Rp 10.000 |
4. Menghitung Biaya Tenaga Kerja
Langkah terakhir dalam menghitung borong bangunan adalah menghitung biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja bisa berbeda-beda tergantung pada kualifikasi dan pengalaman tenaga kerja yang digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya kita melakukan survey terlebih dahulu sebelum menentukan biaya tenaga kerja.
FAQ:
- Apakah borong bangunan bisa diterapkan pada proyek kecil? Ya, borong bangunan bisa diterapkan pada proyek kecil seperti renovasi rumah.
- Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menghitung borong bangunan? Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain volume bangunan, material yang dibutuhkan, biaya material, dan biaya tenaga kerja.
- Bagaimana cara menentukan harga borong bangunan? Harga borong bangunan bisa ditentukan dengan menghitung total biaya yang dibutuhkan dan menambahkan margin keuntungan.
Itulah beberapa cara untuk menghitung borong bangunan. Dengan melakukan perhitungan yang benar, kita bisa menghemat biaya serta pemakaian material yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Sobat TeknoBgt!