TEKNOBGT
Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan
Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan

Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan

Hello Sobat TeknoBgt! Di era digital seperti sekarang, BPJS Ketenagakerjaan tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun, bagaimana cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan ini masih menjadi pertanyaan bagi sebagian orang. Artikel ini akan menjelaskan secara detail dan lengkap mengenai cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan. Simak baik-baik ya.

Pengertian BPJS Ketenagakerjaan

Sebelum membahas cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaanadalah program jaminan sosial yang dikelola oleh pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi pekerja atau buruh terhadap risiko sosial, seperti kecelakaan kerja, sakit atau pun pensiun. Dalam program BPJS Ketenagakerjaan, ada beberapa jenis iuran yang harus dibayarkan. Berikut penjelasannya:

Jenis IuranBesaran Iuran
Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)0.24% – 1.74% dari upah bulanan
Iuran Jaminan Kematian (JK)0.3% dari upah bulanan
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)3.7% dari upah bulanan
Iuran Jaminan Pensiun (JP)2% dari upah bulanan

Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan

Setelah mengetahui jenis iuran dalam BPJS Ketenagakerjaan, simak cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan berikut ini:

1. Hitung Upah Bulanan

Upah bulanan merupakan dasar perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan. Upah bulanan adalah jumlah gaji atau pendapatan yang diterima oleh seorang pekerja dalam satu bulan. Upah bulanan yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah upah yang diterima sebelum potongan pajak penghasilan (PPh) dan potongan lainnya.

2. Hitung Besaran Iuran Setiap Jenis Jaminan

Setelah mengetahui upah bulanan, selanjutnya hitung besaran iuran setiap jenis jaminan. Besaran iuran tergantung pada besaran upah bulanan dan ketentuan dari BPJS Ketenagakerjaan. Berikut adalah rumus perhitungan besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan :

Jumlah Iuran = Upah Bulanan x Besaran Iuran

Di mana:

Besaran Iuran :

  • JKK : 0,24% – 1,74%
  • JK : 0,3%
  • JHT : 3,7%
  • JP : 2%

3. Total Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Selanjutnya, hitung total iuran BPJS Ketenagakerjaan dengan menjumlahkan iuran dari setiap jenis jaminan. Berikut adalah rumus perhitungan total iuran BPJS Ketenagakerjaan :

Total Iuran BPJS Ketenagakerjaan = JKK + JK + JHT + JP

FAQ BPJS Ketenagakerjaan

1. Apa saja manfaat BPJS Ketenagakerjaan?

BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan bagi pekerja atau buruh terhadap risiko sosial, seperti kecelakaan kerja, sakit atau pun pensiun.

2. Apa itu upah bulanan?

Upah bulanan adalah jumlah gaji atau pendapatan yang diterima oleh seorang pekerja dalam satu bulan.

3. Apa saja jenis iuran dalam BPJS Ketenagakerjaan?

Ada empat jenis iuran dalam BPJS Ketenagakerjaan, yaitu iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), iuran Jaminan Kematian (JK), iuran Jaminan Hari Tua (JHT), dan iuran Jaminan Pensiun (JP).

4. Bagaimana cara menghitung besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan?

Besaran iuran tergantung pada besaran upah bulanan dan ketentuan dari BPJS Ketenagakerjaan. Rumus perhitungan besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan :

Jumlah Iuran = Upah Bulanan x Besaran Iuran

Besaran Iuran :

  • JKK : 0,24% – 1,74%
  • JK : 0,3%
  • JHT : 3,7%
  • JP : 2%

Kesimpulan

Dalam artikel ini telah dijelaskan secara detail dan lengkap mengenai Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan bagi pekerja atau buruh terhadap risiko sosial, seperti kecelakaan kerja, sakit atau pun pensiun. Dalam program BPJS Ketenagakerjaan, ada empat jenis iuran yang harus dibayarkan. Besaran iuran tergantung pada besaran upah bulanan dan ketentuan dari BPJS Ketenagakerjaan.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan