TEKNOBGT
Contoh Cara Menghitung Zakat Tijarah
Contoh Cara Menghitung Zakat Tijarah

Contoh Cara Menghitung Zakat Tijarah

Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu salah satu pengusaha atau pebisnis yang ingin berzakat? Salah satu jenis zakat yang harus dikeluarkan oleh pengusaha atau pebisnis adalah zakat tijarah. Zakat tijarah merupakan zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis. Di dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang contoh cara menghitung zakat tijarah. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Pengertian Zakat Tijarah

Zakat tijarah merupakan salah satu jenis zakat yang harus dikeluarkan oleh pengusaha atau pebisnis. Zakat tijarah dikeluarkan dari harta kekayaan yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis.

Dalam Islam, zakat tijarah hukumnya wajib dikeluarkan oleh setiap orang yang memiliki harta kekayaan yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis. Hal ini bertujuan agar harta kekayaan yang dimiliki tidak terkumpul dalam satu tangan saja dan dapat berputar secara berkelanjutan dalam masyarakat.

Untuk mengeluarkan zakat tijarah, perlu dilakukan perhitungan yang tepat agar jumlah zakat yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah contoh cara menghitung zakat tijarah.

Cara Menghitung Zakat Tijarah

Untuk menghitung zakat tijarah, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan. Berikut ini adalah contoh cara menghitung zakat tijarah secara lengkap.

1. Menentukan Modal

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghitung zakat tijarah adalah menentukan modal yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis. Modal tersebut dapat berupa uang tunai, barang dagangan, dan aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis.

Setelah menentukan modal, jumlah modal tersebut akan menjadi dasar perhitungan dalam menghitung zakat tijarah.

2. Menentukan Jumlah Utang

Setelah menentukan modal, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah utang yang masih harus dibayarkan. Utang yang dimaksud adalah utang yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis, seperti utang pada supplier atau kredit bank.

Jumlah utang tersebut kemudian dikurangkan dari jumlah modal yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil pengurangan tersebut akan menjadi jumlah harta bersih yang dimiliki.

3. Menghitung Zakat

Setelah mengetahui jumlah harta bersih yang dimiliki, langkah selanjutnya adalah menghitung zakat. Zakat tijarah yang harus dikeluarkan sebesar 2,5% dari jumlah harta bersih yang dimiliki.

Misalnya, jika jumlah harta bersih yang dimiliki sebesar Rp10.000.000,- maka zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp250.000,- (2,5% x Rp10.000.000,-).

4. Membayar Zakat

Setelah menghitung zakat yang harus dikeluarkan, langkah terakhir adalah membayar zakat tersebut. Zakat tijarah dapat dibayarkan langsung kepada mustahik atau melalui lembaga atau yayasan yang terpercaya.

Selain itu, ada juga zakat online yang dapat dilakukan melalui berbagai platform seperti kitabisa.com dan dompetdhuafa.org.

Catatan Penting dalam Menghitung Zakat Tijarah

Sebelum menghitung zakat tijarah, ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah catatan penting dalam menghitung zakat tijarah.

1. Hukum Zakat Tijarah

Zakat tijarah hukumnya wajib dikeluarkan bagi setiap orang yang memiliki harta kekayaan yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa barang siapa yang memiliki kekayaan yang digunakan dalam perdagangan atau bisnis, maka ia wajib mengeluarkan zakat atas kekayaan tersebut.

2. Kriteria Perdagangan

Zakat tijarah hanya dikeluarkan dari harta kekayaan yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis. Jika harta tersebut digunakan untuk keperluan pribadi atau tidak digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis, maka tidak wajib dikeluarkan zakat tijarah.

3. Pembayaran Zakat Tijarah

Zakat tijarah dapat dibayarkan langsung kepada mustahik atau melalui lembaga atau yayasan yang terpercaya. Ada juga zakat online yang dapat dilakukan melalui berbagai platform seperti kitabisa.com dan dompetdhuafa.org.

Perlu diingat bahwa pembayaran zakat tijarah harus dilakukan pada waktu yang tepat yaitu setiap satu tahun sekali atau setelah mengalami perputaran modal. Jika zakat tidak dikeluarkan pada waktu yang tepat, maka hukumnya menjadi utang.

4. Besaran Zakat Tijarah

Besaran zakat tijarah adalah sebesar 2,5% dari jumlah harta bersih yang dimiliki. Jumlah harta bersih tersebut didapatkan dengan cara mengurangi jumlah utang dari modal yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis.

FAQ tentang Zakat Tijarah

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang zakat tijarah.

No.PertanyaanJawaban
1Apa itu zakat tijarah?Zakat tijarah merupakan zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis.
2Siapa yang wajib mengeluarkan zakat tijarah?Setiap orang yang memiliki harta kekayaan yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis wajib mengeluarkan zakat tijarah.
3Bagaimana cara menghitung zakat tijarah?Cara menghitung zakat tijarah adalah dengan menentukan modal, menentukan jumlah utang, menghitung zakat, dan membayar zakat.

Kesimpulan

Demikianlah contoh cara menghitung zakat tijarah yang dapat Sobat TeknoBgt lakukan untuk mengeluarkan zakat dari harta kekayaan yang digunakan dalam kegiatan perdagangan atau bisnis. Perlu diingat bahwa zakat tijarah hukumnya wajib dikeluarkan dan harus dilakukan perhitungan yang tepat agar jumlah yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Contoh Cara Menghitung Zakat Tijarah