TEKNOBGT
Cara Perhitungan TPC: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt
Cara Perhitungan TPC: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Cara Perhitungan TPC: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah mendengar tentang istilah TPC? TPC atau Total Plate Count adalah salah satu parameter penting dalam uji kualitas mikrobiologi makanan dan minuman. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang cara perhitungan TPC yang benar. Simak terus ya!

Apa Itu TPC?

Sebelum kita masuk ke cara perhitungan TPC, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu TPC.

TPC adalah suatu metode penghitungan jumlah mikroba yang hadir pada sampel makanan dan minuman. Mikroba yang dimaksud adalah bakteri, jamur, dan khamir. TPC digunakan untuk menentukan kualitas dan keamanan produk makanan dan minuman.

TPC diukur dalam jumlah CFU/mL (colony forming unit per milliliter) pada cairan atau CFU/g (colony forming unit per gram) pada bahan padat. Semakin tinggi jumlah CFU, semakin tinggi risiko kontaminasi mikroba pada produk tersebut.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Sebelum kita memulai perhitungan TPC, pastikan kamu sudah menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Berikut adalah daftar alat dan bahan yang kamu butuhkan:

AlatBahan
Lemari inkubatorAir steril
AutoklafAgar Plate Count
Pipet tetesBuffer peptone air
Pipet volume fikasiSampel makanan atau minuman yang akan diuji
Lampu UV

Cara Perhitungan TPC

Nah, sekarang kita akan masuk ke tahap cara perhitungan TPC yang benar. Ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Sterilisasi Alat dan Bahan

Sebelum memulai perhitungan, pastikan semua alat dan bahan yang akan digunakan sudah steril. Autoklaf semua alat dan bahan, termasuk agar Plate Count, pipet, dan buffer peptone air. Setelah itu, biarkan semua alat dan bahan mendingin di dalam lemari inkubator.

2. Persiapan Sampel

Secara umum, sampel yang akan diuji harus disiapkan dengan cara dihomogenisasi terlebih dahulu. Di rumah, kamu bisa menggunakan blender atau food processor untuk menghancurkan sampel hingga halus. Namun, jika kamu mencoba di laboratorium, sepertinya kamu harus mengikuti protokol yang dijalankan di sana.

3. Pembuatan Larutan Awal

Larutan awal dibuat dengan cara mencampurkan sampel dengan buffer peptone air. Berapa rasio antara sampel dan buffer peptone air tergantung pada jenis sampel dan parameter yang diuji. Namun, umumnya perbandingannya adalah 1:9 atau 1:99 antara sampel dan buffer peptone air.

4. Pengambilan Sampel

Pipet volume fikasi digunakan untuk mengambil 1 mL larutan awal. Kemudian, larutan tersebut dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan diulang sebanyak tiga kali. Hasil pengambilan sampel dari tiga kali ulangan akan digunakan untuk dihitung jumlah koloni mikroorganisme pada sampel.

5. Penyebaran Sampel

Selanjutnya, 1 mL larutan awal yang diambil tadi ditebarkan secara merata pada permukaan agar Plate Count yang sudah dicairkan dan dibiarkan membeku. Tabung reaksi yang berisi agar Plate Count kemudian diletakkan di dalam lemari inkubator pada suhu 37°C selama 48 jam (untuk bakteri) atau 5 hari (untuk jamur dan khamir).

6. Pengamatan Koloni Mikroorganisme

Setelah masa inkubasi, dihitung jumlah koloni mikroorganisme pada sampel. Koloni mikroorganisme memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti ukuran, bentuk, warna, dan tekstur. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pengalaman dalam mengenali jenis koloni mikroorganisme yang muncul.

7. Perhitungan TPC

Jumlah koloni mikroorganisme pada sampel dihitung dengan cara mengalikan jumlah koloni pada setiap piring agar Plate Count dengan faktor pengenceran. Faktor pengenceran adalah perbandingan antara volume sampel dan buffer peptone air yang digunakan pada tiap pengambilan sampel. Setelah itu, jumlah koloni pada tiap piring dijumlahkan, kemudian dikalikan dengan faktor pengenceran untuk mendapatkan hasil TPC.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan mikroba pada TPC?

Mikroba yang dimaksud pada TPC adalah bakteri, jamur, dan khamir yang terkandung dalam sampel makanan dan minuman.

2. Kenapa TPC penting untuk diuji?

TPC penting untuk diuji karena mikroba pada makanan dan minuman dapat menyebabkan keracunan makanan dan menyebarkan penyakit. Dengan menguji TPC, kita dapat mengetahui apakah produk tersebut aman untuk dikonsumsi atau tidak.

3. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi hasil perhitungan TPC?

Berbagai faktor dapat memengaruhi hasil perhitungan TPC, seperti jenis sampel, faktor pengenceran, suhu inkubasi, waktu inkubasi, dan pengalaman dalam mengenali koloni mikroorganisme.

4. Apa batasan TPC yang diterima oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)?

Batasan TPC yang diterima oleh BPOM bervariasi, tergantung pada jenis produk makanan dan minuman. Namun, umumnya, batas TPC yang diterima adalah kurang dari 10^4 CFU/mL atau CFU/g.

5. Apa yang harus dilakukan jika hasil perhitungan TPC melampaui batas yang diterima?

Jika hasil perhitungan TPC melampaui batas yang diterima, maka produk makanan atau minuman tersebut harus dianggap tidak aman untuk dikonsumsi. Pihak produsen harus melakukan investigasi untuk menemukan sumber kontaminasi dan melakukan tindakan perbaikan.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Demikianlah panduan lengkap tentang cara perhitungan TPC yang benar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt, terutama bagi yang tertarik dalam menguji kualitas makanan dan minuman. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kualitas dan keamanan produk makanan dan minuman yang dikonsumsi ya. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Perhitungan TPC: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt