TEKNOBGT
Cara Perhitungan PPH Badan 2017
Cara Perhitungan PPH Badan 2017

Cara Perhitungan PPH Badan 2017

Hello, Sobat TeknoBgt! Bagi perusahaan atau badan usaha, perhitungan Pajak Penghasilan (PPH) Badan menjadi hal yang paling penting dalam pengurusan administrasi keuangan. Salah perhitungan akan berdampak pada keuangan perusahaan dan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kami akan membahas cara perhitungan PPH Badan tahun 2017. Simak baik-baik ya!

Apa Itu PPH Badan?

Sebelum memulai perhitungan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu PPH Badan. PPH Badan merupakan pajak penghasilan yang dikenakan pada perusahaan atau badan usaha atas penghasilan yang diperoleh. Pajak ini harus dibayarkan setiap bulannya dan dihitung berdasarkan besarnya penghasilan yang diperoleh dalam satu bulan. Besarannya tergantung pada jenis usaha yang dijalankan dan juga besaran penghasilan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sekarang mari kita perhatikan cara perhitungan PPH Badan dengan benar!

Cara Perhitungan PPH Badan

1. Tentukan Jenis Usaha

Pertama-tama, Sobat TeknoBgt harus menentukan jenis usaha yang dijalankan. Hal ini penting karena setiap jenis usaha memiliki aturan yang berbeda dalam perhitungan PPH Badan. Ada beberapa jenis usaha, antara lain:

NoJenis UsahaBesarnya PPh
1Perusahaan Jasa Kena Pajak1%
2Perusahaan Dagang Kena Pajak1,5%
3Perusahaan Manufaktur Kena Pajak0,5%

Setelah menentukan jenis usaha, Sobat TeknoBgt dapat melanjutkan ke langkah berikutnya.

2. Hitung Penghasilan Kena Pajak

Langkah selanjutnya adalah menghitung penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam satu bulan dan dipotong dengan biaya-biaya yang dapat dikurangkan. Biaya-biaya yang dapat dikurangkan antara lain biaya operasional, gaji karyawan, dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha yang dijalankan.

Contoh:

Penghasilan perusahaan dalam satu bulan: Rp 100.000.000,-

Biaya operasional: Rp 20.000.000,-

Gaji karyawan: Rp 30.000.000,-

Dalam hal ini, penghasilan kena pajak adalah:

Penghasilan perusahaan – Biaya operasional – Gaji karyawan

= Rp 100.000.000,- – Rp 20.000.000,- – Rp 30.000.000,-

= Rp 50.000.000,-

Dengan demikian, penghasilan kena pajak perusahaan sebesar Rp 50.000.000,-.

3. Hitung Besaran PPH

Setelah mengetahui penghasilan kena pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung besaran PPH yang harus dibayarkan. Besaran PPH dihitung dengan mengalikan penghasilan kena pajak dengan persentase yang telah ditentukan sesuai jenis usaha yang dijalankan.

Contoh:

Penghasilan kena pajak perusahaan: Rp 50.000.000,-

Persentase PPH Badan untuk Perusahaan Jasa Kena Pajak: 1%

Dalam hal ini, besaran PPH yang harus dibayarkan adalah:

Penghasilan kena pajak perusahaan x Persentase PPH Badan

= Rp 50.000.000,- x 1%

= Rp 500.000,-

Dengan demikian, perusahaan harus membayarkan PPH sebesar Rp 500.000,- pada bulan tersebut.

FAQ Tentang PPH Badan

1. Apakah semua perusahaan harus membayar PPH Badan?

Ya, semua perusahaan atau badan usaha yang menghasilkan pendapatan harus membayar PPH Badan sesuai besaran yang telah ditentukan sesuai jenis usaha yang dijalankan.

2. Apakah penghasilan yang diperoleh dari investasi juga harus dikenakan PPH Badan?

Ya, penghasilan dari investasi seperti bunga deposito atau saham juga harus dikenakan PPH Badan. Besarannya tergantung pada jenis usaha yang dijalankan dan juga besaran penghasilan yang diperoleh.

3. Bagaimana jika perusahaan tidak membayar PPH Badan?

Jika perusahaan tidak membayar PPH Badan, maka perusahaan tersebut dapat dikenakan sanksi administratif dan juga sanksi pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Apakah ada cara untuk mengurangi besaran PPH Badan yang harus dibayarkan?

Ya, terdapat beberapa cara untuk mengurangi besaran PPH Badan yang harus dibayarkan seperti melakukan investasi pada sektor yang diberikan insentif pajak atau juga melakukan pengurangan biaya-biaya pengeluaran yang dapat dikurangkan.

5. Apakah perhitungan PPH Badan sama setiap tahun?

Tidak, perhitungan PPH Badan dapat berubah setiap tahunnya tergantung pada kebijakan pemerintah dan juga perubahan kondisi ekonomi yang terjadi.

Kesimpulan

Demikianlah cara perhitungan PPH Badan tahun 2017. Perlu diingat bahwa perhitungan PPH Badan harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan aturan yang berlaku agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Jangan ragu untuk bertanya kepada ahli keuangan atau konsultan pajak jika ada hal yang masih belum dipahami. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Perhitungan PPH Badan 2017