Hello Sobat TeknoBgt, pernahkah kamu merasa kesulitan dalam menghitung kredit tanpa agunan (KTA)? Tenang saja, karena pada artikel ini kami akan memberikan panduan lengkap cara perhitungan KTA. Simak terus artikel ini sampai selesai ya!
Apa itu KTA?
Sebelum membahas cara perhitungan KTA, alangkah baiknya Sobat TeknoBgt mengetahui terlebih dahulu apa itu KTA. KTA atau kredit tanpa agunan adalah kredit yang diberikan kepada nasabah tanpa harus memberikan jaminan berupa aset ke bank atau lembaga keuangan. Kredit ini biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat pribadi seperti renovasi rumah, biaya pendidikan, atau keperluan lainnya.
Keuntungan Mengambil KTA
Terdapat beberapa keuntungan yang bisa Sobat TeknoBgt dapatkan ketika mengambil KTA, di antaranya:
- Tidak perlu memberikan jaminan berupa aset ke bank.
- Proses pengajuan relatif mudah dan cepat.
- Besar plafon yang bisa diberikan cukup besar.
- Tenang, karena Suku Bunga Tetap.
Sering Ditanyakan, Ini Jawaban untuk FAQ seputar KTA
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Bagaimana proses pengajuan KTA? | Proses pengajuan KTA relatif mudah, cukup dengan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan dan mengajukan permohonan ke bank atau lembaga keuangan terpercaya. |
Berapa lama proses pengajuan KTA? | Proses pengajuan KTA bisa berlangsung antara 7-14 hari kerja, tergantung dari bank atau lembaga keuangan yang kamu pilih. |
Berapa besar plafon yang bisa diberikan oleh bank untuk KTA? | Besar plafon yang bisa diberikan oleh bank untuk KTA tergantung dari jumlah gaji atau penghasilan yang kamu miliki, biasanya berkisar antara 20 hingga 300 juta rupiah. |
Cara Perhitungan KTA
Syarat-syarat Pengajuan KTA
Sebelum Sobat TeknoBgt menghitung KTA, pastikan kamu sudah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk pengajuan KTA, di antaranya:
- Mempunyai Identitas (KTP, KK, NPWP)
- Memiliki gaji atau penghasilan tetap
- Usia 21 tahun ke atas
- Tidak memiliki catatan buruk di BI Checking
Cara Menghitung KTA
Untuk menghitung KTA, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
- Menghitung penghasilan tetap
- Menghitung rasio penghasilan
- Menghitung cicilan KTA
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung penghasilan tetap atau gaji yang kamu terima setiap bulannya. Semakin besar penghasilan tetapmu, semakin besar pula plafon KTA yang bisa kamu dapatkan.
Setelah kamu mengetahui penghasilan tetapmu, langkah selanjutnya adalah menghitung rasio penghasilan. Rasio penghasilan adalah perbandingan antara jumlah cicilan KTA dengan penghasilan tetap yang kamu miliki. Idealnya, rasio penghasilan tidak lebih dari 30%.
Setelah mengetahui rasio penghasilan, langkah terakhir adalah menghitung cicilan KTA yang harus kamu bayar setiap bulannya. Kamu bisa menghitungnya dengan menggunakan kalkulator KTA yang tersedia di internet.
Simulasi KTA
Untuk memudahkan Sobat TeknoBgt dalam menghitung KTA, berikut contoh simulasi KTA dengan menggunakan plafon sebesar 100 juta rupiah dan tenor 24 bulan:
Bank | Suku Bunga | Cicilan per Bulan |
---|---|---|
Bank A | 10% | 4,842,680 |
Bank B | 9% | 4,695,760 |
Bank C | 8% | 4,549,750 |
Simulasi di atas hanyalah sebagai gambaran umum saja. Kondisi yang sebenarnya mungkin berbeda-beda tergantung dari bank atau lembaga keuangan yang kamu pilih.
Kesimpulan
Demikianlah panduan lengkap cara perhitungan KTA yang bisa kami sampaikan kepada Sobat TeknoBgt. Kami harap artikel ini dapat membantu mengatasi kesulitan kamu dalam menghitung KTA. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan jika masih ada hal yang ingin ditanyakan. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya