TEKNOBGT
Cara Perhitungan FIFO untuk Stok Barang
Cara Perhitungan FIFO untuk Stok Barang

Cara Perhitungan FIFO untuk Stok Barang

Cara Perhitungan FIFO – Journal Article

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara perhitungan FIFO atau First In, First Out. FIFO adalah metode penghitungan yang umum digunakan dalam manajemen persediaan barang. Dalam artikel ini, kita akan belajar tentang konsep dasar FIFO dan bagaimana cara menghitungnya secara efektif.

Konsep dasar FIFO

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung FIFO, mari kita pahami dulu konsep dasarnya. FIFO adalah metode penghitungan persediaan barang yang mengutamakan barang atau item yang masuk terlebih dahulu atau yang pertama kali masuk ke dalam gudang atau toko.

Misalnya, jika Anda memiliki beberapa barang masuk ke dalam gudang Anda pada tanggal yang berbeda-beda, maka barang yang pertama kali masuk ke dalam gudanglah yang harus dijual atau didistribusikan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan pada barang yang sudah lama tersimpan atau kadaluarsa.

Prinsip dasar FIFO sangat sederhana, yakni menjual atau membagikan barang yang masuk terlebih dahulu sebelum barang yang masuk kemudian. Dalam kasus manajemen persediaan, metode FIFO membantu untuk menghindari penumpukan barang dan memberikan perlindungan terhadap stok berkala.

Nah, sekarang mari kita beralih ke cara perhitungan FIFO secara praktis. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

Cara Perhitungan FIFO

Langkah 1: Tentukan Harga Per Satuan Barang

Langkah pertama dalam perhitungan FIFO adalah menentukan harga per satuan barang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa nilai barang yang masuk dan keluar dari gudang. Contohnya, jika barang tersebut dijual dengan harga Rp50.000 per satuan, maka harga per satuan barang adalah Rp50.000.

Langkah 2: Tentukan Jumlah Barang Masuk

Setelah menentukan harga per satuan barang, selanjutnya adalah menentukan jumlah barang masuk atau yang tersedia di gudang. Jumlah barang masuk ini bisa ditentukan dengan menghitung jumlah barang yang diterima dari pemasok atau jumlah barang yang diproduksi dalam satu periode tertentu.

Langkah 3: Hitung Total Nilai Barang Masuk

Setelah menentukan harga per satuan barang dan jumlah barang masuk, selanjutnya adalah menghitung total nilai barang masuk. Total nilai barang masuk ini adalah nilai total dari harga per satuan barang dikalikan dengan jumlah barang yang masuk atau tersedia di gudang.

Contohnya, jika harga per satuan barang adalah Rp50.000 dan jumlah barang masuk adalah 100, maka total nilai barang masuk adalah Rp5.000.000.

Langkah 4: Tentukan Jumlah Barang Keluar

Setelah mengetahui jumlah barang masuk dan total nilai barang masuk, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah barang keluar atau yang dijual. Jumlah barang keluar ini bisa ditentukan dengan menghitung jumlah barang yang dijual atau didistribusikan dalam satu periode tertentu.

Langkah 5: Hitung Harga Per Satuan Barang Keluar

Setelah menentukan jumlah barang keluar, kemudian selanjutnya adalah menghitung harga per satuan barang keluar. Harga per satuan barang keluar ini bisa dicari dengan menggunakan nilai total barang masuk dan total barang keluar.

Contohnya, jika total nilai barang masuk adalah Rp5.000.000 dan jumlah barang keluar adalah 50, maka harga per satuan barang keluar adalah Rp100.000.

Langkah 6: Hitung Total Nilai Barang Keluar

Setelah mengetahui harga per satuan barang keluar, selanjutnya adalah menghitung total nilai barang keluar. Total nilai barang keluar ini adalah nilai total dari harga per satuan barang keluar dikalikan dengan jumlah barang keluar.

Contohnya, jika harga per satuan barang keluar adalah Rp100.000 dan jumlah barang keluar adalah 50, maka total nilai barang keluar adalah Rp5.000.000.

Langkah 7: Hitung Nilai Persediaan yang Tersisa

Setelah mengetahui total nilai barang masuk dan total nilai barang keluar, selanjutnya adalah menghitung nilai persediaan yang tersisa di gudang. Nilai persediaan yang tersisa ini bisa ditemukan dengan mengurangi total nilai barang masuk dengan total nilai barang keluar.

Contohnya, jika total nilai barang masuk adalah Rp5.000.000 dan total nilai barang keluar adalah Rp5.000.000, maka nilai persediaan yang tersisa adalah Rp0.

Tabel Perhitungan FIFO

No.KeteranganBarang MasukHarga Per Satuan BarangTotal Nilai Barang MasukBarang KeluarHarga Per Satuan Barang KeluarTotal Nilai Barang KeluarNilai Persediaan
1Januari100Rp50.000Rp5.000.00050Rp100.000Rp5.000.000Rp0
2Februari200Rp45.000Rp9.000.000100Rp90.000Rp9.000.000Rp4.500.000
3Maret150Rp55.000Rp8.250.00075Rp80.000Rp6.000.000Rp2.250.000

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu FIFO dan mengapa penting?

FIFO adalah metode penghitungan persediaan barang yang mengutamakan barang atau item yang masuk terlebih dahulu atau yang pertama kali masuk ke dalam gudang atau toko. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan pada barang yang sudah lama tersimpan atau kadaluarsa.

2. Apa langkah-langkah dalam perhitungan FIFO?

Langkah-langkah dalam perhitungan FIFO adalah menentukan harga per satuan barang, menentukan jumlah barang masuk, menghitung total nilai barang masuk, menentukan jumlah barang keluar, menghitung harga per satuan barang keluar, menghitung total nilai barang keluar, dan menghitung nilai persediaan yang tersisa di gudang.

3. Apa saja masalah yang dapat terjadi dalam manajemen persediaan?

Masalah yang dapat terjadi dalam manajemen persediaan adalah overstocking (penumpukan barang), understocking (kekurangan barang), dan barang kadaluarsa.

4. Apa manfaat dari penggunaan FIFO dalam manajemen persediaan?

Manfaat dari penggunaan FIFO dalam manajemen persediaan adalah menghindari penumpukan barang, memberikan perlindungan terhadap stok berkala, dan mencegah kerusakan pada barang yang sudah lama tersimpan atau kadaluarsa.

5. Apa kekurangan dari penggunaan FIFO dalam manajemen persediaan?

Kekurangan dari penggunaan FIFO dalam manajemen persediaan adalah tidak mempertimbangkan tanggal pembelian barang, tidak mempertimbangkan kualitas atau kondisi barang, dan tidak mempertimbangkan harga beli yang berbeda-beda.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Perhitungan FIFO untuk Stok Barang